Cap.2

4 1 0
                                    

Keringat dingin langsung mengucur di tubuh Orang itu

Di atas meja yang ada dihadapan Riho, terlihatlah beberapa alat Operasi dan beberapa benda lainnya seperti Gergaji Mesin, Celurit, Gir motor yang di ikat menggunakan Rantai, Pisau Besar, Granat, Bom Waktu, Dan beberapa benda lainnya

"Baiklah akan aku mulai, Kalau Kau tidak menjawab dalam 20 Detik maka aku akan menyiksamu" Ucap Riho

Riho mengambil sebuah pisau kecil lalu menodongkannya ke arah tangan pria itu

"Pertama, apa nama organisasimu" Ucap Riho

Pria itu sangat ketakutan hingga tidak mampu berbicara

Riho menancapkan pisau kecil itu ke tangan si Pria

Rio mengambil sebuah Tang lalu dia bersiap untuk mencabuti kuku Pria yang ada di hadapannya

"Baik akan aku ulang, Apa nama Organisasimu" Ucap Riho

Pria itu tetap tidak menjawab

Riho mencabut kuku jari kelingking pada tangan kiri si Pria

Alhasil Pria itu berteriak karena merasakan sakit

"N-n-n-n nec- Necrom" Ucap Pria

"Seharusnya kau jawab sejak tadi, kalau kau jawab maka aku tidak akan menyiksamu seperti ini" Ucap Riho

Riho meletakkan Tang yang di pegangnya lalu mengambil sebuah Pisau Besar

Riho mengangkat pisau itu ke udara

"Baiklah pertanyaan kedua, di mana Markas kalian?" Tanya Riho

Pria itu masih meringis menahan rasa sakit hingga dia tidak bisa berbicara dengan benar

"Membosankan" Ucap Riho

Riho mengayunkan pisau Besarnya, dan Kaki Kanan si Pria langsung putus terkena ayunan pisau Riho

Alhasil teriakan Pria itu makin kencang

Darah mengalir dari kaki Pria itu

"Lebih baik kau jawab, daripada kau makin tersiksa" Ucap Riho

"G- g- Gedung v- Violrent" Ucap si Pria

Riho terkejut setelah mendengar perkataan Pria itu

"Kau pasti bercanda" Ucap Riho

Riho melempar Pisau Besarnya lalu mengambil sebuah Gergaji Mesin dan menyalakannya

"Nah, urusanku sudah selesai jadi selamat tinggal" Ucap Riho

Riho langsung memotong tubuh pria itu hingga menjadi dua bagian

Pria itu berteriak-teriak kesakitan ketika tubuhnya di potong oleh Riho menggunakan geregaji mesin

Darah mengalir dari tubuh Pria yang telah terpotong

Seusai memotong tubuh pria itu, Riho melemparkan Geregaji Mesin itu ke sembarang arah

"Baiklah saatnya aku menulis laporan" Ucap Riho

Riho menulis semua informasi yang baru saja di dapatkannya ke dalam sebuah kertas lalu mengirimkannya kepada Rio

Riho mengambil topinya yg ada di atas meja lalu mengenakannya kemudian dia keluar dari ruangan itu

Ketika Riho sudah ada di luar, bangunan yang di gunakannya tadi tiba-tiba saja meledak dan hancur

Riho masuk ke dalam mobilnya yang sudah terparkir di tempat parkir dan langsung pergi meninggalkan tempat itu

-di tempat yang berbeda-

"Sudah aku bilang, aku tidak suka coklat" Ucap Ard

"Ini pemberianku, cepat di terima" Ucap Hana

"Tapi aku tidak suka coklat" Ucap Ard

"Aku memaksamu menerimanya" Ucap Hana

Tiba-tiba saja Roga lewat di depan mereka dan langsung mengambil sekotak coklat yang ada di tangan Hana

"Kalau kau tidak mau, lebih baik untukku saja" Ucap Roga sambil terus berjalan pergi

"Hey, itu kan coklat untukku" Ucap Ard

"Kalau begitu kau menerimanya" Ucap Roga sambil melemparkan kotak coklat itu kepada Ard

Ard menangkap kotak coklat yang di lemparkan Roga

"Hey, aku tidak bilang kalau aku akan menerimanya" Ucap Ard

"Kau tau, rasa coklat buatan tangan itu sangat enak" Ucap Roga

"Darimana kau tau?" Tanya Ard

Roga berbalik ke arah Ard sambil memegang sebatang coklat

"Aku baru saja memakannya" Ucap Roga

Uap-uap es langsung muncul di sekitar tubuh Ard

"Roga" Ucap Ard

Ard memasang kuda-kuda dan bersiap untuk menyerang Ard

"Kembalikan coklatku" Ucap Ard

Roga langsung melarikan diri, di belakang Roga terlihatlah Ard yang sedang mengejarnya

"Roga, akan aku buat kau membayar semua ini" Ucap Ard

Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan

"Dasar Ard, dia masih saja pemalu" Ucap Hana

-Di tempat lain-

Di sebuah tempat terlihatlah seorang anak perempuan yang sedang di kurung di dalam tabung yang berisi air

"Apakah kau yakin kita bisa meningkatkan kemampuan anak ini?" Tanya seorang Pria

"Aku yakin, apalagi kita memiliki anak-anak yang berhasil kita culik dari panti asuhan, mereka pasti bisa menjadi kelinci percobaan yang bagus" Ucap seorang ilmuwan

"Kalau begitu aku serahkan semuanya padamu" Ucap sang Pria

"Saya tidak akan mengecewakan anda" Ucap Sang Ilmuwan

-Di depan sebuah panti asuhan-

Beberapa buah mobil berhenti di hadapan sebuah panti asuhan

Tidak lama kemudian beberapa orang keluar dari dalam mobil itu dan mengeluarkan beberapa buah kotak dari bagasi belakang

"Kami membawakan sumbangan" Ucap salah seorang Pria

-Bersambung-

EYE HOLDER (SEASON 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang