Grey menyemburkan Api dari dalam mulutnya
Seketika saja semburan api Gray langsung memenuhi tempat itu dan membakar semua penjahat yang ada di dalam ruangan itu
Ard menjentikkan jarinya, Api yang berkobar di ruangan itu berubah menjadi Es
Grey melompat lalu melakukan gerakan salto di udara
Api berkobar di kaki kanannya
"Maximum heat: Fire break"
Ard menendangkan kakinya ke arah Es milik ard
Es milik Ard hancur dan terjadi Ledakan di dalam ruangan itu
Ledakan Terlihat hingga keluar bangunan itu
Ard keluar dari kepulan asap yang memenuhi bangunan itu
"Dan akhirnya kita akan di ceramahi lagi" Ucap Ard
Di belakang Ard terlihatlah Grey yg berjalan pincang
"Sial, kakiku terbakar lagi" Ucap Grey
"Sudah aku bilang, jangan menggunakan teknik sekuat itu kalau tubuhmu masih belum bisa menahannya" Ucap Ard
"Lalu kau sendiri, kenapa tidak pernah menggunakan teknik terkuatmu, padahal tubuhmu sanggup menahan teknik itu?" Tanya Grey
"Aku hanya tidak ingin membuang banyak energi" Ucap Ard
Ard dan Grey pergi dari tempat itu, tidak berapa lama kemudian beberapa buah Mobil Polisi datang ke tempat itu, para Polisi kaget setelah melihat banyak mayat yang gosong di dalam tempat itu
-Di tempat berbeda-
Puluhan orang lari berhamburan keluar dari dalam sebuah bangunan
Di dalam bangunan itu terlihatlah seseorang yang sedang membawa sebuah minigun di tangan kanannya
Rupanya orang itu adalah Roga
Jaket serta Celana Roga di penuhi oleh bercak darah
Minigun yang ada di tangannya juga mengeluarkan sedikit asap berwarna Putih
Di dalam pupil mata Roga terlihat beberapa Roda Gigi yang sedang berputar
Ya mata itulah yang memberikan Roga kemampuan mesin yang sangat luar biasa
Di belakang Roga terlihatlah Shin yang sedang menarik beberapa buah mayat, dia menarik mayat itu seperti sedang menarik kantong sampah
"Yah... Sangat menyebalkan" Ucap Shin
"Walaupun begitu, target kita banyak yang lari" Ucap Roga
"Itu kan gara-gara kau menembaki mereka secara tiba-tiba" Ucap Shin
"Yahaha, aku minta maaf soal itu" Ucap Roga
Ketika mereka sampai di depan pintu keluar
Di depan pintu itu terlihatlah puluhan mayat dengan tubuh yang sudah terpotong
"Untungnya aku sempat mengikatkan benangku di pintu ini" Ucap Shin
Shin melepaskan benang miliknya yang terikat di depan pintu itu
"Kita sudah selesai di sini, sebaiknya kita pergi sebelum polisi datang" Ucap Shin
Shin dan Roga berjalan pergi dari tempat itu
*****
Di tengah jalan raya terlihatlah seseorang yang sedang mengendarai sepeda Motor dengan kecepatan yang sangat tinggi
Rupanya orang itu adalah Rio
Dia sedang mengejar sebuah mobil berwarna Silver
Di dalam mobil itu ada seseorang yang baru saja mengambil dompet miliknya
Rip terus mengejar mobil itu dengan motornya
Kecepatan motor Rio sangat tinggi bahkan dia bisa menyalib mobil dengan sangat mudah
Rio termasuk salah satu orang yang mendapatkan izin khusus mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tidak ada yang bisa menghalanginya di karenakan dia merupakan anggota kepolisian khusus
Di dalam mobil silver itu ada 4 orang pria yang terus menembaki Rio dari jendela mobil
Tapi sayangnya tembakan para pria itu sama sekali tidak berpengaruh bagi Rio
"Kembalikan dompetku atau aku habisi kalian" Ucap Rio
Rio melompat dari motornya lalu sepasang sayap muncul di punggungnya
Motor Rio tetap berjalan di karenakan kecepatannya yang sangat tinggi
Rio mendarat di atap mobil silver itu lalu dia menancapkan pedangnya
Rio mengoyak atap mobil itu dengan pedangnya
Rupanya salah satu pria di dalam mobil terkena tusukan pedang Rio dan langsung meninggal
Rio mencabut pedangnya lalu membuka bekas potongan pada atap mobil
"Di mana dompetku?" Tanya Rio
Bukannya menjawab beberapa pria di dalam mobil itu malah menembaki Rio menggunakan Assault Rifle
"Tcih, Menyebalkan" Ucap Rio
Rio melompat masuk ke dalam mobil
Tidak berapa lama kemudian mobil Silver itu menabrak pagar pembatas jalan
Tiba-tiba pintu sebelah kiri mobil terlepas dari badan mobil dan terlempar ke tengah jalan raya
Rio keluar dari dalam mobil
"Kalau mau mengambil dompetku sebaiknya pakai cara yang lebih pintar" Ucap Rio
Rio melompat ke atas motornya yang masih berjalan dan langsung pergi
Lalu lintas langsung macet gara-gara kejadian itu
"Dasar, dia selalu saja merepotkanku, inilah alasanku tidak mau menjadi polisi lalu lintas" Ucap Kai
-Bersambung-