Vote nya temen temen^^
Jangan lupa jaga kesehatan^^
MakasihSeo Changbin
"Ada apa? kau menggangguku sialan!!""Meoongg! "
"Ck aku tidak mengerti bahasa kucing, Seo!"
BRUUSHH!!
Tiba tiba kucing hitam itu berubah menjadi seorang pemuda tampan.
"Aku merasakan aura Yongbok ada di sekitar kita" ucap Changbin to the point. Minho menoleh ke arah pemuda di sampingnya ini.
"Bagaimana bisa kau merasakannya?" tanya Minho membuat Changbin mendengus lalu terkekeh.
"Semenjak aku melihatnya waktu itu, aku sengaja mengingat rasa dari auranya. Ku kira itu akan percuma saat aku tau Yongbok sudah mati, tapi ternyata ini sangat berguna sekarang."
Minho mengangguk paham. Ia sempat lupa jika Changbin pernah menyukai bocah itu.
"Ah aku tak pernah menyangka!"
"Tidak menyangka apa? ... aku sangat cerdas? Sangat membantumu? Oh tentu saja aku memang terbaik." ujar Changbin dengan bangganya.
"Aku tak menyangka, punya teman seorang pedofil"
"Sialan!" Changbin bersiap memukul kepala temannya ini tapi Minho dengan segera menghilang dari sana.
"Terima kasih, ku harap kau bisa di andalkan!" teriak Minho yang sudah berada di depan pintu masuk mansion besar itu.
"Cih" Changbin hanya berdecih kesal.
"Tuan"
Tiba tiba Jihyo datang dari arah belakang Changbin membuat pria sedikit terkejut."Siapa kau?"
"Aku pelayan baru disini,"
"Apa urusanmu denganku?"
Jihyo terdiam sembari menunduk lalu menggeleng pelan. Changbin menatap Jihyo dari atas sampai bawah. Ia merasakan hawa tak asing dari Jihyo.
"Kau juga iblis?" tanya Changbin.
Jihyo mengangguk. Mengangkat kepalanya menatap Changbin yang juga menatapnya.
"Siapa namamu?"
"Park Jihyo Ah bukan ... Lee Yongbok!"
Fuhhh~~
Jihyo meniup wajah Changbin membuat pemuda itu terkulai lemas membuat Jihyo menyeringai puas. Lalu membawa tubuh Changbin pergi dari sana. Tak sadar bahwa yang dilakukannya barusan dilihat oleh Hannie.
Gadis itu terbangun karena ingin tahu apa yang di bicarakan Changbin dan Minho, tapi yang ia temukan malah Jihyo dan juga Changbin.
"Yongbok? Apa maksdnya?"
***
Keesokan harinya.
"Minho, tolong panggilkan Jihyo!"
"Baik Nona!" Minho pergi dari kamar sang Nona, tujuannya kini mencari Jihyo tapi saat baru saja ia membuka pintu, Jihyo sudah ada di depannya.
"Ah Jihyo, Nona memanggil mu,"
Jihyo menunduk, Lalu segera menghampiri Nonanya."Ada apa Nona?" Jihyo menunduk saat Hannie melemoar tatapan berbeda padanya.
"Minho, bisa kau pergi dari sini, jangan coba coba menguping. Ini perintah!!" Titah Hannie yang di balas anggukan oleh Minho.
"Yes my lady"
Minho keluar dari kamar itu. Meninggalkan Hannie dan Jihyo berdua.
"Yongbok"
Jihyo mengangkat kepalanya saat Hannie menyebutkan nama itu. Tubuhnya bergetar saat menyadari Hannie menatapnya dengan pandangan berbeda. Jihyo kembali menunduk, melihat ke kakinya, dirinya takut sekarang.
"Kenapa kau pakai nama itu saat memperkenalkan diri pada Changbin tadi malam?" Tanya Hannie yang sukses membuat Jihyo menegang.
"A-aku.."
"Dan darimana kau tau marganya Lee?"
"A-aku hanya menebak saja, jangan marah ... aku hanya tiba tiba mengingat nama itu, d-dulu aku pernah bilang kan k-kalau nama itu lucu, dan aku suka ...,"
Hannie melangkahkan kakinya mendekat ke arah Jihyo. Membuat Jihyo sedikit mundur.Grebb!
Hannie menangis.
Kenapa setiap ia memeluk tubuh tubuh Jihyo, akan terasa bahwa Yongbok yang ia peluk. Sama seperti saat pertama kalinya ia di peluk oleh Jihyo di dalam sel penjara waktu itu.
"Jihyo, bisakah kau memelukku juga?"
Grebb!
Tangisan Hannie makin menjadi. Kenapa rasanya se familiar ini. Bahkan ia bisa mencium aroma sang adik.
"Hiks ... Yongbokiee!"
Jihyo mengelus punggung Hannie lalu membawa Tubuh itu agar duduk kembali di ranjang, memposisikan tubuh mereka agar lebih nyaman.
"Tidurlah kak, aku akan menemanimu" Bagaikan sihir di telinganya kini Hannie menutup matanya dan masuk kedalam tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] 1. Run So Far With You
Fantasy"Aku akan membawamu ke tempat dimana hanya aku yang bisa menyentuh mu! " -LMH "Aku tidak akan pernah menjadi milikmu Lee!" -HJS "Dont leave me alone,please ....!"- LYB Han jisung, Seorang pemuda yang terjerumus dalam kontrak iblis. Memaksanya untuk...