[Tiga puluh tiga] , Gelagat aneh Yudha

68 10 12
                                    

I'm the Mafia!
Mafia ya we do it like the mafia
Ring ding ding ding ding

Aku menguap lebar dan mematikan alarm ku yang total berisik banget. Mata masih terpejam namun, aku harus bangun. Hari ini Senin, dan upacara. Total males banget kalau harus telat dan terjebak macet bersamaan.

Kusingkirkan kemalasanku dan bangkit dari kasur. Ah iya, kalau ada yang tanya kemaren gimana setelah pulang dari puncak... Jawabannya gak gimana-gimana. Cuma Bunda yang ngomel karena aku nekat ke Puncak sendiri dan gak bilang jujur ke Bunda, dan Baim yang riweuh banget sama Nathan, sampe akhirnya stalk Nathan dan mendapati Nathan memposting igs foto bersamaku kemaren.

Oke terimakasih banyak Nathan :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oke terimakasih banyak Nathan :)

Dan tentu saja kehebohan teman-temanku di grup chat, apalagi Yuna yg lagi usaha move on dari si Kamal.

Bangun pagi, gosok gigi, cuci muka, mandi, sholat, terus bersiap. Bantuin Bunda nyiapin sarapan di dapur tentu saja. Pagi ini, gatau kenapa tiba tiba pengen sarapan pakai sereal aja. Kebayang gimana rasanya waktu sereal koko crunchy yg lembek karena susu masuk ke tenggorokanku. Oke, sereal sangat menggiurkan.

"Pagi Bunda" sapaku saat bertemu bunda di dapur. Tak lupa menciumi kedua pipinya.

"Pagi sayang... Kakak mau sereal aja sarapannya?" Tanya Binda sambil mengecup pipiku. Aku mengangguk sebagai balasan ke bunda.

"Si Baim kasih makanan toto aja gapap ya bund? Kakak capek liat polahnya si Baim" gerutuku sambil memasukkan roti ke panggangan

Bunda hanya tertawa gemas. Sambil mengupas cangkang telur yg sudah di rebus. Memang menu sarapan dirumah ini, khususnya pengennya Baim itu ribet. Sarapan pake roti bakar dan telur rebus. Berasa lagi liatin orang buat diet, padahal waktu disuruh workout karena pola makannya dijaga banget jawabannya ngecewain

"Kak, gue mau jaga baby belly gue"

Alias dia ga mau perut kotak kotak banyak, culup perut sederhana dia apa adanya.. Emang serandom itu adekku

Setelah siap, dan Baim sudah duduk di meja makan, kami segera sarapan. Setelah sarapan berangkat sekolah. Tepat pukul 6.15 karena ini Senin dan aku akan menjemput Cherry ke rumah dulu, tentu aja pakai mobil. Karena Bunda udah ijinin buat pakai mobil, lagi proses SIM aja lagi.

"Bun, kakak berangkat" pamitku lagi saat akan memasuki mobil. Saat itu juga, sebuah sepeda motor berhenti di depanku. Motor sport berwarna hitam, si black mamba milik Aryudha.

Yudha menatapku tajam dan turun dari motornya.
"Kenapa chat gue ga dibaca?" Tanyanya lugas tanpa salam sapa sopan dan santun

Aku menyernyit bingung, beneran bingung. Karena memang aku menghindari membuka ponsel yang isinya mempertanyakan storyku pastinya.

"Lagi ga buka ponsel, males" balasku seadanya

"Kok bisa sama Nathan? Lu ngapain sama dia?" Tanyanya beruntun

Aku menggeleng, sambil melihat jam tangan yang melingkar di tangan kiriku, aku mengalihkan pembicaraan karena aku memang mau menjemput Cherry, aku takut ia menungguku di depan rumahnya.

"Yud, nanti aja ya bahasnya.. Gue mau berangkat jemput Cherry nih.. Kasian sohib gue"

Yudha menatapku malas

"Gausah ngeles, berangkat sama gue" ia menarik tanganku dan sedikit menyeretku ke motornya. Aku langsung menepis tangannya.

"Plis Yud, gue serius nih.. Cherry nungguin gue. Nih kunci mobil buktinya.. Tanya Bunda di dalam deh" jelas gue sambil menunjukkan kunci mobil di tanganku

"Oke, gue yang bawa mobil" ujarnya sambil mengambil kunci mobil di tanganku.
"Ayo berangkat, kasian Cherry nunggu"

Ia berjalan mendahuluiku dan memencet remote mobil. Aku yang bingung hanya menatap punggung Yudha heran.
"Ini anak kenapa sih? Aneh banget" gumamku sambil mengikuti langkah Yudha menuju mobil.

Aku meletakkan tasku di paha dan segera memasang seatbelt. Begitupula Yudha, bahkan dengan tidak sopannya ia memberikan tasnya padaku dan kuletakkan di jok belakang. Tas ku sudah cukup merepotkan kalau harus ditambah tas Yudha.

Yudha menyalakan mesin dan kami mulai berangkat ke rumah Cherry. Sejak berada di dalam mobil, Yudha sudah melirikku cukup sinis. Aku yg merasa ditatap menatapnya balik.

"Kenapa sih?" Sinisku

"Ceritain kenapa bisa ketemu Nathan?" Balasnya sambil melihat spion. Kami mulai keluar dari pekarangan rumah.

Aku menghembuskan nafas lelah. Kenapa pagi pagi di hari senin harus bahas Nathan sih?

"Ya kan pergi ke puncak kemaren. Ternyata garden yang aku datangin itu punya kakaknya Nathan, kebetulan juga anaknya ada di garden. Jadinya ditemenin Nathan juga" jelasku tanpa menambah dan mengurangi cerita

Yudha hanya mengangguk saja.

"Terus, ngapain foto dempet dempet?" Tanyanya sebal. Terlihat sekali dari ekspresinya sekarang

"Itu cuma angle foto doang Yud. Gak sedekat itu kok.. Aku sama dia itu tinggi dia jauh, kalau bukan karena angle foto aku ga mungkin sejajar sama dia" jawabku lagi berusaha sabar

"Kenapa sih ga telpon gue langsung kemaren?" Tanyanya lagi

Aku mengurut keningku lelah. Aku tau bakalan diinterogasi Yudha, tapi kok dia nyolot banget sih???

"Ya kan lu sibuk sama kak Arin.. Lagian kenapa sih emangnya? Lu cemburu?" Tembakku

Yudha menoleh kearahku dan menatapku dengan pandangan yang gak bisa diartikan. Tepat saat dia akan menjawab, kami sudah sampai di depan rumah Cherry.

Cherry yang akan membuka pintu deoan terkejut saat aku menurunkan kaca dan memintanya duduk di belakang. Awalnya Cherry kaget karena melihat Yudha di kursi kemudi. Seakan paham, akhirnya dia membuka pintu belakang dan duduk disana. Yudha kembali melajukan mobil menuju sekolah

"Ih Liaaaaa, besok pokoknya ajakin kesitu" Cherry tiba tiba membuka suara dengan antusias

"Hah? Angela's Garden maksud lo?" Tanyaku bingung

"Iyaaa, ih apalagi lu cocok banget sama Nathan.. Untung gue ada Rian, kalau gaada Rian mau lah gebet si Nathan.. Ganteng banget, cocok sama elu" jujur Cherry

Ciiittt!!!

Yudha berhenti mendadak saat Cherry berkata seperti itu. Karena Yudha yang ngerem mendadak, aku dan Cherry yang belum siap ini merasakan rasanya kepala terbentur jok mobil. Khususnya Cherry yang tidak mengenakan seatbelt

"Ihhh Yudha taik banget siihhhh... Benjol nih jidat paripurna kesayangan Rian!!!!" Keluhnya sambil mengusap keningnya sendiri.

Aku hanya melirik Yudha aneh, Yudha kenapa sih kok sikapnya aneh banget???

Yudha? Cuma berkata
"Sorry" dan melanjutkan perjalanan ke sekolah

------------------ QCeA ---------------------

------------------ QCeA ---------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LIA BEST GIRL 💙

Quando Cado e AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang