Halohaaa... 🌺🌺🌺
Banyak banget yang nyangka mik cowok yaa.. Wkwk
Sekedar pemberitahuan aja nih temen2 kalo mika di cerita ini cowok ya.. Semoga nggak mengurangi kesukaan temen2 sama cerita ini ya...😍😍****
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
G
🌺🌺🌺🌺Chapter sebelumnya..
"Baiklah seperti yang telah kalian katakan sebelumya. Kalian datang untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh pada mika bukan? " tanya jack dengan profesional dibalas anggukan oleh max dan Ellena.Melihat itu jack mengangguk, lalu....
N
E
X
T
Melihat itu jack mengangguk lalu melangkah ke brangkar yang ada di ruangan itu."Baringkan mika di sini max" ucap jack sambil menyiapkan alat yang akan digunakan.
Max mengangguk lalu melangkah ke brangkar dengan mika di gendongannya. Saat akan membaringkan mika ke brangkar mika malah mengeratkan pelukannya pada max.
"Nooo ndak mauuu" mika merengek.
Memang sedari tadi ia sibuk meneliti ruangan jack. Rumah sakit tentu saja menjadi momok menakutkan bagi semua orang. Apalagi mika yang notabenenya adalah anak kecil yang terperangkap dalam tubuh dewasa.
Max dibantu oleh ellena terus membujuk mika yang bersembunyi di dekapan max. Jack yang melihat terkekeh geli, sungguh melihat sahabatnya yang seperti batu membujuk anaknya adalah hal baru. Selama ini yang ia lihat adalah max yang kaku dan keras seperti batu karang.
"Ayo sayang tidak apa-apa. Ada daddy dan mommy disini. Mika jangan takut ya sayang" Ellena terus membujuk mika yang tidak bergeming.
"Nooo ndak mau mommy. Mau puyang caja huaaa" mika semakin menyembunyikan tubuhnya kedalam tubuh max.
"Nanti ya sayang.. Setelah ini selesai kita pulang ya" kata max berusaha melepas pelukan mika.
"Baby.. "jack memanggil pelan. Mika yang mendengar mengintip dari balik bahu max. Jack yang melihat tersenyum puas.
"Eung.. " mika hanya bergumam.
"Kau tahu baby? Uncle punya makanan yang enak sekali. Manis, lembut, meleleh saat masuk ke mulut. Kau mau tidak baby? " jack mengiming-imingi mika.
Kening mika mengerut, sepertinya makanan yang diucapkan oleh unclenya itu sangat enak. Tapi ia tidak mau di sini, disini sangat seram. Akhirnya dengan tidak ikhlas mika melepaskan pelukannya pada max.
Max dan Ellena menghela nafas lega. Namun mika tidak sepenuhnya melepas max. Karena tangan mungilnya menggenggam erat tangan sang daddy.
"Janan pigi.. Teman mica dicini" mika memohon.
Max melirik pada jack apakah ia bisa tetap berada disini. Jack mengangguk ia tentu paham bahwa mika masih merasa tak nyaman dengan tempat ini. Jack mulai memeriksa seluluh tubuh mika dengan teliti.
*****
Pemeriksaan sudah selesai beberapa saat lalu dan diwarnai dengan tangisan keras mika. Mika menangis saat akan disuntik vitamin oleh jack. Saat ini mereka kembali duduk di pangkuan max dan menyembunyikan kepalanya di ketiak sang daddy. Ia merajuk sekarang."Mika baby.. Coba lihat mommy sayang" Ellena mencoba membujuk sang anak.
"Ndakk mauuu.. Mommy jahatt micaa dididit cemut huaa cakiiitt" menangis lagi.
"Hahaha... Anakmu max" Ellena terkekeh geli, suntikan mika anggap semut. Karena kemarin ia di gigit oleh semut yang menempel pada botol susunya.
"Iya semutnya nakal ya baby" tanya max menahan tawa yang akan keluar.
"Huum jahatt tucuk-tucuk cakit huee" merengek lagi tanpa berniat untuk mengangkat kepalanya dari ketiak sang daddy untung wangi hemm.
Max hanya tersenyum lalu menepuk pelan bokong bulat sang anak yang dilapisi pampers. Memgalihkan pandangannya pada jack yang menonton kelucuan mika. Jack yang melihat langsung menjelaskan kondisi tubuh mika.
"Jadi setelah kuperiksa keadaan tubuhnya lumayan baik, organ dalamnya pun begitu. Namun setelah pemeriksaan tadi aku melihat mika mempunyai alergi pada suhu dingin dan juga pada kacang dan seafood. Lalu pencernaannya kurang baik, berikan ia makanan yang halus dan mudah dicerna. Selain itu secara keseluruhan cukup baik" jelas max secara ringkas dan mudah dipahami.
Max dan Ellena mengangguk lalu mencatat segala prnjelasan jack ke dalam otak. Agar tidak ada kesalahan yang menyebabkan kesayangan mereka sakit.
"Uncleeee.. "terdengar cicitan dari balik ketiak max.
Mereka bertiga langsung melihat ke arah mika.
"Issshhh apa liyat-liyat micaa.. Mica pandil uncle yaaa" ucapnya garang tidak suka mereka menatap intens dirinya yang jatuhnya malah menggemaskan.
"Matanan na mana??... Tan tcudah cemua jadi mana matanan na? "mika merengek menatap jack dengan mata bulat penuh permohonan.
"Astaga paman lupa baby, baiklah paman ambil dulu ya" jawab jack lalu melangkah ke kulkas yang ada di ruangan tersebut. Mengambil sesuatu di dalam sana yang ternyata adalah es krim.
Mika menatap dengan antusias makanan di tangan sang uncle. Ia sudah membayangkan sensasi manis, lembut dan meleleh dilidahnya. Max dan Ellena menatap tajam Jack karena memberikan es krim pada mika. Tadi dia sendiri yang bilang mika alergi dingin. Mengerti dengan tatapan kedua orangtua di depannya jack tersenyum geli. Bibit-bibit orangtua overprotective ada di depannya.
"Jangan menatapku begitu, baby kalian boleh memakan es krim asalkan tidak dalam jumlah yang berlebihan"jelas jack.
Max dan Ellena melunakkan tatapan mereka. Lalu mengalihkan tatapannya ke arah pangkuan max dimana sang anak menikmati es krimnya. Mereka terkejut saat melihat cup kecil itu telah kosong dengan wajah sang anak belepotan dan saat ini menatap mereka dengan polos.
"Mau ladi boleee" mika menengadahkan tangannya.
Astaga tepuk kening max dan Ellena sekarang..
*****
Udah ya... Kehabisan ide zaza 😌😌
Semoga sukaaa teman2...
Maafkan typo dan kesalahan dalam penulisan...
Jangan lupa vote dan coment yaaa..
Sampe ketemu di chapter depan 🌷🌷🌷🌷
Dapet cium sayang dari mika nihh 😘😘💙💙💙