07. He gone

31 11 2
                                    

🎶Now playing, - Love, Keyshia Cole🎶

- Ketika garis takdir berubah -

_________________
_________

Hari ini adalah hari sabtu, di mana waktu yang paling tepat untuk bermalas-malasan bagi para siswa siswi SMA Cenderawasih. Tetapi tidak dengan gadis berambut sebahu yang sedang menjepit rambut-nya.

'Clik'

Gadis itu menjepitkan jepitan rambut untuk menggulung rambut-nya. Hari ini gadis itu berniat untuk mengunjungi nenek yang menolong-nya dari tusukan kemaren. Sudah beberapa hari ini Metta menemani nenek itu, menurutnya nenek itu adalah orang baik.

Metta yang sibuk mengemasi barang-barang nya ke dalam tas pun menghentikan aktifitas-nya karena bunyi nontifikasi dari handphone milik-nya.

'Ting'

Metta segera meraih handphone milik-nya yang bercharger tak jauh dari tempat tidur-nya. Jantung gadis itu berpacu lebih cepat karena sebuah nontifikasi.

081254****** : Gue Langit. Gue mau pergi ke rumah sakit buat jenguk nenek kemaren? mau ikut?

Gadis berambut sebahu tersebut nampak berfikir.

Awan Ametta Hujan : Boleh, Lo di mana?

081254****** : Msh di rumah? Gue ke rumah lo sekarang ya, gue jemput.

081254****** : Gue On the way ke sana.

"Ta, Lo bodoh banget sih, kalo lo jatuh cinta beneran gimana? arghhh bodoh bodoh bodoh" Gerutu-nya sambil memukul pelan kepala-nya.

"Nih jari juga, main ketik ketik aja" Lanjutnya lagi sambil memandangi jari-jari nya.

Dua puluh menit kemudian nontifikasi masuk ke handphone-nya.

081254****** : Gue udah di depan rumah lo.

Gadis itu langsung membuka jendela depan rumah-nya. Dan benar saja, ada mobil sport merah yang ada didepan pagar rumah-nya. Metta pun langsung keluar dan mengunci rumah-nya.

Metta keluar dari pagar-nya mendapati Langit yang ada didepan mobil-nya dengan handphone di tangan-nya. Gadis itu pun menghampiri Langit, cowok itu langsung menyimpan handphone-nya ke dalam saku celana-nya.

Langit memakai sweater berwarna putih polos serta celana levis, jangan lupakan sepatu putih-nya dan rambut yang sedikit acak-acakan. Menambah daya pikat pria itu.

"Yuk berangkat" Ajak Langit lalu Metta mengangguk. Langit langsung membuka-kan pintu mobil-nya untuk Metta. Gadis itu pun menahan senyum-nya agar tidak tersenyum senyum didepan pria itu. Lalu Langit memutari mobil-nya untuk menuju ke bangku pengemudi.

Diperjalanan suasana canggung pun menyelimuti kedua-nya ditambah lagi suasana kota jakarta yang macet. Jarak yang ditempuh untuk sampai ke rumah sakit Adiwijaya membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam lama-nya.

"Lo teman-nya Elang?" Langit memulai topik pembicaraan-nya.

Metta menggeleng "Bukan".

METAMORFOSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang