[Dua puluh empat] Happy New Year!!

89 10 11
                                    

Haii gays... 

HAPPY NEW YEAR semuanya!!! 

Udah 2021 nih, ada resolusi atau keinginan khusus buat tahun ini gak???

Udah 2021 nih, ada resolusi atau keinginan khusus buat tahun ini gak???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Lia memutuskan untuk ke supermarket bersama Baim. Rencananya sih mau bakar-bakar sama Om Jeffri sama Tante Jihan beserta anak-anaknya. Family time buat yang di Jakarta judulnya. 

Lia membuka pintu kamar Baim

"Dek, udah siap belum sih lu? Yang ciwik gue yang lelet elu" 

Lia berkacak pinggang di pintu kamar Baim. Sang empu kamar cepat-cepat memakai hoodie nya sebelum kena omel nyai Lia 

"Kebiasaan emang gak ngetuk pintu dulu, untung tadi udah masuk kepala gue hoodienya" gerutu Baim sambil melenggang keluar dengan kunci mobil.

Tuk! 

Baim menyentil kening kakaknya yang lebih pendek dari dirinya itu 

"Aww!" jerit Lia 

"BAIM!!!!!!" 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dilantai satu sudah ada Sica dan Sita serta Jovita sekarang sedang membantu Lia yang lagi hias taman belakang rumah. Om Jeffri dibantu Baim sedang mempersiapkan tempat untuk bakar-bakar. Bunda Jisu dan Tante Jihan menyiapkan bumbu untuk bakar-bakar. Menu hari ini cukup elit dengan ketambahan marshmallow. Sita yang ngotot parah harus ada Marshmallow katanya. 

Sita tiba-tiba mencolek lengan Lia 

"Kak, si Sica dah ada gebetan" Sita berbisik ke Lia 

Lia terkejut. Si kembar dah ada aja gebetannya?? Masih SMP juga udah main gebet menggebet. 

"Kok bisa?? SIapa? Tunjukin ke Kakak sini" 

Lia menarik SIta menjauh dari Sica dan memintanya menunjukkan wajah gebetan SIca. Sita segera mengeluarkan iponnya dan menscroll stagram. 

"Ini kak" 

"Yaampuunn" Jerit Lia tertahan 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaampuunn" Jerit Lia tertahan 

Sita mencubit pinggang Lia dan memukul bahunya. 

"Ih jangan teriak kak! Nanti Sica kepo" 

Quando Cado e AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang