Cap.16

0 0 0
                                    

"Sepertinya kau sudah siap untuk mati ya?" Tanya Red

"Aku tidak peduli tentang itu" Ucap Ard

Sebuah bola api muncul di tangan Red

Red melemparkan bola api itu ke arah Ard

Bola api milik Red langsung padam setelah menyentuh tubuh Ard

"Sudah aku duga kau itu bukan siswa biasa" Ucap Red

"Tapi faktanya aku ini hanyalah siswa biasa dengan kehidupan yang biasa" Ucap Ard

Puluhan bola api muncul di sekitar tubuh Red

Bola-bola api langsung meluncur ke arah Ard

"Frost eye: Frost wall" Ucap Ard

Ard menghentakkan kakinya ke tanah dan sebuah tembok es muncul di hadapannya

Bola-bola api milik Red berhasil di tahan oleh tembok es milik Ard

"Lumayan, tapi apakah kau bisa menahan semua ini?" Tanya Red

Red langsung melemparkan ratusan bola api secara beruntun layaknya senapan mesin

Tembok es milik Ard mulai mencair karena terkena bola api milik Red

"Merepotkan" Ucap Ard

"Frost eye: Frost tsunami" Ucap Ard

Tembok es milik ard hancur dan berubah menjadi tsunami es yang langsung menerjang Red dengan sangat ganas

"Hanya itu?" Tanya Red

"Fire eye: Burning flame" Ucap Red

Api langsung berkobar membentuk sebuah pilar api yang melindungi Red dari terjangan tsunami es milik Ard

"Bwahahaha tidak ada yang bisa menembus pillar api milikk-" Ucap Red

Tapi perutnya terkena tendangan ard dan dia terlempar ke udara

Ard mengeluarkan tangan kanan dari saku celananya

"Frost: Full Freeze" Ucap Ard

Ketika tubuh red jatuh kembali ke tanah Ard langsung memukulnya

Alhasil tubuh Red langsung membeku dan hancur setelah menerima pukulan Ard

"Oh ya aku punya saran untukmu, jangan pernah menganggu kucing yang sedang tidur" Ucap Ard

Uap es keluar dari mulut Ard

"Sepertinya aku sudah hampir mencapai batasku, sebaiknya aku menghangatkan diriku terkebih dahulu" Ucap Ard

-di tempat lain-

Di tempat yang berbeda terlihatlah aksi baku tembak antar dua manusia yang memiliki tubuh mesin, lebih tepatnya Roga dan Rogue

Rogue menembaki Roga dengan lengan meriamnya sedangkan Roga membalas tembakan Rogue dengan senapan mesin miliknya

"Dia itu mahluk apa sebenarnya, tadi bukannya dia terkena tembakan meriam milikku, tapi kenapa dia tidak mati?" Tanya Rogue

Roga keluar dari tempat berlindungnya dan langsung mengangkat tangan kirinya ke udara

"Apakah dia bodoh, sepertinga dia memang ingin mati" Ucap Rogue

Rogue langsung membidik Roga dengan meriam miliknya

Roga menurunkan tangannya sambil tersenyum sinis

Rogue bersiap menembakkan meriamnya ke arah Roga tapi tiba-tiba saja dia di tembaki menggunakan puluhan senjata berat

Rogue mencoba menghindari tapi sayangnya dia terkena roket peledak

Alhasil setelah terkena roket peledak tubuhnya langsung hancur berkeping-keping

"Maaf karena pertarungan kita selesai terlalu cepat, karena saat ini aku sedang ada urusan mendadak" Ucap Roga sambil berlari meninggalkan tempat itu

-di tempat lain-

"Hey Mizu, kau mendengar perkataanku tidak?" Tanya Hana

"Adwa apwa?" Ucap Mizu dengan mulut penuh makanan

"Dasar Mizu dia selalu saja" Ucap yume sambil memegangi kepalanya

"Mizu cepat buang makananmu, kita saat ini sedang dalam pertarungan tapi kau malah sempat-sempatnya makan" Ucap Raa

Baru saja Raa selesai berbicara, Petir langsung menyambar tepat ke tengah tempat mereka berkumpul

"Kalian ini serius atau tidak melawanku hah?" Tanya Electra

"Cih, kita tidak di berikan kesempatan untuk menyusun rencana" Ucap Hana

"Kalau begitu kita pakai rencana biasa saja, Hana dan Mizu kalian bertarung di garis depan, aku akan melindungi Yume, dan Yume akan mencari kelemahan lawan kita dan sekaligus menyusun rencana cadangan" Ucap Raa

"Baiklah" Ucap Hana

"Akwu twidwak pahwam?" Ucap Mizu

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan Mizu, tapi sudahlah yang jelas aku kita akan melawan dia secara langsung" Ucap Hana

Mizu menelan makanan terakhirnya

"Baiklah ayo kita mulai" Ucap Mizu

Mizu mencabut sebuah tiang listrik dan langsung menghantamkannya ke arah Electra

Electra berhasil menahan serangan Mizu, tapi secara mengejutkan ada aliran listrik muncul di bawah kakinya dan langsung mengunci kakinya

Di saat dia sedang fokus melepaskan kakinya, tiba-tiba saja sebuah pilar besar lainnya langsung di hantamkan oleh Mizu

Electra berhasil melemparkan pilar besar milik Mizu tadi

"Tidak berguna" Ucap Electra

"Electro eye: Electro wave" Ucap Electra

Aliran listrik statis langsung menyambar Hana dan Mizu

Alhasil Mizu dan Hana langsung tidak sadarkan diri

"Bagaimana Yume, apakah kau sudah mendapatkannya?" Tanya Raa

"Apakah kau bisa membuat tameng emas?" Tanya Yume

"Ya aku bisa, tapi tameng emas memiliki daya tahan yang sangat tipis, apakah kau yakin?" Tanya Raa

"Cepat buat saja, kalau tidak kita akan kalah" Ucap Yume

"Baiklah, akan aku buat sekarang" Ucap Ras

"Maker eye: Gold Shield" Ucap Raa

Sebuah tameng emas muncul di tangan Raa

"Selanjutnya apa?" Tanya Raa

"Terima setiap serangannya" Ucap Yume

-Bersambung-

EYE HOLDER (SEASON 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang