Chapter 15

13.3K 965 26
                                    

Baby Mikael up nihhh..
Jam 23.38 dah malem banget huhu...
Masih ada yang melek kah??..
Ada yang rinduuu????
Yaudah langsung baca aja yahhh...
Eh jangan lupa sebelum baca vote dulu dong..
H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
🌺🌺🌺🌺🌺

Hari ini keluarga besar Einhard dan Plavis berkumpul di taman belakang mansion Max. Para orangtua berkumpul di bawah gazebo sedangkan para anak sedang bermain di rerumputan. Lebih tepatnya menemani Mika yang sibuk bermain.

Mereka senang tentu saja melihat berbagai ekspresi yang dikeluarkan mika. Karena di keluarga ini hanya berisi manusia-manusia yang lupa diberi otot wajah. Karena mereka hanya memiliki satu ekspresi yaitu datar.

" Kakaaaa bantuin tangkap tupu-tupu na.. Janan yiatin micaa cajaa.. Ceball uhhh" Mika merengek karena kakak-kakak sepupunya hanya diam melihat ia yang kesusahan menangkap kupu-kupu.

Mika memiliki empat saudara sepupu laki-laki dan dua sepupu perempuan. Kakak tertua yaitu Zayn, kedua Daniel, ketiga Michele, keempat Alena, kelima Louis dan kakak keenam Mika yaitu Zac.

Kakak sepupunya hanya terkekeh geli. Mereka sengaja diam tidak membantu karena ingin melihat sang adik merengek sambil merengut. Sungguh sangat mengemaskan. Dan jika bisa mika harus diberi penghargaan karena bisa membuat para manusia datar tertawa.

"Janan tawa-tawa micaa.. Ceball janan main micaa ladii.. Micaa ndak mau dacaall kakaaa jeyek" mika langsung berlalu mengejar kupu-kupu tidak menghiraukan raut cengo sepupunya.

"Jelek?" spontan kata itu keluar secara bersamaan.

"No.. Astaga apa benar aku terlihat jelek sekarang. Oh astaga apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus operasi plastik sekarang? "Alena berucap panik. Kata jelek adalah musuhnya karena ia adalah seorang model mengikuti jejak Ellena.

Para saudaranya yang lain hanya memutar bola matanya malas. Terbiasa dengan kelakuan Alena yang mudah panik.

Sedangkan si pelaku pembuat cengo keluarganya sedang berlari dengan sedikit kesusahan. Selain tubuhnya yang sekarang gembul, kakinya juga belum terlalu kuat menopang selain itu juga pampers yang mengganjal semakin membuat Mika kesulitan.

"Uhh tupu-tupu janan telbang... Mica ndak bica telbang juda.. Mica tapek huhh.. Temenan duyu yukk nanti mayin kejal-kejalan ladi.. Ocee" ocehnya dengan langkah memelan karena capek.

Kupu-kupu yang sedari tadi dikejar oleh mika terbang mengitari tubuh mika. Membuat mika gemas saja mau mengejar kembali tapi capek. Akhirnya hanya diam lalu berbalik arah ingin ke mommy saja minta susu.

Namun saat ingin melangkah tiba-tiba kupu-kupunya malah mendarat di hidung kecil mika. Rupanya hidung kecil mika menjadi tempat favorit untuk kupu-kupu hinggap.

"Dacall nacall huhh.. Cadi kejal-kejal ndak mau tangkap-tangkap.. Cekalang mica ndak mau mayin ladi, mica mau mimik cama mommy. Tupu-tupu mau mimik juda? Nooo ndak boyeh cucu enak cuma buwat micaa caja.. Tupu-tupu ndak boyeh minta-minta" omel mika dengan tangan yang bergerak mencapit kedua sayap kupu-kupunya.

"Yeeee dapattt... Ndak bica lali ladi wlekkk" mika menjulurkan lidahnya pada kupu-kupu.

Para sepupunya yang mendengar kehebohan mika segera menghampiri. Lalu saat sampai disana mereka dapat melihat seekor kupu-kupu dengan sayap terjepit di jari-jari mika secara mengenaskan.

"Baby... Baby menangkap apa sayang? " tanya michele pada mika.

Mika yang merasa ditanya menoleh.

"Tangkap-tangkap tupu-tupu.. " jawab mika dengan cengiran polos.

"Baby tidak kasihan heum sama kupu-kupunya? Nanti mommy kupu-kupunya nangis kalo kupu-kupu ini baby tangkap" Zayn berusaha memberi pengertian pada mika agar mau melepaskan kupu-kupunya.

"Tupu-tupu puna mommy?" tanya mika heran.

"Iya dong baby. Jadi kalo kupu-kupu ini baby ambil nanti mommynya nangis.. Baby mau mommy kupu-kupunya nangis?" jawab Zayn.

"Mommy? Nangis? "tanya Mika. Ia mulai ragu antara ingin melepas tapi masih mau main dan menangkap kupu-kupunya tapi mommy kupu-kupu nangis.

Zayn dan yang lainnya mengangguk berusaha meyakinkan si baby agar mau melepaskan kupu-kupunya.

"Mommy tupu-tupu ndak boye nangis.. Uhhh capi micaa macih mau mayinn tupu-tupu" mika masih todak ikhlas melepaskan kupu-kupunya.

"Lepas ya sayang, mommynya pasti sudah mencari kupu-kupu ini" Louis juga berusaha membujuk.

"Uhhh yacudah boyeh lepac-lepac tupu-tupu na.. Mommy tupu-tupu na ndak boye nangis.. Micaa goodboyy jadi micaa lepac-lepac tupu-tupu na... Jadi cekalang mica minta hadiahna" mika berucap lalu diakhir menengadahkan tangannya.

Para sepupunya menggelengkan kepala. Si baby bungsu ini sudah menjadi matre sejak dini.

"Baby mau hadiah apa heum... Sebutkan saja mau rumah, mobil, mainan atau apapun itu. Sebutkan saja" Zayn horang kayah menjawab.

"Ndak mau tuu.. Micaa mau na ec klim cokyat caja cepuyuh. Ehh capi janan biyang-biyang mommy ya nanti mommy mayah" mika berbisik agar sang mommy tidak mendengar padahal jarak mereka cukup jauh dari tempat orangtua berkumpul.

"Oke-oke" mereka hanya bisa terkekeh mendengar ucapan polos sang adik.

******
Sedangkan di gazebo para orangtua sedang berbicara dengan serius. Tentu saja mengenai Chloe yang kembali muncul dan kejadian di kantor kemarin. Setelah lama berbicara Opa Samuel angkat bicara.

"Tidak ada jalan lain. Perketat keamanan mansion ini juga untuk Ellena dan Baby Mikael. Kita tidak tau apa yang direncanakan oleh perempuan itu. Aku tidak ingin mengambil resiko. Keselamatan adalah yang paling utama, apalagi untuk baby mikael dia harus tetap aman" ucap opa Sam yang diangguki semua yang ada disana.

"Aku setuju. Apalagi disini Baby Mikael adalah anak kalian. Tentu menjadi sasaran empuk bagi perempuan itu. Apalagi Baby belum bisa membela diri" kakek bram menambahkan.

"Baik papa dan ayah. Aku akan menambah bodyguard untuk menjaga mansion ini dan keluargaku. Karena aku merasa ada yang janggal seperti akan ada yang membantu perempuan itu. Dan itu adalah orang terdekat kita. Tapi ini masih firasatku saja" max menjawab dengan pasti.

"Jika memang begitu segera selidiki. Jika memang ada tuntas sampai akarnya. Dan untuk perempuan itu tidak ada lagi ampunan baginya" tegas opa sam.

Mereka semua mengangguk setuju.

Pembicaraan itu buyar seketika saat suara lembut terdengar merengek.

"Mommyyyyy cucuuu... Micaa hauss"

******
Selesai Chapter 15 yeayyy..🤩🤩
Masih pemanasan sebelum konflik heuheu..
Sekarang jarang update karena dikejar deadline laporan huhu....
Semoga tetap suka yahhh...
Luv U teman2..😍💙💙💙
Sampe ketemu lagi di chapter depan🌷🌷🌷🌷

Baby Mikael Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang