Prolog

203 36 16
                                    


🎶Now playing -To the bone, Pamungkas🎶

-Ketika garis takdir berubah-

_____________________
____________

Rintik hujan mulai turun membasahi bumi, termasuk membasahi dua insan yang kini berdiri ditengah deras nya hujan dan mereka saling menatap satu sama lain.

"Kalo aku gak jujur sekarang soal masalah tadi mungkin aku bakal sakit banget wan.
Aku harap keputusan yang aku ambil gak salah wan" Langit menangis dibawah guyuran hujan yang deras, tapi tidak terlihat karena terbawa oleh guyuran hujan yang deras.

"Tapi kita bisa bicara soal ini secara
baik-baik kan? Lang? Aku tau aku salah, Tapi, ada yang pernah bilang sama gue,
Kalo kita gak bisa saling menggenggam? apakah kita harus saling melepas? Lo yang bilang itu sama gue dulu lang, Jawab gue Lang??!!!" Ucap gadis itu sambil memegangi pundak Langit dan mendesaknya untuk meminta jawaban.

Langit tertawa miris "Itu dulu Wan, Sekarang udah beda, Jangan pernah lo muncul didepan gue lagi, Ganggu atau hubungin gue!!!" Desis Langit dengan penuh penekanan.

Lalu Lelaki ber-pundak tegap itu menjauh meninggalkan gadis yang kini tengah berdiri sendirian dibawah guyuran air hujan sambil memegangi dadanya yang terasa sangat sakit.

__________________
_______

SERU GAK?

MAU BILANG APA SAMA LANGIT FOSISDIPA?

MAU BILANG APA SAMA AWAN AMETTA HUJAN, AESTHETIC BANGET YA, NAMANYA?


MAU BILANG APA SAMA AUTHOR?

MAU BILANG APA SAMA PACAR KALIAN? EH KALO JOMBLO CERITA TENTANG SI 'DIA' AJA YA!!!

SEE YOU NEXT CHAPTER!!!


METAMORFOSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang