Cap.18

0 0 0
                                    

"Vi apakah kau sudah siap?" Tanya Fen

"Aku sudah siap sejak tadi" Ucap Vi

"Baiklah, Ayo kita mulai" Ucap Fen

"Hey kalian, apakah kalian sudah selesai mengobrol, aku sudah mulai bosan di sini" Ucap Gen

Sebuah pedang berlian muncul di tangan Gen

"Kalau begitu aku duluan saja" Ucap Gen

Fen berlari ke arah Gen dan langsung menyerangnya

Gen menghindari serangan Fen dan langsung menendang tubuh Fen

Gen menangkap kaki Fen, tapi dia tidak sadar kalau Vi sudah ada di belakangnya

Akibatnya dia terkena tendangan Vi hingga terlempar agak jauh

"Lumayan" Ucap Gen sambil memegangi lehernya

"Diamond eye: Diamond hammer" Ucap Gen

Sebuah kapak berlian dengan ukuran yang cukup besar muncul di tangan Gen

"Sebaiknya kalian waspada, karena palu ini bisa membunuh kalian" Ucap Gen

Gen menghantamkan palunya ke tanah

Dari dalam tanah langsung muncul bongkahan berlian yang cukup besar

Gen memukul bongkahan berlian itu hingga hancur

Pecahan dari bongkahan berlian tadi langsung meluncur ke arah Gen dan Vi

"Ice eye: Ice Wall" Ucap Vi

Dinding Es langsung muncul di hadapan Vi dan berhasil menahan pecahan berlian milik Gen

"Vi, apakah kita harus serius sekarang?" Tanya Fen

"Karena aku sedang agak kesal, jadi ayo kita serius sekarang" Ucap Vi

Pedang kristal muncul di tangan Fen

"Ayo kita perlihatkan kombinasi kita" Ucap Fen

Fen menghilang dari belakang Vi

"Ice eye: Ice geyzer" Ucap Vi

Sebuah balok es muncul di atas Gen dan langsung jatuh ke bawah

Gen memukul balok Es itu menggunakan palunya hingga hancur

"Ice eye: Ice Stab" Ucap Vi

Ratusan jarum es langsung menghujani Gen

Dengan cepat Gen bisa menghancurkan ratusan jarum Es milik Vi

"Hanya itukah kemampuanmu?" Tanya Fen

Tiba-tiba saja Fen muncul di hadapan Gen

Fen langsung menusuk bahu Gen dengan pedangnya

Karena kaget gen langsung memukul Fen hingga terlempar ke arah Vi

Vi berhasil menangkap tubuh fen

"Bagaimana Vi, apakah sudah selesai?" Tanya Fen

"Sudah selesai sejak tadi" Ucap Vi

"Ice eye: Ice mega tsunami" Ucap Vi

Vi menghentakkan kakinya ke tanah dan tsunami Es langsung muncul lalu menerjang  Gen dengan sangat ganas

"Hanya itu?" Tanya Gen

Gen memukul tsunami Es milik Vi

Tiba-tiba saja batu-batu kristal runcing langsung menembus tubuh Fen

Darah keluar dari mulut Gen

Fen tertawa terbahak-bahak setelah melihat ekspresi kosong Gen

"Bwahahaha... Bagaimana, kau tidak menduganya bukan?" Tanya Fen

Gen rubuh bersimbah darah, tubuhnya berlubang dan ada beberapa kristal milik Gen yang masih menancap

"Kalian... Pasti... Akan... Mati..." Ucap Gen

"Kau salah terhadap satu hal, kami sudah pernah melewati kematian dan juga kami saat ini tidak sepenuhnya hidup" Ucap Fen

"Walaupun kami mati lagi, kami tidak akan menyesal karena semua yang ingin kami lakukan di dunia ini sudah terlaksana" Ucap Vi

Vi dan Fen berjalan pergi meninggalkan Gen yang sedang sekarat

-Di tempat berbeda-

Pertarungan antara kedua Rio masih berlangsung

Kekuatan mereka yang sangat besar membuat pertarungan mereka menjadi di luar akal sehat manusia

Awalnya mereka hanya bertarung dengan tangan kosong

Tapi semakin lama mereka bertarung menggunakan senjata

Rio yang memiliki rambut hitam melompat ke atas sebuah pohon

"Sebelum kita melanjutkan pertarungan ada satu hal yang ingin aku katakan, walaupun kita ini sama tapi aku tidak sudi di samakan dengan orang seperti itu, maka dari itu aku membuang namaku dan mulai saat ini namaku adalah Darkside, ingat itu" Ucap Darkside

"Aku tidak peduli dengan namamu" Ucap Rio

Sebuah pedang muncul di hadapan Rio

Rio mencabut pedangnya

"Akan aku buat kau hilang dari peradaban" Ucap Rio

"Coba saja kalau kau bisa" Ucap Darkside

Darkside menghilang dari atas pohon, begitu juga dengan Rio, dia juga menghilang dari tempatnya berdiri

Suara benturan pedang terdengar sangat jelas di tempat itu

Mereka bertarung dengan kecepatan yang sangat tinggi, suara benturan pedang mereka dapat di dengar tapi wujud mereka tidak dapat di lihat

Gin dan yang lain tiba di tempat itu

"Apa yang terjadi?, di mana Rio?" Tanya gin

"Dia ada di hadapan kita, tapi kita tidak bisa melihatnya" Ucap Kai

"Oh ya di mana Airin?" Tanya Fen

Mereka langsung pergi ke tempat Airin berada

Sesampainya di tempat Airin, mereka sangat kaget karena Airin sudah tidak sadarkan diri

Perut Airin di tusuk menggunakan sebuah tongkat besi dan tubuhnya mengalami luka yang cukup banyak

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Ayumi

-Bersambung-

EYE HOLDER (SEASON 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang