Ku kira rasaku pudar seiring waktu menghapusnya dalam ingatan.
Ku kira sayangku menghilang seiring dia pergi dalam jangkauan.
Ku kira harapku tak lagi meninggi, tersebab dia yang berkali kali mematahkan.Tapi nyatanya...
Masih sama, meski kini tak sepekat dulu.
Masih ingat, meski kini tak sesering dulu.
Masih berharap, meski kini tak sedalam dulu.Ah, rasa apa ini?
Sekian lama sudah melupa tiba tiba tanpa sadar hadir dan kembali memporak porandakan benteng pertahanan.
Sekian lama tidak bertatap muka, ku kira telah lupa akan wajahnya tapi dalam hayal masih jelas terlihat senyum dan sorot matanya.
Setelah sekian lama menghapus rasa tapi masih saja begitu berefek pada hati yang rapuh ini.Hanya karena mimpi tapi rasanya begitu nyata.
_fasdiana_
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena Pengagum hujan
Poesía🔸UNTUK DIBACA! BUKAN DITULIS ULANG!🔸 _____________________________________ Kata itu jiwa, Tulisan itu raga, Makna itu hati yang bisa merasa. Ini hanya sekedar pengungkapan rasa yang tak bisa diucap, atau pengabadian atas apa yang semesta lakukan...