"Memang benar, ini memang pedang milik Rio, kalau pedangnya berada di sini berarti dia sudah berhasil mengalahkan lawannya" Ucap Fen
Semuanya bersorak bahagia, tapi tidak dengan Airin, dia terlihat sangat sedih
Lapisan hitam pada pedang itu retak dan akhirnya hancur
Setelah lapisan hitam itu hancur, terlihatlah sebuah pedang berwarna putih yang sangat indah
Airin tersenyum sambil menitikkan air mata
"Ada apa kak Airin?" Tanya Yuna
"Rio, dia sudah tiada, dia sudah mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan kita semua" Ucap Airin
"Tidak mungkin, dia kan sangat kuat mana mungkin dia kalah begitu saja" Ucap Kai
Tiba-tiba saja Gin dan yang lain kembali ke Bumi
"Hah, kenapa kita kembali ke sini?" Tanya Kai
Yuna memeluk Kai lalu menangis
"Yuna, kenapa kau menangis?" Tanya Kai
"Kak Airin, dia... Memindahkan kita, tapi dia tidak memindahkan dirinya sendiri" Ucap Yuna
Semua yang mendengar ucapan Yuna pun kaget
"Jangan bilang, dia mengerahkan semuanya untuk mengembalikan kita ke sini?" Ucap Gin
-Di tempat Airin
Airin masih berada di dalam dimensi buatan
Dia kembali memuntahkan darah dari dalam mulutnya
"Maaf semuanya, kekuatanku hanya cukup untuk memindahkan kalian, mungkin aku tidak akan bisa bersama kalian lagi" Ucap Airin
Airin memegang pedang milik Rio
"Jadi kau berubah menjadi pedang ya, dasar suami payah" Ucap Airin sambil tersenyum
Airin jatuh dan terbaring di atas rerumputan
Tubuhnya mulai berubah menjadi partikel
"Sepertinya aku memang tidak bisa hidup tanpa dirimu ya, aku memang lemah sekali" Ucap Airin
Airin menutup matanya dan tubuhnya berubah menjadi partikel seutuhnya
Partikel itu tertiup angin
-Di tempat berbeda-
Airin kembali membuka matanya
Di sampingnya terlihatlah Rio yang sedang duduk sambil memainkan sebuah ranting
Begitu melihat Rio, Airin langsung memeluknya
Airin menumpahkan rasa bahagia
"Kau kemana saja dasar suami payah, aku sangat mengkhawatirkanmu" Ucap Airin sambil menangis
Rio mengelus kepala Airin
"Maaf membuatmu khawatir" Ucap Rio
Airin melepaskan pelukannya
"Mulai sekarang aku akan mengikutimu kemanapun kau pergi, itulah tugasku sebagai istrimu" Ucap Airin
"Hahaha... Tidak perlu, kau sudah menjadi bagian dari jiwaku" Ucap Rio
Rio berjalan menuju ke arah sebuah gerbang raksasa dan Airin mengikuti di belakangnya
Dari belakang airin melihat jubah yang selalu di kenakan oleh Rio berkibar tertiup angin
"Jubah itu, keren juga ya" Ucap Airin dalam hati
Di dalam gerbang raksasa itu terlihatlah Azilos dan Lia yang sudah siap menyambut Rio
Rio dan Airin masuk ke dalam gerbang itu, lalu gerbang langsung tertutup
Tidak ada yang tau apa yang terjadi setelahnya
-Di bumi-
Para manusia yang selamat kembali memulai kehidupan mereka
Kini nama Rio dan Airin tercatat dalam sejarah
Tidak akan ada yang akan melupakan perjuangan mereka
Kini Rio di kenal sebagai "The black robe" sedangkan airin di kenal sebagai "The goddes eye"
Sejarah mereka tidak akan berubah walaupun hingga bertahun-tahun
-100 Tahun kemudian-
Di tengah kota terlihatlah seorang perempuan dengan rambut biru sedang di kejar oleh seorang pria dengan setelan jas lengkap
Perempuan itu berlari ke arah gang, tapi sayangnya gang itu buntu
Pria yang mengejarnya kini sudah berada di hadapannya
"Hey, Sedang apa kalian di sana?" Ucap seorang siswa Sma
Pria yg mengejar perempuan tadi menoleh ke arah siswa Sma itu
"Siapapun kau sebaiknya jangan menggangu pekerjaanku" Ucap pria itu
Sebuah sabit mekanik berukuran besar muncul di tangan siswa sma itu
"Hooo... Begitukah?" Tanya siswa Sma
Siswa Sma itu mengayunkan sabitnya
-TAMAT-