[Tujuh belas] Side story 0.1

58 10 0
                                    

"Bunga yang baru mekar ini, sudah layu dan jatuh bahkan sebelum ia mekar dengan sempurna" – Yenida Humaira 
































Senin sore, Juni tengah nongkrong di kafe bareng teman seperbodohannya. Ada Abin, Hendra, Rahman, dan Farel. Sebenarnya, ia ingin nongkrong sama temannya yang lain, ia sudah mengajak Rian, Yudha, dan Baim. Namun, mereka ternyata ada kegiatan yang tidak bisa tinggalkan. Yudha mau ngapelin gebetan, Rian lagi ngebucin, Baim lagi nungguin Ririn ekskul, Juni? Akhirnya si jomblo nangkring di kafe ini.

"Heh Jun, lu gaada gitu naksir cewek habis putus sama Marsya?" Tanya Abin tiba-tiba

Juni ditanya seperti itu tiba-tiba diam dan berpikir sebentar.

Gebetan ya? Ada sih, si Yeni.. Cuma..

Lalu ia mengangguk kemudian menggeleng lagi

"Lah gimana? Iya apa kagak?" Tanya Hendra sambil tertawa

"Lu jangan kayak cewek bro, labil" tukas Abin lagi

"Gue bingung sat. lu tau? Gue naksir sebenernya sama tu cewek anak SMA sebelah. Tapi dia sok jual mahal sama gue. Susah bener mau dideketin. Jadinya gue males buat deketinnya lagi" ucap Juni

Rahman terkekeh mendengar temannya ini

"Gimana ceritanya lu nyerah terus jadi cemen gini bro? Ya kejar dulu lah, kodrat kita tu ngejar cewek. Bukan dikejar cewek" ucap Rahman sambil menepuk punggung Yudha.

"Kan gue butuh cewek Cuma buat pamer sama Marsya. Masa dia dah ada gandengan gue belum? Malu gue. Jadi ya buat apa gue berjuang lebih kalau nanti itu hubungan juga galama?" jawabnya sambil menghendikkan bahunya

"Yaudah, mau gue kenalin sama sepupu gue gak? Dia yang tipe pdktin 3 hari tembak terus jadian. Mau gak?" tawar Farel sambil memperlihatkan foto sepupunya itu.

Juni melihat foto sepupunya Farel dan kemudian mengangguk

"Oke, send contact ke gue"

Tanpa ia sadari, ada seseornag yang mendengar percakapan mereka dari awal sampai akhir. Ia berusaha menahan air matanya untuk tidak tumpah. Ia merasa sesak mendengar pengakuan dari sesosok laki-laki bernama Juni yang sedang mengisi hati dan pikirannya akhir-akhir ini.

Ting!

Pesan masuk ke ponsel gadis itu.

Mr. Juni

Hai cantik, udah pulang les belum?

Melihat pop up notifikasi itu ia segera berdiri dari duduknya. Ia ingin pulang saja kerumah. Ia rasanya ingin tidur dan sejenak melupakan laki-laki fakboy ini. Namun, ia ceroboh. Ia berdiri tergesa dan menyebabkan dompetnya jatuh. Jatuh tepat di dekat meja segerombolan laki-laki yang menjadi sumber patah hatinya.

Yeni menunduk untuk mengambil dompetnya, namun tangan seorang lelaki telah lebih dulu terulur mengambil dompetnya dan menyerahkannya. Saat Yeni menerima dompetnya, tangannya dipegang.

"Yeni?!" panggil Juni kaget

Yeni mendongak dan melihat Juni. Air mata itu tumpah. Yeni menggenggam dompetnya dan menghempas tangan Juni. Ia segera berbalik dan keluar dari Kafe itu menuju motornya di parkiran. 

-------------------- QCeA -----------------------

Maafin 2 harian ilang... Tugas lagi numpuk bossquee 

Btw ini spesial buat Yeonji moment yaaaa

btw, aku bakalan double up kiww kiww

Quando Cado e AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang