19. Blue and Grey

1.7K 282 73
                                    

Karena selama ini kita hanya melihat sudut pandang dan perasaan Jennie, maka dari itu alangkah baiknya saya membuat bagian khusus part perasaan Jisoo.

Agar tidak terjadi pergelutan.

Dan ini semua adalah flashback, yang alurnya maju, mohon diperhatikan dengan seksama ya. Ini juga kebanyakan narasinya.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Kelas 10.

Kim Jisoo adalah seorang gadis yang memiliki tingkat kepedulian dan kecuekan yang seimbang.

Dan terlalu banyak hal hal yang tidak dia sukai, terutama menjadi pusat perhatian, atau mungkin menjadi perhatian seseorang.

Sampailah dia berkenalan dengan si cantik dari kelas lain yang memiliki wajah tidak ramah menurut Jisoo, maksudnya mengintimidasi.

Tapi dia salah, ternyata Jennie Kim adalah orang yang baik, terbukti dari dia yang meminta nomor hp Jisoo duluan lalu mengubungi dia.

Maka dari itu Jisoo menyimpan nomornya.

Seiiring berjalannya waktu, perbedaan kelas tidak membuat kedua gadis yang memiliki visual diatas rata rata manusia itu tidak semakin dekat.

Jika pada saat istirahat ada Jisoo pasti ada Jennie, dan saat pulang tidak ada Jennie pasti Jisoo sudah pulang juga.

Mengganti kata loe-gue menjadi aku-kamu, menonton film, nginep setiap minggu bahkan makan es krim pulang sekolah menjadi rutinitas mereka.

Kalo boleh jujur awalnya Jisoo agak risih dengan Jennie, karena tingkahnya yang terlalu lengket pada Jisoo. Sering memeluk, sering nyender, pokoknya harus bersentuhan dengan diri Jisoo.

Sampai Jisoo mikir bahwa Jennie tidak punya tulang belakang.

Perhatian yang Jennie berikan juga membuat Jisoo heran, apa Jennie tidak punya kegiatan lain ya, Atau mungkin teman lain

Yang Jisoo tau, Irene, Joy dan Rosé adalah sahabat Jennie sejak SMP, kenapa tidak dengan mereka saja Jennie seperti ini.

Tapi Jisoo mulai paham, bahwa Jennie menganggapnya istimewa, buktinya apa yang tidak diketahui oleh ketiga sahabat Jennie itu akan diceritakan ke Jisoo.

Dari situlah Jisoo belajar untuk memperhatikan dan mengistimewakan seseorang, yaitu Jennie Kim.

Menginap bersama sama dengan sahabat mereka yang lain juga sering dilakukan, tempatnya kalo bukan rumah Jennie ya Rumah Irene.

Jisoo tidak pernah mau rumahnya dijadikan tempat menginap, dikunjungi saja tidak boleh. Kecuali Jennie.

"Jichu, takut"

Jisoo heran melihat gadis yang memeluknya erat setengah mampus ini, malahan filmnya tidak horor, takut gimananya.

"Duh, ini gak horor, Jennie"

"Pokoknya takut!"

"Geez, bilang aja mau meluk"

Jennie terkekeh dan Jisoo membalas memeluknya, sedangkan yang lain fokus pada film yang sedang mereka tonton.

Entah apa dipikiran si gadis bermata seperti kucing itu, dia akan memeluk Jisoo saat sedih, tertawa bahkan saat marah pada Jisoo dia juga memeluknya.

Ntahlah yang pasti Jisoo mulai menikmatinya.

Sampailah, di suatu siang, saat mereka pulang cepat, siang itu di rumah Jisoo, mereka berdua memutuskan untuk tidur siang.

Si pemilik kamar bangun duluan, dan sadar bahwa dia tidak sendiri di situ. Disampingnya ada seorang gadis yang tidur dengan wajah bak bidadari tetapi sangat lucu.

Terlanjur MencintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang