2 - insiden es plastik serebuan

3.2K 398 91
                                    

Usai kejar-kejaran bak tom and jerry. Kedua laki-laki itu akhirnya lelah dan berakhir duduk di bangku taman.

Untuk minum, mereka sudah membeli dari awal. Sebelum sampai ke taman.

Seperti biasanya mereka pasti akan membeli es cendol di perempatan rumah yang serharga gopek itu. Untuk diminum bersama-sama.

Bersama-sama dalam artian berbeda. Mereka tidak minum dari kemasan yang sama. Karena ujungnya nanti Seungmin pasti akan ilfeel saat sedotan miliknya kena bibir najis si Minho.

Skip, mari kita kembali ke bangku taman.

"Woy chenk, lo kaga capek apa?"

Minho mengangkat alisnya sebelah sambil membuang plastik es yangsudah ludes. "Kaga, udah biasa mah gue. Tiap weekend juga lari-lari sama memble."

"Pantesan," gumam Seungmin pelan sambil menyedot es miliknya.

"Lo nggak pernah olahraga sih. Mangkanya cepet capek. Weekend tuh keluar kek ngapain gitu. Jangan ngedekem di kamar mulu."

Seungmin memutar bola matanya malas mendengar ocehan Minho. Laki-laki manis itu memilih untuk menghabiskan es nya daripada menggubris Minho.

Namun, sebelum esnya habis. Sebuah insiden naas menghampiri Seungmin. Yaitu di mana Minho menarik dirinya sampai ia tidak sengaja menjatuhkan es cendol berharga itu.

"Lah jatoh, eh tapi lo nggak papa 'kan?" Minho menatap khawatir.

Bukan tanpa alasan Minho menarik Seungmin. Ia menarik Seungmin karena akan ada bola basket menghantam kepala laki-laki manis itu.

Untungnya bola itu tidak jadi mengenai Seungmin. Tapi es cendol berharga Seungmin jadi korbannya.

"Gue nggak papa. Tapi lo-nya yang nggak waras. Liat es gue jatoh. Padahal gue lagi haus!" Seungmin menatap sini ke arah Minho.

"Ya tapi-"

"Apa? Gue tau lo emang nggak suka sama gue, benci sama gue, tapi jangan bikin sesuatu yang pengen gue makan atau minum itu berakhir sia-sia. Karena gue itu beli pake uang hasil kerja sendiri!"

Minho membatu. Laki-laki tampan itu tidak bisa menangkal ataupun membalas perkataan Seugmin.

Ia tau Seungmin bekerja part time untuk hidupnya sendiri. Ia tau Seungmin hanya tinggal dengan kakaknya saja. Tapi-sebenarnya insiden tadi bukan termasuk salahnya. Hanya salah bola saja yang akan mengenai Seungmin.

"Udahlah gue mau pulang."

Seungmin membalikkan badannya. Dia ingin pergi dari taman saat itu juga. Namun, niatnya digagalkan oleh Minho. Tangannya ditahan untuk tidak pergi.

"Lo di sini. Gue gantiin es lu. Kalo lo pergi awas aja!"

Minho pergi dari sana. Meninggalkan Seungmin sendiri untuk sementara. Laki-laki manis itu tidak mengerti Minho.

Di matanya Minho itu adalah penganggu. Tapi jika di hatinya, Minho itu adalah pengisi hari-harinya yang monoton.

"Minho Minho, gue nggak habis pikir sama elo." Seungmin terkekeh kecil.

Dia kembali mendudukkan dirinya di sebuah bangku taman. Ia baru sadar ada bola basket tergeletak di tanah.

"Punya siapa ini?"

Seungmin mengambil bola itu. Menatap sekelilingnya, barang kali ada yang mencari bola tersebut.

"Kak, itu bolanya tolong lempar kesini!"

Seungmin menatap ke arah lapangan yang tidak jauh darinya. Ia melihat sekelompok anak muda yang bermain basket di sana. Langsung saja laki-laki manis itu melempar bolanya ke arah lapangan. Takutnya mereka ingin melanjutkan permainan.

"Makasih ya kak! Maaf tadi, kalo ngenain kakak."

Seungmin tersenyum membalas. Pikirannya tidak singkron dengan raut wajahnya saat ini.

Apa maksud dari anak pemain basket tadi?

Bolanya mengenai dia?

Tapi kapan?

"Apa pas Minho narik gue tadi?"

"Apa pas Minho narik gue tadi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!

Maap klo gajelas hehe. Emang mau dibuat gitu.

Jangan lupa vomment!

[✓] B me [2min]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang