-Besok paginya-
Setelah sarapan dan berpamitan dengan seluruh penduduk kota Silverion, Rio terbang menuju kota Giald
Rasa rindu menggebu-gebu di hatinya
Setelah terbang dengan kecepatan tinggi sekitar 30 menit akhirnya Rio sampai di kota Giald
Tanpa pikir panjang dia langsung berjalan menuju tempat tinggalnya
Tiba-tiba saja tanpa sengaja dia melihat Airin sedang duduk dengan seseorang di kursi taman
Karena penasaran, Rio mendekati Airin diam-diam dan mendengarkan pembicaraannya
"Rio, aku merasa kau itu berubah, dulu kau itu sangat kaku, tapi sekarang kau menjadi romantis dan meluangkan banyak waktu untuk kami" Ucap Airin
Rio yang sedang mendengarkan pembicaraan itu pun menjadi bingung
"Tunggu sebentar, Rio?, Rio siapa?, aku ada di sini bukan?, kalau dia itu Rio lalu aku siapa?, kalau aku bukan Rio lalu kenapa Fen bisa mengenaliku?" Tanya Rio dalam hati
Tanpa pikir panjang Rio keluar dari balik pohon lalh mendekati Airin dan seorang pria yang ada di sebelahnya
Rio memegang bahu pria itu
"Hey kau, berani sekali kau mendekati istriku" Ucap Rio
Pria itu menoleh
"Apa maksudmu, dia itu istriku" Ucap Rio
Kedua rio itu langsung kaget
"Siapa kau?" Tanya Rio
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu?" Ucap Rio
"Rio?, tunggu dulu kenapa kalian ada dua?" Tanya Airin
"Aku Rio yang asli, dia itu peniru" Ucap Rio
"Bohong, aku Rio yang asli" Ucap Rio
Tanpa pikir panjang Rio mencabut pedangnya
"Kalau begitu ayo kita bertarung" Ucap Rio
"Baiklah, aku terima tantanganmu" Ucap Rio
Kedua Rio saling menyerang
Masing-masing Rio saling melancarkan serangan
Rio mengayunkan pedangnya ke arah Rio yang lain
Sedangkan Rio melapisi tangannya dengan besi berwarna hitam untuk menangkis pedang milik Rio
Tiba-tiba saja Rio yang menggunakan pedang melompat ke belakang dan menyarungkan pedangnya kembali
Sebuah senyum sinis muncul di wajah Rio
"Hari ini cukup sampai di sini, sampai jumpa lagi wahai diriku" Ucap Rio
Rio masuk ke dalam portal dan menghilang
"Dasar sialan kau peniru, suatu saat akan aku habisi kau" Ucap Rio
Airin masih tidak percaya dengan apa yang baru saja di lihat olehnya
"Ini bukan mimpi kan?" Ucap Airin
Rio berjalan mendekati Airin dan langsung memeluknya
"Airin aku rindu kepadamu" Ucap Rio
Tapi entah kenapa airin malah melepaskan pelukan Rio
"Tidak, aku tidak percaya denganmu, jangan dekati aku" Ucap Airin
"Tapi aku ini asli" Ucap Rio
"Tidak, aku tidak akan pernah percaya kepadamu lagi" Ucap Airin
Airin berlari meninggalkan Rio sendirian
Rio masih tidak percaya dengan apa yang baru saja di alaminya, pertama dia bertemu dengan dirinya sendiri, kedua airin tidak percaya kepada dirinya
"Selanjutnya apa lagi?" Tanya Rio
Hujan turun dengan sangat deras membasahi Rio yang sedang berdiri di taman itu sendirian
Mata Rio berubah menjadi berwarna merah
"Akan aku habisi dia" Ucap Rio
Tubuh Rio menghilang bersama dengan tiupan angin
-Di tempat berbeda-
"Fyuh~~~ Hari ini melelahkan sekali" Ucap Kai
"Ah, kau sudah pulang ya, apa mau aku buatkan kopi?" Tanya Yuna
"Tolong ya" Ucap Kai
"Oh ya Yuna seminggu ini aku belum bertemu Rio, apakah kau tau dia kemana?" Tanya Kai
"Tidak, aku juga belum bertemu dengannya" Ucap Yuna
"Dasar dia itu, selalu saja tidak ada di saat penting seperti ini" Ucap Kai dengan nada kesal
"Memangnya ada apa sampai kau mengomel seperti itu?" Tanya Yuna
"Besok kan ada rapat besar-besaran, para petugas kepolisian dari seluruh kota akan hadir dalam rapat itu, kalau Rio tidak hadir kan bahaya, bisa-bisa nanti kota giald di cap jelek oleh kota lain" Ucap Kai
"Ada benarnya juga, ah sudahlah jangan khawatir, dia itu selalu ada di saat yang tepat" Ucap Yuna
"Aku harap begitu" Ucap Kai
Tiba-tiba telfon Kai berdering
"Siapa itu?" Tanya Yuna
"Airin, tumben sekali dia menelfonku" Ucap Kai
Kai mengangkat telfon dari Airin
"Kai, apakah kau sedang sibuk sekarang?" Tanya Airin
"Tidak, memangnya ada apa?" Tanya Kai
"Tolong datang ke rumahku sekarang, ada yang ingin aku bicarakan, oh ya sekalian ajak Yuna" Ucap Airin
"Baiklah aku akan segera ke sana" Ucap Kai
Kai menutup telfon dari Airin
"Sepertinya aku harus menunda kopiku, Airin ingin menbicarakan sesuatu dengan kita, Ayo kita berangkat sekarang" Ucap Kai
Yuna menangguk lalu berjalan keluar dari rumah bersama dengan Kai
Di atas sebuah gedung terlihatlah Rio sedang duduk sambil menatap langit malam
Jubahnya berkibar terkena tiupan angin
Tiba-tiba saja rambut Rio berubah menjadi berwarna hitam
Senyuman bengis juga muncul di wajahnya
"Sayang sekali, pemandangan yang indah ini akan segera berakhir" Ucap Rio
-Bersambung-