Zaza sedih :'(
Yang baca cerita ini semakin menurun huhu..
Apa cerita ini ga menarik lagi ya..H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
G
🌺🌺🌺Hari ini keluarga kecil Einhard tengah bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Seperti yang max bilang sebelumnya bahwa mereka harus memeriksa kesehatan mika. Karena max merasa ada yang salah pada tubuh anaknya walau tidak terlalu kentara.
Max sudah duduk di meja makan sembari membaca koran untuk melihat perkembangan saham saat ini. Jangan salah selain menjadi seorang ilmuwan Max juga mempunyai perusahaan di beberapa bidang. Selain itu juga max memiliki hotel bintang lima yang tersebar di beberapa negara. Jangan bayangkan seberapa kaya keluarga Einhard karena mereka bahkan bisa membeli satu negara tanpa kehabisan uang sama sekali.
Sudah 15 menit ia duduk namun istrinya dan baby mereka belum juga turun. Max menutup koran yang ia baca dan menghela nafas berat. Inilah yang membuat ia jengah, karena Ellena yang merupakan seorang model membuat ia sangat memperhatikan penampilan. Dan tentu saja itu menghabiskan banyak waktu.
Akhirnya beberapa saat kemudian Ellena dan Mika turun juga. Mereka berjalan ke arah meja makan dengan santai tanpa mempedulikan max yang sudah lama menunggu.
Ellena mendudukkan mika di kursi bayi yang telah disesuaikan dengan tubuh mika. Lalu duduk disamping kursi sang anak. Ellena tampil cantik dengan dress selutut berwarna pastel, rambut yang digerai dan riasan simpel.
Sedangkan mika sangat tampan dengan celana selutut dan dan kaus panjang. Dilengkapi dengan kaos kaki bergambar iron man.
"Pagi daddy" sapa mika pada daddynya yang masih diam karena kesal.
Max yang mendengar sang anak menyapa tersenyum tipis. Moodnya naik dengan drastis hanya dengan sapaan mika.
"Pagi juga sayang. Did you sleep well dear?" Max menjawab dengan mengelus kepala mika.
"Yes daddy" mika menjawab dengan kepala yang mengangguk lucu.
Setelah itu mereka memulai sarapan agar bisa cepat berangkat ke rumah sakit. Mika makan dengan lahap bubur disuapi oleh Ellena. Sedangkan max makan dengan tenang dan sesekali membersihkan sekitaran mulut anaknya yang belepotan atau memberikan minum pada mika. Sarapan pagi yang sempurna untuk keluarga Einhard.
******
Mobil mereka berhenti tepat di depan gerbang masuk rumah sakit. Rumah sakit yang sangat besar dan memiliki tujuh tingkat. Rumah sakit itu sangat megah dengan peralatan canggih sehingga sering menjadi rujukan di negara ini dan dari luar negeri.Ellena keluar dengan anggun lalu disusul oleh max yang menggendong mika. Saat mereka keluar semuar mata yang ada di sana tertuju pada keluarga itu. Siapa yang tidak mengenal keluarga Einhard? Keluarga kaya bahkan teramat kaya yang memiliki bisnis menggurita.
Namun yang menjadi sorotan adalah seseorang yang berada dalam gendongan max. Mereka tentu tahu bahwa keluarga Einhard telah mengangkat seorang anak. Namun hingga saat ini wajah anak tersebut masih menjadi misteri. Tentu masyarakat ingin tahu siapa anak yang beruntung menjadi anak dari keluarga Einhard.
Sekarang anak tersebut telah berada di depan mata mereka. Tapi sayang wajahnya tertutup oleh masker dan topi yang menutupi kepalanya. Dan lagi ia menyembunyikan kepalanya di ceruk leher max.
Max dan Ellena terus berjalan ke arah lift menuju ruang dokter sekaligus pemilik rumah sakit ini. Dan selama di perjalanan mereka sesekali membalas sapaan dan tersenyum pada orang-orang yang berada di sana.
Saat telah didalam lift max menjauhkan dengan perlahan kepala sang anak dari ceruk lehernya. Terlihat wajah mungil itu memerah dengan bibir mengerucut. Max dan Ellena yang gemas mengecup sayang bibir merah itu.
"Issshh no daddy no mommy janan tium-tium micaaa" rengeknya sambil menyurukkan kepalanya ke leher sang daddy. Max dan Ellena hanya terkekeh gemas.
"Iya tidak lagi sayang. Tapi kenapa sembunyi heum? " tanya max pelan.
"Mica takutt daddyy" jawab mika.
"Ehh kenapa takut sayang?" Ellena bertanya heran ia kira anaknya itu malu tapi ternyata takut.
"Meleka liyat mica cepelti mau mam micaa... Celammm tauu" bibirnya kembali mengerucut setelah menjawab pertanyaan Ellena.
Tawa Max dan Ellena kembali lepas setelah mendengar jawaban sang anak.
"Ishhh janan tawa-tawa" ucap mika sebal.
******
Mereka telah sampai di depan ruangan yang dituju. Max mengetuk pintu di depannya pelan, lalu setelah terdengar sahutan dari dalam merekapun masuk. Terlihat disana seorang pria yang memakai jas dokter tengah duduk di kursi dan tersenyum melihat mereka."Hai Jack apa kabar? " Ellena bertanya basa-basi.
"Kabar baik tentu saja. Silahkan duduk" Jawab dokter jack.
Dokter Jack Aupmann adalah dokter pribadi keluarga Einhard sekaligus sahabat Max. Memiliki kepribadian yang ramah sehingga pasien betah berobat dengannya.
"Apakah dia yang sedang sering dibicarakan sekarang max?" tanya dokter jack dengan tatapan mengarah pada remaja mungil dipangkuan max.
"Ya seperti yang kau tau dia anakku Mikael Einhard " jawab max. Sedangkan Ellena melepas masker dan topi yang digunakan oleh Mika.
Jack terperangah, sungguh max dan Ellena sangat pandai dalam memilih. Remaja di depannya ini sangat indah. Tubuh mungil berkulit putih bersih, dengan mata biru safir dan bibir merah alami. Ditambah dengan rambut hitam yang terlihat sangat halus.
"Wowww dia sangat indah max, sungguh kalian tidak salah dalam memilih" jack berucap penuh kekaguman.
"Tentu saja. Dia adalah anakku yang sempurna" jawab max bangga.
"Baiklah seperti yang telah kalian katakan sebelumya. Kalian datang untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh pada mika bukan? " tanya jack dengan profesional dibalas anggukan oleh max dan Ellena.
Melihat itu jack mengangguk, lalu....
****TBC*****
Selesai..
Pengennya cepet-cepet End tapi keknya masih panjang beut soalnya baru mulai blom konflik juga hadeuhh... Wkkw
Menurut temen2 gimana enaknya cepet end ato panjangin ini cerita? Soalnya menurut zaza ceritanya keknya ngebosenin deh.. :-(
Jawab ya di komen..
Maafkeun atas segala typo dan kesalahan dalam penulisan..
Jangan lupa votenya juga ya.. 😉😉
Sampe ketemu di chapter depan🌷🌷🌷🌷