-the eye- (cap.17)
"Apakah kau gila, mana mungkin aku bisa menerima gelombang listrik seperti itu" Ucap Raa
Tiba-tiba saja sebuah bola listrik meluncur ke arah Raa, dan tanpa sengaja Raa menangkis bola listrik itu menggunakan tamengnya
Tapi anehnya bola listrik itu malah memantul ke arah lain
"Kan sudah aku bilang" Ucap Yume
Electra terus menyerang Raa secara beruntun dan Raa terus menangkis setiap serangan Electra
Akibat terus menerus menerima serangan akhirnya tameng milik Raa hancur dan dia terkena sambaran listrik milik Electra
Alhasil Raa langsung tidak sadarkan diri
Electra Berjalan mendekat ke arah Yume
"Sekarang tinggal kau, sudah saatnya kau pergi dari dunia ini" Ucap Electra
Tiba-tiba tanpa di sadarinya dia terkena hantaman sebuah pilar besar
Akibatnya Electra terlempar cukup jauh
"Kejutan, apakah kau pikir aku akan kalah semudah itu?" Tanya Mizu
"Kami tidak akan kalah, karena persahabatan kami sangat kuat" Ucap Hana
"Kami akan terus bersama walaupun kami terpisah cukup jauh" Ucap Raa
"Maker eye: Epsilon gun" Ucap Raa
Sebuah senapan laras panjang dengan ukuran cukup besar muncul di tangan Raa
Hana mengalirkan energi listriknya ke dalam senapan milik Raa
Sedangkan Yume bersiap menarik pelatuk senapan itu
"Strength: Full boost" Ucap Mizu
Mizu menghilang dari tempatnya berdiri dan langsung muncul di hadapan Electra
Mizu mencengkram wajah Electra dan melemparkannya ke udara
Saat di udara itulah Electra di tembak menggunakan Epsilon Gun milik Raa
Tubuh Electra hancur berkeping-keping
Epsilon gun milik Raa menghilang
"Yah tidak aku sangka kalau kalian bisa mengalahkan dia hanya dengan sekali tembak" Ucap Mizu
"Kami bisa mengalahkan dia juga berkatmu, kalau kau tidak ada belum tentu kami bisa menang seperti ini" Ucap Hana
"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya Raa
"Kita akan beristirahat sebentar lalu langsung pergi menuju ke tempat yg lain" Ucap Yume
Mereka semua beristirahat di bawah pohon
-di tempat berbeda-
Di tempat berbeda terlihatlah Ayumi dan Yuna yang sedang bertarung melawan Glien
Glien terbang di udara dengan kecepatan tinggi untuk menghindari lemparan tombak milik Ayumi
Tiba-tiba ada sebuah sabit yang meluncur tepat di depan wajahnya
Karena kaget, Glien langsung berhenti untuk menghindari sabit itu
"Cih, membuat kaget saja" Ucap Glien
Secara mengejutkan Yuna muncul dan langsung mengayunkan sabit itu tepat ke kepala Glien
Tapi untung saja Glien berhasil menghindari ayunan sabit Yuna dan langsung menjauh
"Fyuh, kepalaku selamat, tapi aku tidak menyangka bagaimana bisa ada perempuan gesit seperti dia" Ucap Glien dalam hati
"Kau terlalu lengah" Ucap Ayumi
Glien menoleh ke arah Ayumi, dia melihat ada ratusan portal di udara
"Angel eye: Holy spear" Ucap Ayumi
Dari dalam portal itu keluarlah ribuan tombak bercahaya yang langsung menghujani Glien
Glien dengan cepat langsung menghindari tombak yang menghujani dirinya itu
Di saat sedang fokus menghindari hujan tombak milik Ayumi, secara tidak terduga Yuna muncul di belakang glien dan langsung menghantamkan sabitnya
Alhasil Glien langsung jatuh menghantam tanah dengan cukup keras
Yuna mendarat di tanah dan portal milik Ayumi langsung mengelilingi Glien
Ratusan tombak keluar dari dalam portal dan langsung menusuk tubuh Glien
"Bagaimana sekarang?, apakah kau masih bisa menyombongkan dirimu?" Tanya Ayumi
Glen kembali berdiri dengan tubuh yang tertusuk tombak
"Kalian pikir ini bisa membuatku mati?, hah.. Jangan bercanda" Ucap Glien
Glien mencabuti tombak yang menusuk tubuhnya
"Kalau begitu sekarang giliranku" Ucap Glien
"Gravity eye: Gravity up" Ucap Glien
Seketika saja gravitasi yang ada di tempat itu menjadi sangat kuat sehingga membuat Ayumi dan Yuna sulit untuk bergerak
"Sepertinya masih kurang" Ucap Glien
"Gravity eye: Double up" Ucap Glien
Gravitasi yang ada di tempat itu makin kuat, bahkan bisa membuat sebuah pohon besar masuk ke dalam tanah
"Bwahaha... Dengan begini kemenangan sudah menjadi milikku" Ucap Glien
Tiba-tiba saja sebuah sabit jatuh dan langsung membelah tubuh glien menjadi dua
"Kau pikir begitu?" Tanya Yuna
Glien tewas dalam keadaan mengenaskan tubuhnya terbelah, organ dalam tubuhnya keluar dan darah terus mengalir
Yuna mengambil sabit miliknya
"Orang sombong pasti akan berakhir mengenaskan" Ucap Yuna
-bersambung-