Part 06

1.6K 221 20
                                    

Hannie menyernyit saat cahaya matahari menerobos masuk ke retina matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hannie menyernyit saat cahaya matahari menerobos masuk ke retina matanya.

“Kau sudah bangun Nona?”

Hannie duduk di ranjangnya, mengusap wajahnya yang masih terasa ngantuk.

Setelah perjanjian kontrak di malam itu, kini hidup Hannie berubah 180°. Ia tinggal di mansion mewah bersama para pelayannya.

Termasuk pelayan setianya. Lee Minho.

Hannie menggeser tubuhnya menjadi duduk di pinggir ranjang, menghadap pelayannya.

“Saya sudah menyiapkan air hangat untuk anda mandi” Minho berjongkok di hadapan Nonanya, membuka kancingnya satu persatu dan di gantikan dengan baju khusus mandi.

Hannie melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi di ikuti Minho di belakangnya.

Selama kontraknya berlangsung, Minho akan terus berada di sekitar Hannie, karena keinginan yang gadis ini tentukan adalah Minho itu sendiri.

Selain itu Hannie ingin membalas dendam atas kematian sang adik, ia ingin menemukan pembunuh Yongbok dan membunuhnya dengan tangannya sendiri.

Sebenarnya cukup mudah bagi Minho untuk menemukan pembunuh Yongbok, jika saja jiwa Yongbok tak hilang begitu saja.

Ini cukup aneh, karena jiwa seseorang yang mati seakan di ambil dan di miliki seutuhnya. Itulah yang terjadi dengan jiwa Yongbok.

Seorang iblis tidak akan melakukan hal itu meskipun sudah membuat perjanjian dengan mengambil jiwa.

Hal gila tersebut hanya di lakukan oleh iblis gila juga.

Minho ingat dengan Hannie yang ia lihat bersama Adik kecilnya saat ia menghampiri Changbin waktu itu. Ia kira adik Hannie membuat kontrak dengan Changbin, mengingat saat itu changbin sangat menginginkan Yongbok.

Ternyata Changbinpun tidak tau soal kematian Yongbok.

“Aku selesai”

Hannie keluar dari bathtubnya, di sambut dengan kain khusus untuk mengeringkan tubuhnya. Membersihkan dan melilit tubuh ramping itu dengan telaten.

“Tubuh anda sangat berharga Nona” Minho membalut tubuh Hannie dengan pakaian yang sudah ia siapkan.

“Cih, Berhenti mengucapkan hal menjijikan seperti itu”

Minho hanya terkekeh mendengar ucapan Nonanya.

Kini sarapan pagi di mansion mewah itu tengah berlangsung dengan Hannie yang menikmati  Cheesy Cake dan segelas tehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini sarapan pagi di mansion mewah itu tengah berlangsung dengan Hannie yang menikmati  Cheesy Cake dan segelas tehnya.

Dengan Minho di sampingnya.

Minho tak memerlukan makanan, meskipun ia bisa saja memakan makanan manusia, tapi makanan khusus untuk dirinya adalah energi dari Nonanya.

Dan apa makanan khusunya itu?

Ciuman.

Setiap malam Minho akan mencium Nonanya sebagai energi untuknya. Itu sudah menjadi kewajiban Hannie untuk selalu memberi Minho energi.

***

“Apa kau sudah menemukannya?” Hannie kini duduk di taman luas miliknya, menikmati pemandangan di depannya.

Meskipun hanya ada danau kecil juga kucing kucing yang berlarian di sekitar danau.

Kucing milik Minho.

Kadang Hannie sedikit heran dengan Minho, apa pria yang selalu bersamanya ini benar benar  seorang iblis?

Apakah iblis juga bisa memiliki rasa suka, terlebih suka terhadap hewan berbulu dan berkumis itu.

Hannie menoleh ke belakang, niatnya sih menegur Minho agar segera menjawab pertanyaannya, tapi yang ia lihat kini adalah pria itu yang sedang bermain dengan seekor kucing berwarna orange, bahkan kini Minho berguling-guling di atas rumput dengan kucing orange itu di atas perutnya.

Hannie sempat terdiam melihat kelakuan sang pelayang yang terkadang sangat menggelikan.

“Minho!"

Merasa namanya di panggil Minho segera berdiri tegak, membuat kucing orange itu terjatuh dan mengeong karena kesakitan.

Kucing orange yang malang.

“Iya Nona?”

Hannie menatap Minho malas, setelahnya mengalihkan kembali pandangannya ke arah danau.

“Kau sudah menemukannya?” ulang Hannie,
Minho tau siapa yang di maksud oleh Nonanya ini.

“Belum Nona, Saya belum bisa mendeteksinya”

Hannie hanya mengangguk sebagai balasan.

Setelahnya ia diam hingga beberapa menit dirinya mulai merasa bosan.

“Minho, Aku ingin jalan-jalan” Hannie tak mendapat balasan dari Minho, hingga membuatnya harus menoleh kembali.




Dan sama seperti sebelumnya.

Minho yang bermain dengan kucing orange. Tapi sepertinya kali ini mereka tidak sedang bercanda, buktinya kini wajah minho di penuhi cakaran dari si orange.

Mungkin kucing itu membalas dendamnya karena sudah di buat jatuh oleh Minho barusan.

Membuat wajah Minho berdarah darah, tapi Hannie tak peduli. Toh pria itu adalah Iblis,

Cakaran kucing tidak akan membuatnya mati. Tapi tetap saja cakarannya terasa sakit.

Minho yang malang.

Vote dan komennya Temen temen^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dan komennya Temen temen^^

[✔︎] 1. Run So Far With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang