Tiba-tiba saja asap berwarna hijau muncul dari bawah lantai dan langsung memenuhi tempat itu
Roga langsung menarik Yume keluar dari tempat itu sedangkan Rio tetap berada di dalam kepulan asap hijau itu
"Terima kasih Roga" Ucap Yume
"Ya, tapi bagaimana dengan sensei?" Tanya Roga
Tidak lama kemudian kepulan asap itu menghilang, dan terlihatlah Rio yang sudah terkapar tidak bernyawa di dalam bangunan itu
Roga langsung berlari mendekati tubuh Rio dan meneriksa detak jantungnya
Tapi sayangnya detak jantung milik Rio sudah menghilang dan tubuhnya juga mulai dingin
"Gawat, Sensei meninggal" Ucap Riga
"Apakah sensei tidak kebal terhadap Racun?" Tanya Yume
"Aku pikir begitu, biasa walaupun kepala dan tubuhnya terpisah saja dia masih bisa berbicara, tapi sekarang dia benar-benar meninggal" Ucap Roga
"Lalu, apa yang akan kita lakukan?" Tanya Yume
"Kita bawa mayat Sensei ke rumah sakit lebih dahulu baru setelah itu kita laporkan semua ini kepada Riho" Ucap Roga
Baru juga Roga selesai bicara, tiba-tiba saja ratusan orang yang mengenakan seragam Polisi dan Rompi anti peluru langsung mengepung Bank dan menodongkan senjata mereka ke arah Roga dan Yume
"Apa lagi ini?" Tanya Yume
Asap berwarna hijau kembali muncul dari bawah lantai dan langsung memenuhi ruangan tempat Roga dan Yume berada
Di dalam asap itu kaki Roga dan Yume di tarik oleh seseorang dari bawah lantai dan mereka di bawa ke suatu tempat yang agak jauh dari bank itu
Yang tersisa di bank itu hanyalah Rio yang sudah tidak bernyawa
Beberapa orang yang mengenakan seragam polisi bergerak perlahan nendekati mayat Rio
"Hati-hati, bisa saja ada bom di tubuhnya" Ucap Salah seorang yang mengenakan seragam polisi
Anggota yang lain langsung memeriksa mayat Rio, mereka tidak menemukan bom, yang ada hanyalah sebilah pedang sepanjang 2meter
Salah satu anggota memberikan isyarat kepada anggota lain bahwa mereka bisa mendekat
Para anggota lain pun mendekat, dan tiba-tiba saja Rio menangkap tangan salah satu orang yang mengenakan seragam polisi itu dan membantingnya hingga dia meninggal
"Maaf sambutanku tidak terlalu meriah, tapi setidaknya ini pasti sudah cukup untuk kalian" Ucap Rio
Rio melemparkan jubahnya ke samping
"Mari kita lihat kemanpuan kalian" Ucap Rio
Orang-orang yang mengenakan seragam polisi tadi langsung menembaki Rio dengan senjata mereka
Tapi anehnya tidak ada satupun tembakan yang berhasil mengenai Rio
Tiba-tiba saja mulut mereka semua mengeluarkan darah, darah yang keluar dari mulut mereka makin banyak
mereka semua tersadar bahwa tubuh mereka sudah terbelah sejak tadi
"Itu salah kalian sendiri, karena sudah menatap mataku secara langsung, padahal aku kan belum bergerak sedikitpun" Ucap Rio sambil berjalan pergi
Orang-orang yang mengenakan seragam polisi tadi tewas seluruhnya setelah menatap mata Rio
Sebuah senyuman bengis muncul di wajah Rio
-Di tempat berbeda-
Roga dan Yume kini berada di sebuah tempat persembunyian milik Kumikaze
"Hey kau, kenapa kau membawa kami kemari?" Tanya Roga
"Aku hanya menjalankan perintah yang di berikan padaku" Ucap Kumikaze
"Siapa yang memberimu perintah?" Tanya Roga
"Tuan Rio" Ucap Kumikaze
"Jadi kesimpulannya, kau ini pelayan baru sensei?" Tanya Roga
"Ya, aku memiliki kemampuan untuk membuat jalan, baik itu di atas tanah bahkan di bawah tanah, kalau di perlukan aku bisa membuat jalan antar dimensi" Ucap Kumikaze
"Apakah kau Eye Holder?" Tanya Roga
"Rahasia" Ucap Kumikaze
"Hey kalian sedang apa di tempat sempit begini?" Tanya Rio
Roga, Yume, dan Kumikaze kaget akan kehadiran Rio
"Sejak kapan Tuan ada di sana?" Tanya Kumikaze
"Sebelum kau bercerita aku sudah ada di sini, hanya kalian saja yang tidak menyadarinya" Ucap Rio
"Sensei tidak meninggal?" Tanya Roga
"Hey hey, kau pikir aku ini mahluk apa hah?, kau tau aku ini immortal, walaupun tubuhku di cincang sekecil apapun aku masih akan tetap hidup" Ucap Rio
Rio berjalan ke sudut ruangan lalu menghadap ke arah dinding
"Itulah kutukan yang aku miliki" Ucap Rio
-Bersambung-