Prolog

13.8K 892 21
                                    

Jisung panik. Dia tidak menemukan keberadaan putri-nya dimanapun. Dengan langkahnya yang pincang, dia mencari ke seluruh penjuru gedung taman kanak-kanak tempat putri-nya menuntut ilmu itu.

Hingga akhirnya dia menemukan putri kesayangannya itu bersama dengan seorang anak laki-laki.

Tapi hati Jisung tetap tidak tenang. Putri-nya itu menangis. Jisung segera menghampirinya.

"Minji? Kenapa sayang? Kok nangis?"

Lee Minji, putri kesayangan Jisung itu tidak menjawab. Tangisannya malah semakin kencang. Dia menghambur ke pelukan mama-nya.

"Tadi Sojin gangguin Minji, paman. Tapi Jiho udah marahin Sojin. Paman tenang aja, Jiho akan jagain Minji."

Anak laki-laki yang bersama Minji tadi menjelaskan.

Jisung tersenyum lembut pada si anak lelaki. Mengusap pelan rambut anak itu.

"Terima kasih ya, Jiho."

"Lee Jiho!"

Baik Jisung maupun Jiho dan Minji terkejut dengan panggilan itu.

"Mama cari kamu kemana-mana taunya ada disini. Lagi apa?"

"Jiho lagi bantuin Minji, ma. Tadi ada yang nakal sama Minji."

Lelaki manis yang menjadi ibunya Jiho itu menatap Jisung. Awalnya terkejut, tapi sebisa mungkin dia menyembunyikan ekspresinya itu. Kemudian dia menyunggingkan senyuman meremehkan.

"Han Jisung? Bisa-bisanya kita ketemu disini."

Jisung hanya diam. Pelukannya pada Minji mengerat.

"Udah berapa tahun ya kita gak ketemu, apa kabar?"

Lelaki itu mengulurkan tangannya, dan Jisung menerima uluran tangan itu. Mereka bersalaman setelah sekian lama tidak bertemu.

"Baik."

"Ah, kamu kerja disini? Kamu... jadi cleaning service disini?"

"Iya."

Jisung tidak malu mengakui pekerjaannya. Memang begini adanya. Dia menjadi petugas kebersihan di taman kanak-kanak itu.

Jisung datang setiap pagi bersama Minji, ketika Minji belajar, dia memulai pekerjaannya untuk bersih-bersih, dan siangnya Minji akan pulang bersama dengannya. Begitu rutinitas Jisung setiap harinya.

Lelaki di hadapannya itu menahan tawa. Jisung sangat tahu kalau dia sedang direndahkan. Tapi Jisung bisa apa, dia memang sudah dianggap orang rendahan sejak kejadian itu.

"Ini anak kamu? Siapa namanya tadi? Min... ji?"

"Ya. Namanya Minji."

"Haha... apa-apaan? Maksudnya Minho-Jisung begitu?"

Lelaki itu tertawa keras. Bahkan Minji yang sampai memeluk leher Jisung dengan sangat erat, dia ketakutan.

"Masih berharap sama kak Minho?"

"Seungmin! Jiho!"

"Ah, itu dia orangnya datang. Panjang umur ya."

Lelaki lainnya datang. Orang itu, dia orang yang Jisung hindari selama ini. Dan sekarang dia sedang berjalan mendekat kearah Jisung.

"Aku ada meeting sebentar lagi, ayo cepat."

"Kakak gak mau nyapa Jisung dulu?"

"Jisung?"

Orang itu menatap Jisung yang sedang menundukkan kepalanya. Tubuh Jisung refleks berjalan mundur. Sungguh, Jisung masih belum siap berhadapan dengan lelaki itu.

"Ma-maaf, aku sama Minji duluan."

Jisung berbalik dan berjalan secepat mungkin menjauh darisana. Dia ingin berlari tapi tidak bisa. Kakinya sudah tidak sama lagi seperti dulu karena sebuah kecelakaan.

Sementara lelaki itu menatap Jisung yang mulai menjauh, berjalan dengan langkahnya yang pincang.

'Jisung kecelakaan, Ho. Kaki kanannya patah, dokter bilang mulai sekarang Jisung gak bisa berjalan normal lagi.'

Masih teringat olehnya ucapan temannya itu. Jadi benar, Jisung mengalami kecelakaan itu.

"Kak Minho!"

Minho menatap Seungmin dan Jiho bergatian.

"Papa! Ayo pulang!"

Lee Jiho, buah hatinya bersama Seungmin tumbuh menjadi anak lelaki yang sehat dan pintar.

Pikirannya kembali melayang, anak perempuan dalam gendongan Jisung itu, apakah itu anaknya?

"Papa, ayo!"

"Iya, sayang. Ayo."

Minho membawa Jiho ke dalam gendongannya. Seungmin mengikuti Minho dari belakang. Mereka memasuki mobil dan pergi menjauh dari gedung taman kanak-kanak itu.

Tanpa menyadari, Jisung menatap mereka dari kejauhan. Ini bukan pertama kalinya dia melihat Minho setelah bertahun-tahun berlalu, Jisung sering memperhatikan Minho saat lelaki itu mengantar atau menjemput Jiho. Tapi untuk bersitatap dalam jarak dekat, ini baru pertama kalinya bagi Jisung.

Bagaimana perasaan Minho bertemu dengannya kembali setelah sekian lama?

Apa Minho masih sama seperti dulu?

Apa Minho masih membencinya?

Dan... apa Minho mengingat anaknya, Lee Minji?

.

.

.

.

.

The story is begin...

My EX

.

.

.

Recommended Songs :

EX by Stray Kids

Breath by SM The Ballad

My EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang