15 - menerima kenyataan [END]

2.1K 147 10
                                    

Minho menenggelamkan wajahnya di antara kedua tangannya dan duduk bersender dibalik pintu.

Pemuda berhidung bangir itu sedikit menyesal telah mengatakan kalimat menyakitkan bagi orang tuanya 17 tahun yang lalu.

Andai saja waktu bisa diputar kembali, ia ingin sekali kembali ke masa itu dan menerima semua kenyataan tanpa berbicara menyakitkan hingga berakhir seperti saat ini.

Namun apa daya, yang terjadi sudah terjadi. Saat itu memang Minho hanyalah anak kecil yang terlalu polos.

Tapi seiring berjalannya waktu, ia mulai memahami jika perkataannya waktu itu memang salah dan menyebabkan ia selalu hidup dalam kesendirian.

"Ck, ini emang salah gue. Kenapa gue malah ngebenci paman yang bahkan mau-mau aja jadi wali gue?"

"Minho bodoh, lo emang anak bodoh sejak dulu."

Pemuda berhidung bangir itu semakin menenggelamkan wajahnya, tidak peduli sudah seperti apa bentuknya sekarang.

Tok
Tok

"Kak Minho, kamu di sana?"

Minho menghentikan isak tangisnya, mendengarkan suara Seungmin yang tengah memanggilnya.

"Kak, bisa dengerin aku bentar? Aku mau bicara masalah keluarga kakak. Emang aku nggak ada hubungannya, tapi dengan adanya kakak ngajak aku kesini mungkin mau nggak mau aku harus terlibat. Meski merepotkan juga sih hhh ..."

Seungmin menjeda kalimatnya dari balik pintu, laki-laki manis itupun kembali melanjutkan bicaranya setelah menghela nafas pelan.

"Kak, terima apa adanya. Biarkan yang berlalu sudah berlalu. Aku tau, itu pasti berat buat kakak yang slalu kesepian tiap waktu. Tapi kakak harus paham, jika mereka ngelakuin ini semua demi kakak.

Kakak juga harus bersyukur. Masih ada orang tua kakak yang sayang dengan kakak. Ti-tidak seperti aku-hiks."

Seungmin mulai terisak pelan. Laki-laki manis itu menangis mengingat dirinya tidak pernah bertemu bahkan mengingat wajah orang tuanya selama dia hidup.

Dia hanya tinggal bersama kakaknya, entah sejak kapan. Ia hanya ingat jika kedua orang tuanya sudah meninggal, itu saja.

"K-kak Minho-hiks dengerin aku ya-hiks. Kakak nggak boleh-hiks benci orang tua kakak. Mereka itu sayang kakak-hiks."

Cklek

Minho membuka pintu kamarnya dan langsung mencium bibir Seungmin. Pemuda berhidung bangir itu ingin Seungmin berhenti berbicara.

Ia tidak mau lagi mendengar Seungmin terisak sambil mengatakan hal-hal baik untuk tidak membenci kedua orang tuanya.

"Udah, jangan nangis lagi. Aku nggak bakal benci mereka kok. Aku bakal terima mereka apa adanya." Minho berujar sembari mengusap pelan air mata Seungmin.

"Beneran kan, Kak?"

Minho tersenyum hangat, "iya beneran kok sayang."

•♫•♬• B me •♫•♬•

"Maafin Minho!"

Pemuda berhidung bangir itu bersujud di kaki Baekhyun yang tengah duduk di sofa dengan suaminya.

"Minho, ayo bangun. Jangan seperti ini, Nak."

Baekhyun tidak tega melihat putranya, ia langsung memeluk Minho dan mengecup surainya berkali-kali.

"Maafin ibu ya, Nak."

Minho menggeleng pelan dibalik punggung Baekhyun. "Nggak, bunda nggak salah. Yang salah itu Minho."

Seungmin tersenyum hangat menatap kekasihnya memeluk Baekhyun. Ia berhasil menebus penyesalannya. Meski pada akhirnya dia tersakiti dan merasa iri pada Minho.

"Nak, kau kekasihnya putraku?"

Seungmin berjengkit terkejut, kemudian menoleh ke sumber suara dengan pelan. "Benar, Paman Lee."

Chanyeol tersenyum tipis, "jangan panggil Paman. Panggil saja ayah."

Mata Seungmin berkaca-kaca, baru kali ini ada yang berbicara seperti itu padanya. Tanpa aba-aba, Seungmin langsung memeluk Chanyeol dengan erat seperti memeluk ayahnya sendiri.

Seungmin ingin memiliki seorang ayah dan sepertinya saat ini sudah dikabulkan oleh tuhan.

"Terima kasih, tuhan." Ucap Seungmin dalam hati.

Sementara itu di sisi lain, Felix tersenyum bahagia melihat kakak sepupunya sudah menerima ibunya.

Tidak hanya itu saja, Lee Gang dan Mika Lee pun turut bahagia. Karena permasalahan rumit di keluarga Lee akhirnya terselesaikan.

"Akhirnya, Lee's Family kembali harmonis. Di masa depan, semoga saja tidak ada lagi sosok Minho kecil yang merusak Lee's Family."

End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

End

Huhu akhirnya👏👏👏dengan ini B me resmi ending. Terimakasih buat kalian yang udah dukung nay dari awal sampai akhir.

Dan juga mohon maaf jika semua yang ada di book ini tidak sesuai ekspektasi. Alur di book ini sudah Nay buat semampu Nay.

Sepertinya ini memang yang terbaik, maaf jika terlalu buruk.

Sekian pesan singkat dari Nay, jangan lupa cek book lain ya>.< Nay tunggu kalian di book sebelah.

Terima kasih sekali lagi, jangan lupa tinggalkan jejak dan sampai jumpa😄😄

[✓] B me [2min]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang