Usai menghabiskan es krim dan bersantai sejenak di alun-alun kota, kedua laki-laki tidak memiliki hubungan itu memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing, mengingat matahari semakin cerah dan berada tepat di atas kepala.
"Kak, langsung balik apa mampir ke rumah Kak Changbin?" tanya Seungmin.
"Kita ke rumah Chan."
Seungmin menatap bingung. "Kok ke rumah Kak Chan?"
"Kangguru itu abis jadian. Mau neraktir kita, sama anak-anak lain."
Seungmin mengangguk paham.
"Ya udahlah, jom balik."
"Hmmm,"
•♫•♬• B me •♫•♬•
Di sepanjang perjalanan pulang menuju rumah Chan, Seungmin tak henti-hentinya mengajak Minho berbicara.
Dia ingin Minho itu tidak terlalu memikirkan pengakuannya tadi pagi. Karena jujur, bagi Seungmin itu sangat memalukan.
Namun meski ujung-ujungnya ditutupi, Seungmin kembali berulah dan menanyakan apa sebenarnya hubungan mereka saat ini.
"Kak, kita ini apa?"
Yang ditanya bingung, mengangkat sebelah alisnya. "Maksud lo?"
Seungmin menghela nafasnya. Pemuda berhidung bangir itu benar-benar tidak peka.
"Ya lo pikir aja. Setelah semua yang kita lewati bareng, kakak nganggep gue apa?"
Minho diam, terlihat seperti sedang menimang-nimang sesuatu.
"Tetangga menyebalkan, maybe?"
Seungmin mendengus malas, masih sama saja ternyata kelakuan Minho. Laki-laki manis itu sedikit menyesal telah menaruh hatinya pada Minho.
"Alright, gue bercanda. Gue nganggep lo pacar gue."
Seungmin menatap tidak percaya. "Sejak kapan lo nembak gue?"
"Bukan gue tapi elo, Kim Seungmin."
Seketika wajah Seungmin memerah padam. Laki-laki manis itu menundukkan kepalanya malu.
"Nggak usah malu. Kalo lo gengsi, gue bisa nembak lo sekarang. Yang tadi lenyapin aja dari ingatan lo."
Seungmin mengangguk pelan. Laki-laki manis itu mengalihkan pandangannya dari sang dominan.
"Jadi loーKim Seungmin, mau jadi pacar gue?"
"Gu-gue mau .."
Minho tersenyum tipis, kemudian membawa laki-laki manis itu ke dalam pelukannya.
"Makasih, buat selama ini. Maaf kalo gue gangguin lo mulu."
•♫•♬• B me •♫•♬•
Pasangan 2min akhirnya sampai di kediaman Bang Chan. Keduanya pun langsung menekan bel rumah di depannya itu.
Tingtong~
Tingtong~Cklek
"Buset lama bener kalian. Keburu abis pizzanya," protes Chan, selaku tuan rumah.
"Ya maaf, Kak. Perjalanan dari alun-alun kota sampe rumah lo itu nggak deket," timpal Seungmin.
"Ya udahlah serah, gece masuk. Keburu dihabisin si tupai."
Chan mempersilahkan kedua temannya itu masuk, kemudian menutup pintu rumahnya lagi.
"Wuihh-! Bagi-bagi donk."
Seungmin berlari menghampiri anak-anak lain yang duduk di sofa. Laki-laki manis itu segera mengambil tempat duduk di sebelah Jeongin dan mulai menyantap pizza di depannya.
"Perasaan tadi dia udah abis dua cone es krim. Apa kaga kenyang tuh anak?" ujar Minho sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Puk
PukChan menepuk pelan bahu sahabatnya.
"Yang namanya uke nggak ada kata 'kenyang'. Lo inget aja itu."
Minho menghela nafasnya dan mengangguk pelan. Pernyataan Chan memang benar adanya.
Semoga saja, setelah ia menjalin hubungan dengan Seungmin. Dompetnya tidak kering mendadak.
Hai-! Double update>.<Karena menjelang end di tanggal yang ditentukan, Nay ngebut up hehe. Btw ini booknya mungkin cuma sampai 16 chapter aja.
Kesannya kaya book pendek gitu ya?
Tapi Nay emang biasanya bikin sekitar 12-25 chapter aja hehe. Nay bisa bikin panjang, tapi tergantung juga alurnya berat atau nggak.
Kalau berat kemungkinan akan panjang, tapi panjangnya sekitar 20 chapter. Kalau ringan ya sekitar 10-15 chapter aja gitu.
Nah, sekian penjelasan dari Nay.
Jangan lupa tinggalkan jejak^^
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] B me [2min]
FanfictionCrackpair!𖠵⃕⁖🦢ꦿꦶ⃨ຳི⟡ Mereka sangat bertolak belakang. Setiap hari bertengkar layaknya Tom & Jerry. Tapi ketika suatu masalah besar datang, mereka akan saling melengkapi. Boyloves! © Original Story By Lumierenay, 2020