08. Happy day

35 10 0
                                    

🎶Now playing, -Teman bahagia, Jaz🎶

- Ketika garis takdir berubah -

___________________
__________

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh untuk rumah sakit ini sampai-lah cowok itu di depan ruangan nenek tersebut. Tanpa menunggu waktu lama, cowok itu langsung membuka pintu ruangan itu, betapa terkejut-nya cowok itu saat melihat ruangan yang ditempati nenek tersebut sudah kosong, tak ada seorang pun di sana. Hanya ada handphone-nya yang berada di atas meja tetapi diatas handphone itu ada selembar kertas yang dilipat.

Langit langsung mengambil handphone dan membawa surat itu lalu pergi dari sana. Cowok itu berlari cepat sehingga menimbulkan banyak pasang mata yang menatap-nya bingung. Namun, cowok itu tidak akan peduli dengan tatapan tatapan itu.

Langit melihat cewek yang ada didepan mobil-nya merasa bingung. Gadis itu pun juga ikut menghampiri-nya. Mereka berdua sama sama menghampiri dengan lari kecil satu sama lain.

Setelah mereka berdua sudah berhadapan
"Kenapa Lang?" Langit menetralkan nafas-nya "Nenek udah gak ada lagi di ruangan-nya" Ujar cowok itu dan sukses membuat gadis yang ada dihadapan-nya membulat-kan mata.

"Serius?" Tanya-nya dengan nada tak percaya "Iya, gue nggak bohong... tapi tadi ada surat di atas handphone gue" Sahut cowok itu dengan nafas yang agak reda lalu meraih saku-nya dan mengeluarkan kertas lipat yang tidak tahu tulisan apa yang ada di dalam sana.

Langit segera memberikan kertas itu ke gadis yang kini tengah berada di hadapan-nya. Gadis itu pun langsung mengambil kertas lipat yang diberikan oleh Langit.

Dengan tergesa-gesa Metta membuka lipatan kertas itu dan benar saja, ada tulisan di sana.

Untuk kalian..

Maaf, nenek gak mau ngerepotin kalian lagi..

Terutama, kamu, Awan Ametta Hujan..
Kamu adalah gadis baik yang tak pernah lelah untuk tersenyum...
Tak pernah lelah untuk bersemangat...

Tak pernah lelah untuk tetap kuat..
Terima kasih..

Nenek ruangan ini.

Air mata Metta berhasil lolos tanpa aba-aba. Baru saja dia memiliki teman untuk bercerita, tetapi kenapa tuhan tidak membolehkan diri-nya untuk mempunyai teman yang tulus tanpa ada maksud dan tujuan.

Langit yang melihat air mata gadis itu lolos pun segera menenangkan-nya. Dia bingung harus apa, akhirnya cowok itu menepuk-nepuk pelan bahu cewek itu.

"Kenapa semua-nya pergi sih?" Ujar gadis itu, gadis itu mengatakan hal tadi sambil memandang ke depan tanpa berniat menoleh.

"Sttt, semua-nya gak pergi.. gue disini" Sahut cowok itu menenangkan sambil menuntun kepala gadis itu untuk bersandar di bahu-nya.

"Yuk kita masuk ke mobil" Lalu cowok itu menuntun gadis yang sedang menangis tersebut untuk menuju ke mobil. Setelah-nya Langit segera masuk ke dalam dan melajukan mobil-nya.

Gadis itu melamun ke arah kaca jendela mobil. Metta merasakan bagaimana dulu rasanya dia kehilangan. Kehilangan Renata adalah hal yang terburuk yang pernah terjadi di kehidupan masa lalu-nya.

"Lang" Panggil Metta.

"Kenapa Ta?" Sahut Langit lembut.

METAMORFOSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang