Berjalan pada jalan sunyi menuju kedamaian.
Diamana sejuknya alam yang ditemukan.
Membawa lara yang kian menyayat hilang seiring kerasnya sebuah teriakan.
Heh... Nyatanya itu hanya hayal yang tak pernah terwujudkan.Jiwaku masih disini.
Diam membisu menikmati sesak yang kian mencekik.
Aku tak butuh mata, tangan, atau sebuah pelukan.
Aku hanya menginginkan sepasang telinga yang siap mendengar dan hati yang mampu merasakan.
Hanya itu.
Tak ada air mata, hanya hatiku saja yang merasa sesak, memendam kepiluan begitu dalam.
Jika ada,
biarkan aku berbagi lara agar aku mendapat kelegaan._fasdiana_
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena Pengagum hujan
Poesía🔸UNTUK DIBACA! BUKAN DITULIS ULANG!🔸 _____________________________________ Kata itu jiwa, Tulisan itu raga, Makna itu hati yang bisa merasa. Ini hanya sekedar pengungkapan rasa yang tak bisa diucap, atau pengabadian atas apa yang semesta lakukan...