11. But'

20 5 0
                                    

🎶Now playing, Ini aku, Devano Danendra🎶

- Ketika garis takdir berubah -

_____________
_____

Disini, malam ini, di tempat yang special bagi Awan Ametta Hujan, bagaimana tidak? Langit membawa-nya ke cafe yang bernuansa sangat romantis menurut Metta.

Selama ini dia belum pernah merasa di prioritaskan semenjak insiden itu "Ta, kok bengong?" Langit mengibas ngibaskan telapak tangan-nya di depan wajah Metta.

Gadis itu terlihat cantik menggunakan dress putih selutut dengan sepatu hitam hak rendah. Tak lama kemudian gadis itu membuyarkan lamunannya "Makasih ya Lang, udah hadir dalam hidup aku, and thank you for night" Senyuman gadis itu tak pernah luntur sejak Langit menjemputnya.

Langit tersenyum manis, senyum yang bisa membuat siapa saja jatuh hati pada lelaki itu "Itu udah tugas aku, buat pacarnya bahagia"

Malam ini adalah malam paling indah bagi Metta, karena dengan langit dia bisa merasakan bahagia dan mengerti arti cinta sekaligus kebahagiaan.

Mulai sekarang, Langit adalah kebahagiaannya, hanya Langit yang bisa membuat jantung-nya berdetak tak karuan, hanya Langit yang bisa membuat
Metta tersenyum tulus kembali, hanya Langit yang bisa meluluhkan hati-nya, dan terakhir, satu hal yang paling pasti, hanya Langit yang bisa membuat dirinya jatuh cinta.

"Lang" Panggil Metta.

"Kenapa ta?" Sahut Langit.

"Jangan pergi ya" Ujar Metta dengan wajah khawatir-nya.

Langit beranjak dari kursi-nya dan menghampiri gadis itu, Cowok itu memegang tangan Metta lembut "Aku nggak pernah tinggalin kamu Wan, walaupun nanti kita udah gak bisa saling menggenggam, apa kita harus saling melepas? Enggak kan? Jadi aku mau kita pertahankan hubungan kita? Janji?" Jari kelingking Langit terangkat untuk membentuk sebuah janji.

Metta tersenyum manis "Janji" Metta menautkan jari kelingking-nya di jari kelingking Langit, lalu mereka berdua kompak terkekeh kecil.

___________
_______

Saat ini jam istirahat tiba, Seorang gadis berjalan di koridor sekolah untuk menuju kantin. Setelah tiba di kantin, gadis itu celingak celinguk mencari keberadaan seseorang.

Tentu saja matanya dapat menangkap yang mana cowok itu. Senyuman tercetak jelas di sudut bibir Metta, gadis itu lalu menghampiri seseorang dengan kedua sahabat-nya. Langit mengajaknya makan bersama sewaktu jam istirahat. Padahal Langit mau menjemput-nya ke kelas, tetapi gadis itu tidak mau merepotkan.

Langit menangkap seorang gadis melangkah ke arah-nya, langsung saja cowok itu mengambilkan bangku dan menyuruh gadis itu duduk di sebelah-nya.

"Eh ada dede gemes" Sapa Ares dan Elang langsung menyenggol lengan Ares.

"Hai kak" Balas Metta dengan canggung.

"Kamu mau makan apa? biar aku yang pesenin?" Langit sudah berdiri dari bangku, tapi pengangan di lengan-nya membuat dia mengurungkan niat-nya.

"Aku gak laper Lang, aku mau keluar kelas aja tadi, capek di kelas" Ujar cewek itu dengan senyum manis-nya.

Langit kembali duduk "Bener?" cowok itu kembali meyakinkan.

METAMORFOSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang