7 - permasalahan Minho

1.8K 237 14
                                    

Suasana halaman depan rumah Changbin semakin mendingin. Chan, pemuda Australia itu benar-benar tidak paham dengan jalan pikir Minho.

"Ho, lu ada masalah apa sebenernya? Cerita sama gue. Tapi gue mohon jangan bikin Seungmin sakit hati."

Minho menghela nafasnya kasar, memijit keningnya pelan karena masalah yang tengah dihadapi nya sekarang.

"Kak, gue bukannya nggak mau nerima cinta Seungmin. Jujur, gue juga suka sama dia. Tapi kondisi keluarga gue nggak mendukung. Orang tua gue benci cinta sesama jenis."

Chan menatap tidak percaya. Pemuda Australia itu baru tau jika keluarga Minho tidak menerima orientasi seksual belok.

Ah, sepertinya Chan sedikit paham dengan masalah keluarga yang dihadapi oleh Minho. Pemuda berhidung bangir itu berorientasi seksual gay, lalu sepertinya keluarga tidak menerimanya dan menganggap Minho aib.

"Lo—"

"Kenapa lo nggak bilang?"

Chan dan Minho reflek menoleh ke sumber suara. Mereka berdua mendapati Seungmin dengan mata berkaca-kaca di sana.

"Se-seungmin?"

Laki-laki manis itu berjalan mendekati Minho, menarik kerah pemuda berhidung bangir tersebut.

"Kenapa lo nggak bilang sebelumnya?"

Minho tidak menjawab, ia memalingkan wajahnya dari hadapan Seungmin.

"Kak, kenapa lo sembunyiin semuanya?"

"Min, tenang ya. Jangan bikin Minho makin setress," ucap Chan menengahi.

"Justru dia bikin setress diri sendiri, Kak. Dengan cara dia nyembunyiin masalahnya dan nggak ngasih tau gue." Seungmin menatap nyalang ke arah Chan.

"Lo bukan siapa-siapa gue. Lo cuma tetangga gue, lo nggak ada hak mencampuri urusan keluarga gue."

Minho menepis tangan Seungmin dari kerah bajunya dan memilih pergi dari Changbin, tanpa menghiraukan suara Chan yang tengah memanggilnya.

•♫•♬• B me •♫•♬•

Brak!

Minho menutup pintu rumahnya dengan bantingan yang lumayan keras. Dia terisak pelan di balik pintu rumahnya, kemudian menelungkupkan wajahnya di antara kedua tangan dan lututnya.

Pemuda berhidung bangir itu menangis, hatinya sakit untuk saat ini, memikirkan pengakuan Seungmin tadi pagi dan juga kalimat mamanya dulu yang membekas di ingatannya.

"Minho, mama nggak suka kamu jadi gay. Mulai sekarang, kamu tinggal sendiri dan buatlah dirimu kembali lurus. Sebelum lurus, kamu dilarang kembali menginjakkan kaki di rumah keluarga Lee."

Tangisan Minho semakin menjadi-jadi. Pemuda berhidung bangir itu meremat ujung kaosnya, berharap bisa meredakan emosinya sebelum Seungmin datang melihat keadaannya yang terlihat miris.

Tapi semuanya sia-sia, belum saja emosinya mereda. Seungmin tiba-tiba datang dari arah dapur rumahnya dan memeluk Minho dengan erat, membawa tubuh pemuda berhidung bangir itu ke pelukannya agar bisa tenang.

"Kak, maafin gue. Tolong berhentilah menangis ..."

Rasanya, Minho ingin melepas pelukan yang diberikan tetangganya itu. Namun, hati dan tubuhnya menolak, untuk melepaskan kehangatan yang tengah menyelimutinya.

"Kak Minho nggak boleh nyerah, kakak harus buat percaya orang tua kakak kalau gay itu nggak seburuk yang mereka pikir.

Kakak nggak ingin juga dilahirin jadi kaya gini bukan? Itu semua udah takdir. Orang tua kakak harusnya mengerti."

Minho tertegun mendengar kalimat Seungmin, yang dikatakan tetangganya itu tidak salah.

Harusnya, orang tuanya itu memberi dukungan padanya bukannya malah menjelekkan dan menganggap LGBT itu aib.

Minho sendiri juga tidak ingin dicap seperti itu. Tapi jika sudah takdir mau bagaimana lagi, masa Minho harus melawan takdir dengan memaksakan apa yang tidak disukainya menjadi suka. Hei, bukannya itu akan terlihat buruk.

"Kakak bisa cerita semuanya ke gue, jika ada yang membuat kakak terbebani selama ini. Dan maaf jika selama ini gue sering bikin kakak kesel."

Minho tersenyum dibalik punggung Seungmin, dan membalas pelukan yang diberikan tetangganya itu.

"Terima kasih."

Hai!! Double update>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!! Double update>.<

Kenapa chapter kali ini bawang sekali:<

Salah nay kayanya, tapi gapapa deh. Ini nunjukin konflik kedepannya hehe. Kalian tidur nyenyak ya! Ini persembahan mau tidur wkwk.

Jangan lupa tinggalkan jejak untuk menghargai author^^

[✓] B me [2min]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang