Part 02

2K 244 29
                                    

5 part kedepan jisung masih jadi cewe ya,hehe
Votenya jangan lupa ^.^

Happy Reading


"kakaaakk!!!"

"Yongbok pergi dari siniii, cepat!"

Dapat Yongbok lihat sang kakak yang sudah tertangkap oleh pria-pria asing berbaju hitam itu.

"Tidak kak, aku tidak mau, aku akan melindungi kakak!!" Yongbok sudah akan berlari mendekati kakaknya, tapi dengan cepat Hannie menendang kerikil kecil ke arah adiknya. Membuat Yongbok melangkah mundur saat kerikil tersebut sedikit mengenai wajahnya.

"TIDAK!, KAU HARUS PERGI!!"

Yongbok bingung, apa yang harus ia lakukan sekarang. Tanpa berpikir panjang akhirnya ia lari menuju desa, berniat mencari bantuan pada penduduk disana.

"Paman , bibi tolong kakak saya di culik !" Menghampiri salah satu penjual buah, dan mencoba meminta bantuan meskipun sama sekali tak di gubris.

"Ck! jangan menganggu, sana pergi!" teriak si penjual buah itu karena mulai risih dengan ocehan Yongbok. Bocah kecil itu sedikit terperanjat saat mendengar teriakan si pedagang.

"T-tapi paman kakak ...!"

"KUBILANG PERGI BOCAH!!" pedagang itu melempari Yongbok dengan buah mangga hingga mengenai kepala bocah itu. Dan akhirnya Yongbok lebih memilih pergi dari sana dengan air mata yang sudah mulai merembas keluar membasahi pipinya.

Bocah itu terus berlari mencari bantuan, meskipun banyak dari warga desa yang dengan terang terangan mengusirnya dan juga tak segan-segan memukuli Yongbok.

"Hiks tolong selamatkan kakakku!!!"

Tak ada yang peduli.

Hingga hari sudah mulai menggelap, kini Yongbok berjalan dengan kaki lemahnya. Seharian ia tak membiarkan kaki kecilnya berhenti berlari hanya untuk mencari bantuan. Ia terus  melangkah dengan sisa tenaganya ke arah hutan. Tak peduli dengan gelapnya hutan. Hanya suara malam yang menemani langkahnya.

Yang ada di kepalanya saat ini hanya sang kakak.

"Siapa saja tolong selamatkan kakak ku! " ucapnya lemah

Brugh!

Tubuh mungil itu tak bisa lagi menahan rasa lelah, membuatnya  jatuh ke tanah.
"T-tolong, siapa s-saja ... tolong!"

Tiba-tiba Angin bertiup kencang di temani sebuah cahaya yang menyinari tubuh Yongbok.









"Kau ingin kakak mu kembali?"








Seorang wanita dengan sayap hitam di kedua sisi tubuhnya itu meraih kepala Yongbok, Lalu ia tidurkan di pahanya. Mengelus rambut Bocah itu perlahan.

"I-iya" Yongbok tak peduli dengan siapa ia bicara. Ia tak peduli dengan sayap hitam yang jelas ia lihat di balik tubuh wanita yang sedang mengelus surainya sekarang.



"Kau ingin kakakmu selamat?"


"I-iya, kau bisa m-menolongku?"

"Tentu, tapi tidak dengan percuma, aku bisa membuat kakakmu kembali saat ini juga jika kau mau!"

"Tolong hiks, selamatkan kakakku ..., " Yongbok menangis sejadi jadinya, ia sudah tak mampu membendung semuanya saat sadar tak ada seorangpun yang bisa menolong sang kakak. Namun tiba tiba seseorang datang padanya dan bersedia menolongnya, lalu untuk apa Yongbok menyianyiakan kesempatan ini.

"Tapi, kau harus menjalin kotrak denganku" wanita itu masih mengelus lembut surai Yongbok.

"kontrak?" Yongbok tak mengerti dengan apa yang di katakan wanita ini.

"Setelah kemauanmu terwujudkan, kau harus memberikan jiwamu padaku."

"Apa jika aku memberikan jiwaku padamu kakakku bisa selamat?"
Wanita itu mengangguk, tak lupa senyuman manis yang terlukis di bibir merahnya.

"Tolong selamatkan kakakku ... aku tidak peduli jika aku harus mati.. tapi tolong selamatkan kakakku kumohon!"

"hanya itu saja?" tanya wanita itu. Dan jangan lupakan seringaian yang mulai menghiasi wajah cantiknya sekarang.






Yongbok sempat terdiam, sebelum mulut kecilnya kembali bersuara.



















"Aku ingin semua penduduk desa mati!"

"Yes my lord"


Kaki tanpa alas itu terus berlari mencari keberadaan sang adik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kaki tanpa alas itu terus berlari mencari keberadaan sang adik. Pikirannya kalut saat tiba tiba ia melihat desanya habis terbakar, dengan orang orang yang tergeletak tak bernyawa di sepanjang jalan.

"Yongbok hiks.. dimana kau..!?"

Desa itu kini bagaikan lautan api, semuanya habis di lahap. Membuat Hannie tak kuasa menahan tangisnya. Ia takut adiknya bernasib sama dengan warga desa lainnya. Hingga matanya melihat sosok kecil di depannya sedang melambaikan tangan ke arahnya, tak lupa juga senyuman manis yang tercetak jelas di wajah bocah itu.

"Yongbok?"

"Kakak ...!"
Bocah itu berlari ke arah sang kakak, memeluk erat tubuh Hannie. Begitupun Hannie yang terus saja berucap syukur sembari membalas pelukan Adiknya.

"kau tidak apa apa kan?" Hannie mengelus tubuh sang adik mencoba memeriksa apakah ada luka atau tidak.

"aku baik baik saja kak ... aku sangat mengkhawatirkan mu hiks. "

Hannie tersenyum sendu,
"Kakak tidak apa apa, dan kenapa desa kita terbakar seperti ini, siapa yang sudah melakukannya?"

Yongbok menunduk sesaat,
"Mereka pantas mendapatkannya kak. Sudahlah kita pergi dari sini saja, ayok! yang terpenting sekarang aku sudah senang kakak kembali."

Hannie melihat jelas kilatan di mata sang adik yang terasa berbeda. Tapi ia tak mau memikirkannya terlalu serius, saat ini yang harus ia pikirkan adalah bagaimana kembali menjalani hari dengan sang adik.

Mereka berdua akhirnya berjalan memasuki hutan, di temani suara burung hantu dan jangkrik di setiap langkah mereka. sebenarnya mereka tak punya tujuan kemana mereka akan pergi. Hingga mereka melihat sebuah desa kecil yang tepat ada di hadapan mereka. Sempat saling lempar tatap, sebelum mereka lari bersama menuju desa tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔︎] 1. Run So Far With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang