🍁 14. Introspeksi 🍁

1.7K 294 115
                                    

Selamat pagi temans. Siapa kangen Azalea sama Randu?😁😁😁

Selama beberapa hari Azalea memikirkan apa yang sudah terjadi dalam rumah tangganya. Bagaimana perilakunya dan Randu sudah berubah dan itu semua jelas bukanlah hal yang baik jika masih ingin mempertahankan rumah tangga. Azalea memang tidak terima perlakuan Randu, tetapi semua yang terjadi memang ada penyebabnya.

Rasa tidak terima itulah yang menyebabkan renggangnya hubungan antara dirinya dengan Randu. Azalea mencoba memposisikan diri menjadi orang lain dan menganalisis semua yang terjadi. Apa sebab Randu bisa begitu lepas kendali hingga mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaannya.

Azalea memikirkan bagaimana permasalahannya terlihat dari sisi orang lain. Dia mengingat Randu yang menegurnya karena telah melakukan sesuatu yang dianggap tidak praktis. Dari sisi itu, Azalea menemukan bahwa keinginan Randu adalah hal biasa yang wajar mengingat mereka memang mempunyai semua fasilitas untuk memudahkan pekerjaan rumahnya.

Memang tidak bisa dibenarkan ketika Azalea ingin melakukan semua sesuai kebiasaannya sementara yang dilakukan Randu hanyalah memberikan kemudahan. Keinginan Randu tidak berlebihan dan wajar-wajar saja karena Azalea bisa menggunakan waktu untuk melakukan pekerjaan lain yang mungkin dia inginkan juga.

Baiklah, semua itu bukanlah alasan kuat yang menjadi dasar dari sebuah perceraian. Oleh sebab itu, Azalea memutuskan untuk mencoba bekerja seperti cara-cara yang sudah diajarkan oleh Randu. Seharusnya itu bukanlah hal sulit mengingat Randu begitu mudah melakukannya. Beberapa staf di hotel tempat dia bekerja juga menggunakan beberapa peralatan yang tidak dimengerti oleh Azalea dan mereka bisa serta. Dengan pemikiran itu, Azalea merasa dirinya juga pasti bisa.

***

Azalea pulang kerja lebih cepat. Sesampainya di rumah, dia mengatakan kepada mamanya yang kebetulan menjaga Deasy hari itu untuk jangan pulang dulu. Dia pergi ke gudang dan mencari kardus yang berisi panduan menggunakan semua alat elektronik di rumahnya. Azalea membaca semua dan menuliskan secara singkat di gawainya.

Selesai dengan itu, Azalea bergegas membersihkan tubuhnya. Dia tidak ingin terlihat berantakan saat Randu pulang kerja nanti. Ketika akan keluar kamar, Azalea melewati cermin dan melihat bayangannya sekilas. Mengernyit tidak suka, Azalea mundur dan berdiri tepat di depan cermin dan mengamati dirinya.

Dia terlihat kurang segar meski wajahnya bersih. Azalea juga melihat baju yang dia kenakan. Ada rasa tidak suka dalam hatinya. Azalea menuju lemari pakaiannya dan mengambil rok pendek serta kemeja santai lalu mengganti bajunya. Setelah itu dia memakai bedak dan memoleskan lipstik di bibir tipisnya.

Merasa penampilannya sudah cukup rapi, Azalea keluar kamar dan langsung ke dapur. Diambilnya beberapa buah dan memasukkannya ke dalam juicer lalu mengoperasikannya sesuai dengan yang sudah dia catat di ponselnya. Ternyata tidak sesulit bayangannya, dia bekerja lebih cepat seperti yang pernah dikatakan oleh Randu. Selesai dengan itu, Azalea menuangnya ke dalam gelas Deasy serta memasukkan yang lain ke dalam kulkas.

Randu pulang tepat ketika Deasy menghabiskan sari buahnya. Anak itu tampak belum puas dan Azalea menambahkan lagi ke gelas Deasy. Dengan senyum sabar, Azalea membawa anaknya ke dapur dan mengambil sari buah dari kulkas.

Sambil menemani Deasy meminum sari buahnya, Azalea menghangatkan makanan anaknya di microwave. Dia membaca petunjuknya dengan jelas dan memastikan apa yang dia lakukan sudah benar. Lagi-lagi Azalea mengatakan bahwa tidak sulit untuk melakukan semua meski perlu beberapa kali membaca petunjuknya.

Azalea memberikan sari buah yang dia campur dengan madu untuk Randu. Randu mengambil gelas penuh itu dan menandaskan isinya dalam sekali teguk. Ada rasa hangat menyusup dalam hatinya melihat Randu menikmati hasil jerih payahnya.

Lukisan Hening (BWC 2020)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang