Usai insiden tak mengenakkan tadi. Minho kembali ke bangku taman dengan membawa dua kantung plastik yang isinya tak lain adalah buryam dan es cendol gantinya milik Seungmin.
Laki-laki berambut cokelat itu tidak menyesal menghabiskan banyak uang. Toh, orang tuanya juga tidak protes. Bahkan mereka melihat anaknya saja jarang. Resiko punya orang tua workholic.
"Nih gue beliin makan sekalian. Pasti pagian lo belom makan." Minho menyerahkan sekantung plastik ke Seungmin.
Seungmin bukanlah tipikal penolak. Dia adalah pecinta gratisan. Mau-mau aja sih kalau dikasih.
"Makasih, Chenk."
Minho ngangguk. "Gantinya tadi, kasihan kalo inget udah esnya jatoh belom makan pula."
Wajah Seungmin yang semula cerah menjadi murung. Ternyata Minho yang menyebalkan pasti di akhir juga tetap menyebalkan.
Mana ada Minho yang soft berparas boyfriend material itu. Lagian hanya orang halu saja yang bisa melihatnya.
"Udah makan sono. Kalo gue abis, belom lo makan tuh buryam. Buat gue aja sini."
"Ogah! Niat ngasih diminta balik. Mau pantat lo bisulan?"
"Mangkanya dimakan anjingku sayang." Minho memutar bola matanya malas.
"Bangsat kochenkk."
.•♫•♬• B me •♫•♬•
Keesokan hari, Seungmin membawa rantang misterius ke rumah tetangganya sebut saja Lee Kochenk Minho.
Ting
TongSeungmin menekan bel rumah Minho. Menunggu lama di depan pintu sekitar 5 menit, tapi tak kunjung dibukakan pintu.
Karena malas berteriak. Seungmin memutuskan untuk langsung masuk saja ke dalam rumah Minho.
Kebetulan pintunya tidak dikunci. Seungmin mengira pasti Minho habis keluar pagi-pagi buta tadi.
"Kochenk~" panggil Seungmin pelan.
Tidak lama kemudian. Datanglah Minho yang baru saja keluar dari kamarnya dalam kondisi telanjang dada dan handuk yang dililitkan di pinggang.
"ASTAGA! PERKONTLOAN MACAM APA INI?!"
Minho memutar bola matanya malas. Laki-laki manis di depannya itu mengadi-ngadi sekali.
"Lo kenapa ke rumah? Trus main masuk aja," tanya Minho.
"Ini gue disuruh kak Wonpil nganter makanan buat lo."
Seungmin menyerahkan tantangnya ke Minho. Tentunya dengan mata tertutup sedikit mengintip. Takut kalau rantangnya nanti tiba-tiba turun ke lantai. Kan tidak lucu tuh.
"Oh yaudah, ucapin makasih buat kak Wonpil. Lo bisa pulang sekarang."
Seungmin mendengus malas. Laki-laki manis itu pun keluar dari rumah Minho. Terbesit rasa kesal juga saat dirinya diusir.
Karena bukannya disuruh mampir atau duduk sebentar. Ini malah diusir secara halus.
Memang ya tidak ada yang bisa diharapkan dari si oknum Lee Kochenk Minho itu.
"Nyesel gue pernah baper sama si kochenk."
Hai!
今日は元気ですか?
(Kyo wa genkidesuka?)
[Bagaimana kabarnya hari ini?]Tetap jaga kesehatan yaaa. Ini musim pancaroba wkwk. Belum sepenuhnya sih, tapi jaga-jaga aja.
Jangan lupa vote dan comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] B me [2min]
FanfictionCrackpair!𖠵⃕⁖🦢ꦿꦶ⃨ຳི⟡ Mereka sangat bertolak belakang. Setiap hari bertengkar layaknya Tom & Jerry. Tapi ketika suatu masalah besar datang, mereka akan saling melengkapi. Boyloves! © Original Story By Lumierenay, 2020