Cap.9

0 0 0
                                    

Di sebuah tempat yang sangat jauh dari kota Giald, ada sebuah penjara khusus yang memiliki sistem keamanan yang sangat ketat, bahkan seekor semut pun tidak bisa masuk ke dalam penjara itu

Di dalam salah satu sel ada seorang tahanan yang berteriak meminta untuk di lepaskan

Ya, tahanan itu adalah Rio

Dia sendiri juga tidak mengetahui kenapa dia berada di sana

"Hey, cepat lepaskan aku, aku tidak memiliki kesalahan apapun" Ucap Rio

Seberapa keraspun Rio berteriak, tetap saja tidak ada yang menjawab teriakannya itu

"Tcih, kenapa aku bisa ada di sini, lagipula apa-apaan tempat ini" Ucap Rio dengan nada kesal

Rio terus mengomel di dalam selnya sambil sesekali menoleh ke arah karema CCTV yang terus memperhatikan pergerakannya

"Sepertinya, aku akan sulit untuk keluar dari dalam tempat ini" Ucap Rio

Rio duduk di lantai sambil terus menatap kamera CCTV yang ada di hadapannya

"Entah kenapa aku kesal dengan kamera sialan ini" Ucap Rio dalam hati

Tiba-tiba saja pintu sel milik Rio terbuka dan terdengarlah sebuah pengumuman dari speaker

"Waktunya hari perdamaian, aku ulangi waktunya hari perdamaian"

Rio keluar dari selnya sambil terus memasang sikap siaga

Rio terus berjalan menyusuri tempat itu hingga dia tiba di sebuah tempat yang luas, mirip seperti Aula

Di tempat itu para tahanan dari sel lain berkumpul dan mengobrol satu sama lain

Tiba-tiba saja seseorang menepuk bahu Rio dari belakang

Rio menoleh ke arah orang itu dan ternyata orang yang menepuk bahu Rio itu adalah Fen

"Fen, kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Rio

"Harusnya akulah yang bertanya seperti itu, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Fen

"Aku sendiri juga tidak tahu, begitu aku tersadar aku sudah berada di sini" Ucap Rio

"Kalau begitu berarti nasibmu sama sepertiku" Ucap Fen

Fen membisikkan sesuatu lalu di ikuti oleh anggukan kepala Rio

"Kau paham?" Tanya Fen

"Ya aku paham" Ucap Rio

Rio berjalan ke dekat dinding lalu menyandarkan punggungnya di sana

Mata kanan Rio berubah menjadi berwarna merah, dia mulai menghapal semua yang ada di dekatnya,

Hanya dalam waktu singkat dia bisa menghapal semua yang ada di dekatnya

Mata kanan Rio berubah menjadi seperti biasa

Para tahanan melakukan aktivitas seperti biasa sedangkan Rio hanya duduk bersandar di dinding sambil sesekali bersiul

-pada malam harinya-

Pada malam harinya, para tahanan lain sudah tidur lelap, tapi tidak dengan Rio dan Fen, mereka masih berkomunikasi dengan isyarat ketukan

Tiba-tiba Rio berhenti mengetuk lalu dia berjalan ke arah pintu laser yang menutupi selnya

Rio berlari menerobos pintu laser itu, tapi sayangnya tidak berhasil, Tubuh Rio terpotong oleh pintu laser itu

Alarm peringatan berbunyi, para penjaga langsung mengepung Sel yang di tempati oleh Rio

Para penjaga langsung menodongkan senjata mereka ke arah tubuh Rio yang berserakan di lantai

Tanpa mereka sadari, Fen sudah lepas dari selnya dan sedang mengendap-ngendap di belakang mereka

"Kerja bagus Rio, sisanya aku serahkan padamu" Ucap Fen dalam hati

Setelah agak jauh dari para penjaga, Fen langsung berlari untuk mencari jalan keluar

Potongan tubuh Rio yang berserakan di masukkan ke dalam kantong mayat dan di bawa ke ruangan otopsi wuntik di jahit kembali

Sesampainya di ruang otopsi, kantong mayat itu langsung di letakkan di atas meja lalu para penjaga meninggalkannya

Setelah kondisi di rasa cukup aman Rio merobek kantong mayat itu lalu keluar dari sana

Setelah berlari cukup lama menjelajahi tempat itu, akhirnya Fen berhasil menemukan ruang kendali utama yang mengendalikan seluruh sistem yang ada di penjara itu

Tanpa pikir panjang Fen langsung menarik tuas, dan listrik yang ada di tempat itu langsung padam

Di dalam kegelapan Rio mengamuk, mata yang di miliki oleh Rio bisa membuatnya melihat di dalam gelap

Ratusan penjaga penjara tewas di tangan Rio

Tidak berapa lama kemudian generator cadangan di nyalakan dan listrik kembali hidup

Para penjaga lain langsung pergi menuju tempat Rio, tapi alangkah kagetnya mereka setelah melihat mayat teman-temannya telah tewas

Yang tersisa hanyalah sebuah pesan yang di tulis menggunakan darah

"Kalau kalian ingin tetap hidup, sebaiknya jangan pedulikan aku atau kalian akan bernasib sama seperti mereka

Kamizawa Rio"

"Bagaimana ini, apa yang harus kita lakukan?" Tanya salah seorang penjaga penjara

"Tidak ada pilihan lain, kita harus menangkap dia walaupun nyawa kita taruhannya" Ucap penjaga penjara yang lain

"Apakah kalian sudah selesai berbicara?" Tanya Rio

Para penjaga kaget akan kehadiran Rio dan langsung menembakinya menggunakan senapan mesin yang ada di tangan mereka

Tapi sayangnya peluru yang di tembakkan ke tubuh Rio tidak menimbulkan efek apapun

Rio mengeluarkan tangan kanannya dari saku celana

"Bersiaplah untuk berakhir" Ucap Rio

-Bersambung-

EYE HOLDER (SEASON 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang