Keringat dingin langsung mengucur di tubuh Orang itu
Di atas meja yang ada dihadapan Riho, terlihatlah beberapa alat Operasi dan beberapa benda lainnya seperti Gergaji Mesin, Celurit, Gir motor yang di ikat menggunakan Rantai, Pisau Besar, Granat, Bom Waktu, Dan beberapa benda lainnya
"Baiklah akan aku mulai, Kalau Kau tidak menjawab dalam 20 Detik maka aku akan menyiksamu" Ucap Riho
Riho mengambil sebuah pisau kecil lalu menodongkannya ke arah tangan pria itu
"Pertama, apa nama organisasimu" Ucap Riho
Pria itu sangat ketakutan hingga tidak mampu berbicara
Riho menancapkan pisau kecil itu ke tangan si Pria
Rio mengambil sebuah Tang lalu dia bersiap untuk mencabuti kuku Pria yang ada di hadapannya
"Baik akan aku ulang, Apa nama Organisasimu" Ucap Riho
Pria itu tetap tidak menjawab
Riho mencabut kuku jari kelingking pada tangan kiri si Pria
Alhasil Pria itu berteriak karena merasakan sakit
"N-n-n-n nec- Necrom" Ucap Pria
"Seharusnya kau jawab sejak tadi, kalau kau jawab maka aku tidak akan menyiksamu seperti ini" Ucap Riho
Riho meletakkan Tang yang di pegangnya lalu mengambil sebuah Pisau Besar
Riho mengangkat pisau itu ke udara
"Baiklah pertanyaan kedua, di mana Markas kalian?" Tanya Riho
Pria itu masih meringis menahan rasa sakit hingga dia tidak bisa berbicara dengan benar
"Membosankan" Ucap Riho
Riho mengayunkan pisau Besarnya, dan Kaki Kanan si Pria langsung putus terkena ayunan pisau Riho
Alhasil teriakan Pria itu makin kencang
Darah mengalir dari kaki Pria itu
"Lebih baik kau jawab, daripada kau makin tersiksa" Ucap Riho
"G- g- Gedung v- Violrent" Ucap si Pria
Riho terkejut setelah mendengar perkataan Pria itu
"Kau pasti bercanda" Ucap Riho
Riho melempar Pisau Besarnya lalu mengambil sebuah Gergaji Mesin dan menyalakannya
"Nah, urusanku sudah selesai jadi selamat tinggal" Ucap Riho
Riho langsung memotong tubuh pria itu hingga menjadi dua bagian
Pria itu berteriak-teriak kesakitan ketika tubuhnya di potong oleh Riho menggunakan geregaji mesin
Darah mengalir dari tubuh Pria yang telah terpotong
Seusai memotong tubuh pria itu, Riho melemparkan Geregaji Mesin itu ke sembarang arah
"Baiklah saatnya aku menulis laporan" Ucap Riho
Riho menulis semua informasi yang baru saja di dapatkannya ke dalam sebuah kertas lalu mengirimkannya kepada Rio
Riho mengambil topinya yg ada di atas meja lalu mengenakannya kemudian dia keluar dari ruangan itu
Ketika Riho sudah ada di luar, bangunan yang di gunakannya tadi tiba-tiba saja meledak dan hancur
Riho masuk ke dalam mobilnya yang sudah terparkir di tempat parkir dan langsung pergi meninggalkan tempat itu
-di tempat yang berbeda-
"Sudah aku bilang, aku tidak suka coklat" Ucap Ard
"Ini pemberianku, cepat di terima" Ucap Hana
"Tapi aku tidak suka coklat" Ucap Ard
"Aku memaksamu menerimanya" Ucap Hana
Tiba-tiba saja Roga lewat di depan mereka dan langsung mengambil sekotak coklat yang ada di tangan Hana
"Kalau kau tidak mau, lebih baik untukku saja" Ucap Roga sambil terus berjalan pergi
"Hey, itu kan coklat untukku" Ucap Ard
"Kalau begitu kau menerimanya" Ucap Roga sambil melemparkan kotak coklat itu kepada Ard
Ard menangkap kotak coklat yang di lemparkan Roga
"Hey, aku tidak bilang kalau aku akan menerimanya" Ucap Ard
"Kau tau, rasa coklat buatan tangan itu sangat enak" Ucap Roga
"Darimana kau tau?" Tanya Ard
Roga berbalik ke arah Ard sambil memegang sebatang coklat
"Aku baru saja memakannya" Ucap Roga
Uap-uap es langsung muncul di sekitar tubuh Ard
"Roga" Ucap Ard
Ard memasang kuda-kuda dan bersiap untuk menyerang Ard
"Kembalikan coklatku" Ucap Ard
Roga langsung melarikan diri, di belakang Roga terlihatlah Ard yang sedang mengejarnya
"Roga, akan aku buat kau membayar semua ini" Ucap Ard
Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan
"Dasar Ard, dia masih saja pemalu" Ucap Hana
-Di tempat lain-
Di sebuah tempat terlihatlah seorang anak perempuan yang sedang di kurung di dalam tabung yang berisi air
"Apakah kau yakin kita bisa meningkatkan kemampuan anak ini?" Tanya seorang Pria
"Aku yakin, apalagi kita memiliki anak-anak yang berhasil kita culik dari panti asuhan, mereka pasti bisa menjadi kelinci percobaan yang bagus" Ucap seorang ilmuwan
"Kalau begitu aku serahkan semuanya padamu" Ucap sang Pria
"Saya tidak akan mengecewakan anda" Ucap Sang Ilmuwan
-Di depan sebuah panti asuhan-
Beberapa buah mobil berhenti di hadapan sebuah panti asuhan
Tidak lama kemudian beberapa orang keluar dari dalam mobil itu dan mengeluarkan beberapa buah kotak dari bagasi belakang
"Kami membawakan sumbangan" Ucap salah seorang Pria
-Bersambung-