Tanpa banyak basa-basi Gin langsung menembakkan anak panahnya ke arah Lyu
Lyu berhasil menghindari anak panah milik Gin dan langsung melakukan serangan balasan
Mereka saling tembak menggunakan panah
Gin menembakkan 50 buah anak panah sekaligus ke arah Lyu
Tapi sayangnya semua anak panah Gin berhasil di hindari oleh Lyu
Malahan bahu Gin terkena anak panah milik Lyu
"Yahaha... Bagaimana rasanya dasar peniru?" Ucap Lyu
"Cih, kau yang peniru" Ucap Gin
Gin membelah panahnya menjadi sepasang belati
"Hey hey, apakah kau sudah menyerah?" Tanya Lyu
Lyu terus saja menembaki tempat Gin berlindung
Tiba-tiba saja sebuah belati berwarna merah menyala menusuk kaki kanannya
Belati tersebut berwarna merah menyala dan memiliki suhu yang sangat panas layaknya besi yang sedang di bakar
lyu langsung melompat lalu tersungkur karena kakinya terasa sangat sakit
Kaki Lyu mengeluarkan darah cukup banyak
Setelah berhasil menusuk kaki Lyu, belati tadi kembali masuk ke dalam tanah
"Keluar, kau dasar pengecut, ayo kita bertarung secara langsung, jangan cuma berani menjadi tikus tanah" teriak Lyu
"Kau tau, selain ahli bertarung dari jarak jauh, aku juga bisa bertarung dari jarak dekat bahkan menggunakan beberapa teknik ninja, contohnya seperti ini" Ucap Gin
"Dark inferno: Overheat" Ucap Gin
Gin menyemburkan api dari mulutnya
Api itu langsung berkobar dari bawah tanah dan membakar apapun yang ada di atasnya
Lyu terkena semburan api milik Gin dan dia langsung tewas seketika, tubuhnya habis tak bersisa, yang ada hanyalah abu
Gin keluar dari dalam tanah
"Kalau kau bisa menggunakan kepintaranmu, kenapa kau malah menggunakan otot?" Ucap Gin
-di tempat berbeda-
Di tempat yang tidak terlalu jauh dari tempat Gin bertarung terlihatlah Kai yang sedang berlari kesana kemari menghindari serangan dari Kyo
"Bwahaha kenapa kau lari, apakah kau sudah kehabisan strategi untuk melawanku?" Tanya Kyo
Kai langsung berlindung di balik sebuah gedung
"Cih, bagaimana caranya agar aku bisa memancing dia agar menjauh dari sini?" Tanya Kai dalam hati
Tanpa pikir panjang Kai mengambil sebuah batu kerikil lalu melemparkannya ke arah Kyo
Kyo berhasil menghindari lemparan Kai dan langsung mengejar Kai yang berlari menjauh
"Bwahaha mau sampai kapan kau berlari seperti itu?" tanya Kyo
"Kaze eye: Kaze no slash" Ucap Kyo
Sebuah tebasan angin langsung meluncur ke arah Kai dengan sangat cepat
Tapi untung saja Kai berhasil menghindari tebasan angin itu dan mempercepat larinya
Setelah berlari cukup jauh akhirnya Kai berhenti di tengah sebuah lapangan
"Kenapa kau berhenti?, Apakah kau sudah lelah berlari?" Tanya Kyo
"Tidak, tapi inilah arena yang aku pilih" Ucap Kai
Kai melepaskan kacamatanya lalu melemparkannya ke samping
"Aku sudah siap, ayo kita mulai" Ucap Kai
"Bwahaha, sombong sekali" Ucap Kyo
Tebasan angin muncul dan meluncur cepat ke arah Kai
Ketika tebasan angin itu hendak menyentuh tubuh Kai tiba-tiba saja ada pisau angin yang menghancurkan tebasan angin milik Kyo
"Hoo... Lumayan menarik" Ucap Kyo
"Itu belum seberapa" Ucap Kai
Kai memasang kuda-kuda
"Wind eye: Wind Blade" Ucap Kai
Kai menendangkan kakinya ke udara
Tendangan Kai tadi menghasilkan tebasan angin setajam pedang
Tebasan angin langsung meluncur ke arah Kyo dengan cepat
"Cih, aku bisa menangkisnya" Ucap Kyo
Tebasan angin muncul di depan Kyo dan langsung meluncur ke arah pedang angin milik Kai
Tapi tiba-tiba saja tangan kanan Kyo terpotong
Tangan kanan Kyo mengeluarkan banyak darah
Kyo menjerit kesakitan
"Kau tau, pedang angin milikku tidak bisa di lihat, Oh ya aku juga bisa mengendalikan arah pedang angin milikku" Ucap Kai
"Wind eye: Great wind slash" Ucap Kai
"Aku akan mengakhiri ini" Ucap Kai
Kai menendangkan kakinya secara Horizontal
Tebasan angin Horizontal milik Kai berhasil memotong tubuh Kyo beserta beberapa gedung yang ada di belakangnya
Tubuh Kyo terpotong dan menyemburkan darah yang cukup banyak
"Aku punya saran untukmu, sebaiknya jangan pernah menilai buku hanya dari sampulnya" Ucap Kai sambil berjalan pergi
-di tempat lain-
"Sebelum kita bertarung, aku ingin tau siapa namamu?" Tanya Red
"Namaku Ard, aku hanyalah siswa biasa dan mempunyai kekuatan yang sangat biasa" Ucap Ard
-Bersambung-