-Di dalam kantor kepolisian-
Para anggota kepolisian yang ada di dalam kantor terlihat sangat sibuk, termasuk Riho
Dia membaca semua kertas yang ada di atas mejanya
Kertas-kertas itu berisi informasi yang sudah di kumpulkan oleh anggota kepolisian lain
"Tidak aku sangka kalau aku yang memikirkan semuanya" Ucap Riho dalam hati
Tidak berapa lama kemudian Rio masuk ke dalam kantor itu dan langsung duduk di kursinya
"Fyuh... Melelahkan sekali" Ucap Rio
Riho menoleh ke arah Rio
"Memangnya sensei dari mana?" Tanya Riho
"Aku baru saja pulang dari taman, baru saja ada kasus bom bunuh diri" Ucap Rio
"Hmm... Begitukah, oh ya apakah Sensei tau gedung Violrent?" Tanya Riho
"Ya aku tau, gedung itu milik seorang pangusaha paling kaya di kota ini, biasanya pada waktu tertentu para pengusaha sukses dari seluruh kota akan berkumpul di gedung itu dan membahas sesuatu" Ucap Rio
"Apakah sensei tau apa yang mereka bahas?" Tanya Riho
"Tidak, aku ini pemimpin keluarga, bukan pengusaha, dan juga aku sama sekali tidak tertarik dengan hal itu" Ucap Rio
"Hm... Begitu, apakah gedung itu memiliki surat izin bangunan?" Tanya Riho
"Ya, gedung itu terdaftar, pemilik gedung itu juga rutin membayar pajak bangunan setiap bulan" Ucap Rio
"Aku mulai curiga terhadap gedung itu" Ucap Riho
"Kau curiga tentang apa?" Tanya Rio
"Ini hanya kesimpulanku saja, tapi aku curiga kalau gedung itu memiliki ruang bawah tanah rahasia yang tidak terdaftar di data pemerintah" Ucap Riho
"Ucapanmu ada benarnya juga" Ucap Rio
Tiba-tiba seorang anggota kepolisian datang ke hadapan Rio
"Lapor kapten, kami baru mendapatkan informasi kalau bank yang ada di jalan 19 baru saja di rampok oleh beberapa orang bertopeng, total uang yang barhasil mereka ambil berjumlah 300M" Ucap anggota polisi
Rio berdiri dari kursinya
"Panggil anggota lain dan langsung bersiaga di bank itu, aku akan meminta bantuan untuk mengejar mereka" Ucap Rio sambil berjalan pergi
"Baik, akan saya laksanakan" Ucap anggota kepolisian
Anggota kepolisian tadi langsung memanggil anggota yang lain dan langsung pergi ke Bank yang baru saja di rampok
Sedangkan Rio pergi ke Kuren Gakuen untuk memanggil beberapa orang
-Di Kuren Gakuen-
Keadaan di Kuren Gakuen sangat tenang, tapi berbeda dengan kelas S, di dalam kelas itu sangat riuh karena Ard dan Hana sedang bertengkar
Sedangkan Roga, Grey, Mizu, dan Yume hanya memperhatikan mereka dari bangku masing-masing
"Ard, kau sudah terpojok, sebaiknya kau menyerah sebelum aku mengalahkanmu" Ucap Hana
"Aku tidak akan menyerah dari perempuan sepertimu" Ucap Ard
"Baiklah kalau begitu" Ucap Hana
"Batako, Gurita, Kapal Roga"
"Ah tidak aku kalah lagi" Ucap Ard
"Kan sudah aku bilang, Kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku dalam permainan ini" Ucap Hana
"Hey kalian itu kan bermain Batu, Gunting, Kertas, tapi kenapa kalian malah menyebut Batako, Gurita dan Kapal milikku?" Tanya Roga
"Itu idenya Ard, dia bilang ingin mencoba sesuatu yang baru" Ucap Mizu
"Dasar, mereka tidak pernah berubah" Ucap Yume
"Diam kau cebol" Ucap Ard
"Hey siapa yang kau panggil Cebol, dasar Kulkas berjalan" Ucap Yume
"Sudah, sudah jangan bertengkar" Ucap Mizu mencoba menengkan mereka
"Kau juga diam, dasar Kardus" Ucap Ard
"Apa kau bilang, aku bukan Kardus, aku masih dalam masa pertumbuhan" Ucap Mizu
Mizu dan Yume langsung menghajar Ard secara membabi buta
Tiba-tiba dari luar kelas terdengar para Siswi dari kelas lain berteriak histeris
Ya mereka berteriak histeris karena melihat Rio sedang berjalan di koridor sekolah
Sangat jarang Allumni yang datang ke akademi itu
Rio berjalan menuju kelas S
Mizu dan Yume berhenti menghajar Ard karena mendengar teriakan histeris dari luar kelas mereka
"Hey kalian dengar kan?" Tanya Mizu
"Ya aku mendengarnya" Ucap Roga
Tiba-tiba pintu kelas S terbuka dan di luar kelas itu terlihatlah Rio
Rio masuk ke dalam kelas itu
"Yo semuanya, lama tidak berjumpa" Ucap Rio
"Yo sensei, tumben sensei datang kemari, ada urusan apa?" Tanya Roga
"Aku hanya berkeliling sekolah ini, kebetulan aku juga di minta untuk menjadi guru di sekolah ini" Ucap Rio
"APAAAAA????!!!!" Ucap Ard, Roga, Mizu, Hana dan Yume bersamaan
-Bersambung-