"Vi apakah kau sudah siap?" Tanya Fen
"Aku sudah siap sejak tadi" Ucap Vi
"Baiklah, Ayo kita mulai" Ucap Fen
"Hey kalian, apakah kalian sudah selesai mengobrol, aku sudah mulai bosan di sini" Ucap Gen
Sebuah pedang berlian muncul di tangan Gen
"Kalau begitu aku duluan saja" Ucap Gen
Fen berlari ke arah Gen dan langsung menyerangnya
Gen menghindari serangan Fen dan langsung menendang tubuh Fen
Gen menangkap kaki Fen, tapi dia tidak sadar kalau Vi sudah ada di belakangnya
Akibatnya dia terkena tendangan Vi hingga terlempar agak jauh
"Lumayan" Ucap Gen sambil memegangi lehernya
"Diamond eye: Diamond hammer" Ucap Gen
Sebuah kapak berlian dengan ukuran yang cukup besar muncul di tangan Gen
"Sebaiknya kalian waspada, karena palu ini bisa membunuh kalian" Ucap Gen
Gen menghantamkan palunya ke tanah
Dari dalam tanah langsung muncul bongkahan berlian yang cukup besar
Gen memukul bongkahan berlian itu hingga hancur
Pecahan dari bongkahan berlian tadi langsung meluncur ke arah Gen dan Vi
"Ice eye: Ice Wall" Ucap Vi
Dinding Es langsung muncul di hadapan Vi dan berhasil menahan pecahan berlian milik Gen
"Vi, apakah kita harus serius sekarang?" Tanya Fen
"Karena aku sedang agak kesal, jadi ayo kita serius sekarang" Ucap Vi
Pedang kristal muncul di tangan Fen
"Ayo kita perlihatkan kombinasi kita" Ucap Fen
Fen menghilang dari belakang Vi
"Ice eye: Ice geyzer" Ucap Vi
Sebuah balok es muncul di atas Gen dan langsung jatuh ke bawah
Gen memukul balok Es itu menggunakan palunya hingga hancur
"Ice eye: Ice Stab" Ucap Vi
Ratusan jarum es langsung menghujani Gen
Dengan cepat Gen bisa menghancurkan ratusan jarum Es milik Vi
"Hanya itukah kemampuanmu?" Tanya Fen
Tiba-tiba saja Fen muncul di hadapan Gen
Fen langsung menusuk bahu Gen dengan pedangnya
Karena kaget gen langsung memukul Fen hingga terlempar ke arah Vi
Vi berhasil menangkap tubuh fen
"Bagaimana Vi, apakah sudah selesai?" Tanya Fen
"Sudah selesai sejak tadi" Ucap Vi
"Ice eye: Ice mega tsunami" Ucap Vi
Vi menghentakkan kakinya ke tanah dan tsunami Es langsung muncul lalu menerjang Gen dengan sangat ganas
"Hanya itu?" Tanya Gen
Gen memukul tsunami Es milik Vi
Tiba-tiba saja batu-batu kristal runcing langsung menembus tubuh Fen
Darah keluar dari mulut Gen
Fen tertawa terbahak-bahak setelah melihat ekspresi kosong Gen
"Bwahahaha... Bagaimana, kau tidak menduganya bukan?" Tanya Fen
Gen rubuh bersimbah darah, tubuhnya berlubang dan ada beberapa kristal milik Gen yang masih menancap
"Kalian... Pasti... Akan... Mati..." Ucap Gen
"Kau salah terhadap satu hal, kami sudah pernah melewati kematian dan juga kami saat ini tidak sepenuhnya hidup" Ucap Fen
"Walaupun kami mati lagi, kami tidak akan menyesal karena semua yang ingin kami lakukan di dunia ini sudah terlaksana" Ucap Vi
Vi dan Fen berjalan pergi meninggalkan Gen yang sedang sekarat
-Di tempat berbeda-
Pertarungan antara kedua Rio masih berlangsung
Kekuatan mereka yang sangat besar membuat pertarungan mereka menjadi di luar akal sehat manusia
Awalnya mereka hanya bertarung dengan tangan kosong
Tapi semakin lama mereka bertarung menggunakan senjata
Rio yang memiliki rambut hitam melompat ke atas sebuah pohon
"Sebelum kita melanjutkan pertarungan ada satu hal yang ingin aku katakan, walaupun kita ini sama tapi aku tidak sudi di samakan dengan orang seperti itu, maka dari itu aku membuang namaku dan mulai saat ini namaku adalah Darkside, ingat itu" Ucap Darkside
"Aku tidak peduli dengan namamu" Ucap Rio
Sebuah pedang muncul di hadapan Rio
Rio mencabut pedangnya
"Akan aku buat kau hilang dari peradaban" Ucap Rio
"Coba saja kalau kau bisa" Ucap Darkside
Darkside menghilang dari atas pohon, begitu juga dengan Rio, dia juga menghilang dari tempatnya berdiri
Suara benturan pedang terdengar sangat jelas di tempat itu
Mereka bertarung dengan kecepatan yang sangat tinggi, suara benturan pedang mereka dapat di dengar tapi wujud mereka tidak dapat di lihat
Gin dan yang lain tiba di tempat itu
"Apa yang terjadi?, di mana Rio?" Tanya gin
"Dia ada di hadapan kita, tapi kita tidak bisa melihatnya" Ucap Kai
"Oh ya di mana Airin?" Tanya Fen
Mereka langsung pergi ke tempat Airin berada
Sesampainya di tempat Airin, mereka sangat kaget karena Airin sudah tidak sadarkan diri
Perut Airin di tusuk menggunakan sebuah tongkat besi dan tubuhnya mengalami luka yang cukup banyak
"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Ayumi
-Bersambung-