Aku berusaha yang terbaik agar kau melihat bahwa aku bukan bocah seperti yang kau katakan
-Aryudha
Yudha yang kini berada di basecamp tim basket tengah memejamkan matanya. Iya, 1 jam lagi ia akan bertanding melawan SMA sebelahyang notabenenya adalah Tim basket andalan ibukota dan sang kapten tim adalah musuh bebuyutannya Yudha. Nathan. Si ganteng yang digadang-gadang Dilan versi Lokal rasa Jefcol ini adalah musuh bebuyutan Yudha dari SMP.
"Yud, lu inget ya jangan kebawa emosi nanti" Ingat Rian. Ya, Rian adalah tim managerial Basket SMA Perwira Indah. Jadi, yang mengatur jadwal dan segala tetek bengeknya adalah Rian dan ada seorang lagi anak kelas 11.
Yudha blas mengangguk dengan mata terpejam.
Ting
Ponsel Yudha berdering menampilkan pesan masuk. Yudha membuka matanya dan melirik sekilas ponselnya. Dari Kak Arin. Tapi ia tak berminat untuk membuka. Setengah hatinya meronta ingin membuka, namun setengah hati dan akal sehatnya memerintahkannya untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Dan ia memilih menenangkan diri terlebih dahulu. Hingga akhirnya alarmnya berbunyi dan ia memutuskan untuk segera pergi kelapangan karena pelatih, manager, dan rekan-rekan se tim nya sudah ready di lapangan. Lapangan basket berada di sayap kiri Sport Area. Dekat lapangan Volly.
Yudha akhirnya berdiri dan meninggalkan basecamp basket dan menuju ke lapangan. Saat sedang melalui posko OSIS ia melihat Lia yang kini tengah memejamkan matanya dan ia terlihat lelah. Yudha kemudian memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke posko OSIS. Sejujurnya, sejak Alan menantangnya untuk menggoda Lia, sejak saat itu ia juga menaruh atensinya pada gadis bersurai hitam lurus panjang tersebut. Rasio wajah yang terlampau perfect menurutnya. Dan sesuai dengan selera bundanya. Sekilas mirip dengan Omanya, Oma Iren.
Yudha menyentuh pundak Lia dan ia tak menyangka bahwa reaksi Lia akan selebay itu. Lia terkejut sampai terlonjak dan berdiri.
"Anjir gila kaget gue" ujarnya sambil mengelus dadanya dan mengatur nafasnya.
Yudha tersenyum kecil, "Yaa lagian lu tidur?"
Lia menggeleng "Pala gue nyut nyutan ketemu sinar matahari yang semangat banget teriknya kek si Baim kalau lagi panas liat Ririn digodain mulu sama cowok di lapangan tadi"
Yudha tertekeh. Catet Yudha terkekeh. Terkekeh. Tertawa pelan. semacam begitu. Menampilkan dimple manis yang nangkring di kedua pipinya.
"Lu lucu"
Lia yang terkejut dengan suddenly attack dari Yudha seketika cengoh. Gils, apa dia bilang? Aduduh, jantung gue kok ga slow? Jerit Lia dalam hati.
Dua kali mengedipkan matanya Lia tersadar. "Ekhem, gue tau gue lucu. Lu mau ngapain dah kesini?" Tanyanya sambil melirik jam di tangannya. "Bukannya bentar lagi lu tanding ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Quando Cado e Amo
Fiksi Penggemar°Ketika itu aku bertemu denganmu ketika itu aku mulai menyadari bahwa ada yg berbeda, getaran itu terasa menguat seiring aku semakin jatuh dan mencintaimu° Update : Senin #11 di Lia (12 Juni 2021) #3 di lia (13 Juni 2021) #2 di 97l (13 Juni 2021) ...