5 - kok pada mesraan

2.2K 281 63
                                    

Usai insiden lomba sepatu berakhir Seungmin pemenangnya. Changbin, si pemilik lomba langsung melanjutkan lomba kedua.

Meskipun laki-laki pendek itu tau, bahwa temannya yang bernama Lee Minho kerap mengalami encok karena tidak sengaja ditendang oleh Seungmin saat pertarungan perebutan sepatu.

Dan lagi, walaupun dibilang tidak sengaja. Minho tau, kalau sebenarnya Seungmin itu sengaja. Ia tau laki-laki manis setengah maung itu pasti menyimpan dendam kesumat padanya.

Aduh, suuzon banget si Lee Minho. Tapi biarlah, suka-suka dia. Nay cuma melanjutkan alur cerita saja.

"Lomba kedua ini adalah pukul bantal. Kalian semua nutup mata tapi make topi kerucut. Jadi ada secuil harapan buat kalian untuk ngeliat biar bisa menang.

Syarat untuk menang adalah mukul lawan sampai topi kerucutnya lepas dari mata lawan. Paham semua?"

"PAHAM!!"

Peserta lomba alias temen-temen Changbin pun bersorak. Mereka tidak sabar dengan lomba yang kedua. Karena menurut mereka lomba tersebut lebih seru dibandingkan lomba yang pertama.

Hal itu terjadi, sebab semua peserta ikutan dan yang bertahan sampai akhir adalah pemenangnya. Terlihat seru bukan?

.•♫•♬• B me •♫•♬•

"Bangchan, Felix, Keluar!" teriak Changbin dari luar arena.

Kedua laki-laki itupun melepas topi kerucut yang menghalangi pemandangannya dan pergi duduk di luar arena seperti lomba pertama.

"Eanje—mereka maung banget dah," ujar Chan.

"Iya kak, aku setuju. Mereka maung banget." Felix mengelus pelan kepalanya yang habis digebuk dua bantal sama Seungmin.

"Utututu sayangnya kakak. Sini kakak elus biar sakitnya ilang."

Changbin beralih dari arena dan sibuk menenangkan kekasihnya yang kesakitan itu.

Chan berasa jadi nyamuk di sana. Karena tidak diendors juga, laki-laki berdarah Australia itu memutuskan untuk menjadi wasit pengganti nya Changbin.

Mata Chan bergulir kesana-kemari melihat perkelahian banyak antar anak muda. Sampai akhirnya, Chan mendapati Seungmin yang keeliminasi gara-gara digebuk Hyunjin.

"SEUNGMIN KELUAR!" ucap Chan ngegas.

Seungmin yang mendengar teriakan Chan lantas menjawab. "WOY TELINGA GUE KAGA BUDEG YA BULE! B AJA KALI NGOMONGNYA."

Karena dimarahin Seungmin. Chan pun langsung diem. Sebenarnya mau aja lawan balik tapi ia lebih dulu ditatap tajam sama pemilik lomba.

Alih-alih takut sama Seungmin, Chan lebih takut sama Changbin. Sebab uang Changbin itu sangatlah dibutuhkan olehnya.

Bilang aja Chan itu pecintah gratisan. Kalian yang baca juga kan?? Sudah mengaku saja wkwk.

Oke lanjut ke topik-!

Seungmin berjalan tanpa energi keluar dari arena dan mengambil tempat duduk persis di sebelah Felix.

Laki-laki manis setengah maung itu menyuruh Felix turun dari pangkuan sang dominannya agar dia bisa memeluk Felix sesuka hati.

Changbin awalnya mau memprotes. Tapi melihat aura-aura negatif yang mengelilingi Seungmin, dia memilih diam saja dan melihat suatu kemesraan di dalam arena.

"Eh eh itu Jeongin ngapa dah meluk memble," ujarnya yang membuat semua orang diluar arena pada melihat ke arah dua laki-laki yang dituju Changbin.

"Aduhh sweet bangett," sahut Felix.

"Inilah pentingnya memberi asi sejak dini. Biar gedhenya bucin tau tempat," kata Seungmin.

"Tapi kan ... Jeongin calon pacar gue," gumam Chan sok jadi sadboy.

Seungmin yang jijik dengan kelakuan Chan langsung memukul pelan lengan laki-laki itu.

"Mangkanya dijedor, nggak dipendem mulu. Tiap malem BDSM mulu, nggak capek bos?"

"Capek Min, tapi keknya lo perlu liat itu juga deh. Biar ngerasain kaya gue."

Seungmin menatap ke arah telunjuk Chan mengarah. Dilihatnya, sebuah pemandangan di mana Minho mengusap pelan surai Jisung usai memukulnya.

"Anjing! Kok pada mesraan semua? Sangat tidak menghargai kaum jomblo."

Chan tersenyum menyeringai. Sepertinya laki-laki berdarah Australia itu paham dengan kalimat Seungmin.

"Lo bicara kaya gitu karna cemburu kan, Min?"

"Hah, maksud lo apaan Chan?" Seungmin mengerutkan dahinya bingung.

"Lo nggak pernah masalahin kalo lo jomblo. Tapi sekarang kenapa lo kek permasalahin itu? Lo pasti cemburu karna Minho deket Jisung."

"Lo ngadi-ngadi. Buang khayalan tinggi lo itu, Chan. Gue pamit ke belakang bentar."

Seungmin berlalu meninggalkan lapangan belakang rumah Changbin dan berjalan menuju kamar mandi.

Di sana Seungmin mencuci mukanya dan menatap ke arah cermin yang ada di atas wastafel.

"Gue ngerasain hal aneh. Apa yang dibilang sama Chan itu nggak bener kan?"

 Apa yang dibilang sama Chan itu nggak bener kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hawoo!!!

Maap apdetnya tengah malem hehe. Ini juga nay nggak tau lagi pengen apdet. Jangan lupa tinggalkan jejak ya^^

Note :

BDSM : Berdoa Di Sepertiga Malam

Jangan mikir aneh-aneh! Nay gibeng satu-satu nih🔪🔪

[✓] B me [2min]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang