Semakin hari aku semakin jatuh pada perlakuan manismu, apakah aku boleh berharap? -Lia
(Play mulmed kalau mau denger biar bapre kleb)
Pukul 22.00, kediaman keluarga Sastrawirama mulai sepi. Sang pemilik rumah, Tuan dan Nyonya Sastrawirama tidak sedang dirumah. Mereka sedang ada dinas keluar kota. Sang anak satu-satunya di keluarga ini, Aryudha kini tengah berfokus pada tumpukan soal dan buku ditemani lagu Wishlist dari TXT serta susu almond dingin yang dibawanya dari kulkas di dapur tadi.
Sudah jadi kebiasaan bagi Yudha belajar hingga tengah malam saat ujian. Meskipun ia tidak terlalu menyukai matematika dan belajar, ia masih mengingat statusnya sebagai seorang pelajar yaitu belajar. Apalagi musim mendekati UN dan tuntutan cita-citanya yang ingin meneruskan perusahaan Papa dan ingin mengambil Manajemen untuk meneruskan pendidikan Strata 1 nya. Manajemen termasuk jurusan favorit di kampus pilihannya, sehingga ia harus berusaha keras untuk mewujudkan mimpinya itu.
Yudha mulai jenuh belajar. Ia meletakkan bolpennya dan menutup bukunya. Ia mengambil ponsel yang terletak di dalam laci meja belajarnya dan mulai membuka aplikas stagram. Ia melihat ada story dari kakak gebetannya dan membukanya. 1 jam lalu, foto yang diunggah ke story saat ia dan lelaki yang diketahui Yudha bernama Mark, tengah memamerkan bahwa mereka tengah menonton bioskop. Laki-laki itu mereka temui tadi saat Yudha tengah mengajak kak Arin untuk kencan kafe tadi. Oke, kini mood Yudha mulai turun lagi.
Ia melirik jam di ponselnya, sudah cukup larut apabila ia melanjutkan belajarnya. Maka, ia memilih untuk merapikan bukunya dan beranjak ke atas kasurnya. Mencari tempat ternyamannya dengan menyandarkan punggungnya ke ranjang. Setelah nyaman, ia segera membuka aplikasi chat dan mencari kontak seseorang untuk menelponnya. Hal yang saat ini menjadi hobi barunya sejak 2 minggu terakhir. Menelpon Cilia. Suara Cilia sudah seperti obat tidur untuknya. Ia akan lebih mudah tertidur jika mendengar suara CIlia. Ntah kenapa, ia merasa bahwa suara Lia halus buat masuk kuoing dan membuatnya mengantuk.
"Halo? Ih Yud, gue baru bener mau merem lu udah nelpon gue" gerutu sang gadis di seberang sana. Yudha terkekeh. Senang sekali rasanya mendengar Lia mengomel.
"Hahaha, udah yakin gue. Makanya gue mau nelpon lu. Daripada gue gangguin lu tidur kan?" balas Yudha santai
"Ish!" gerutu wanita di diseberang sana. Kini ia total memasang wajah bete. Bibirnya total mengkerucut kesal. Seperti bebek. Namun, Yudha selalu suka saat Lia tengah merajuk. Sangat menggemaskan. Seperti di bayangannya kini.
"Lagi dong Ci" pinta Yudha
Cilia menyernyit bingung,
"Hah?"
Karena merasa tidak puas menjahili Lia, Yudha mengalihkan panggilan menjadi video call. Menunggu beberapa saat, akhirnya Lia meng acc video call Yudha. Terlihat Lia yang masih mengenakan riasan dan pakaian formal. Dengan wajah datar ia membuat heart sign, pose andalan saat Lia mengangkat video call Yudha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quando Cado e Amo
Fanfic°Ketika itu aku bertemu denganmu ketika itu aku mulai menyadari bahwa ada yg berbeda, getaran itu terasa menguat seiring aku semakin jatuh dan mencintaimu° Update : Senin #11 di Lia (12 Juni 2021) #3 di lia (13 Juni 2021) #2 di 97l (13 Juni 2021) ...