🎶Now playing -Pelangi, Hivi🎶
- Ketika garis takdir berubah -
_______________________
__________
Seorang lelaki ber-umur tujuh belas tahun sedang bermain basket di lapangan basket Ball. Lapangan ini terlihat masih sepi karena masih jam sekolah. Biasanya lapangan ini akan ramai pada jam dua siang sampai jam delapan malam. Berbeda hal nya dengan saat ini, yang hanya ada diri-nya dan pengurus-pengurus lapangan ini saja.
Langit menatap ring bakset tersebut dengan menghela nafas berat. Cowok tersebut memantulkan bola bakset-nya dan memasukkan bola basket-nya ke arah ring.
Tidak peduli dengan bola tersebut yang berhasil masuk ke ring atau tidak. Dia hanya ingin menenangkan suasana hati-nya saat ini.
Setelah dua jam mengulangi kegiatan tadi.
Langit langsung merebahkan tubuh-nya ditengah tengah lapangan basket dengan tangan yang direntangkan.Pikiran-nya hari ini sangat kacau karena ayah-nya yang sangat berbakat mengatur hidup anaknya. Langit sangat kecewa kepada Kirana 'mamanya' yang mendukung Jhon 'papanya'.
Bertunangan? bahkan dia saja belum mencari nafkah, mau makan apa istrinya nanti. Dia memiliki masa depan tersendiri,
bukan masa depan hasil rangkaian cerita Jhon.Penggabungan dua perusahaan tidak sebercanda itu, tidak bisa menikahkan orang yang tidak saling mencintai. Cinta datang karna terbiasa seperti di novel-novel setelah mereka menikah, itu tidak akan terjadi pada Langit Fosisdipa.
Pikiran-nya sangat banyak hari ini membuat kepala nya ingin pecah. Baru saja dia kembali dari Francis sudah di sambut dengan banyak beban pikiran.
Langit beranjak bangun lalu dia membeli sebotol minuman dingin dan duduk di bangku penonton di lapangan ini. Langit meminum air di botol sehingga habis tak tersisa. Lama tidak terbiasa bermain basket lagi membuat ketangguhannya dalam dunia per-basketan berkurang.
Langit meronggoh saku jaket-nya, di sana dia mendapatkan permen yang diberikan oleh gadis yang dia temui di halte pagi tadi. Langit tersenyum tipis melihat gadis itu yang merasa iba dengannya.
Dia tidak ingin memakan permen ini, karena permen ini berharga bagi-nya. Jika dia memiliki banyak pikiran lagi barulah dia akan memakan permen ini.
Langit tersenyum senang membayangkan wajah gadis itu sambil memegang permen pemberian gadis tersebut di tangannya. Bagaimana cara gadis itu menghadapi masalah, dia sangat menyukai cara pikir gadis itu.
Langit beranjak dari sana dan berniat untuk pulang ke-rumahnya, seperti nya Jhon sudah berangkat untuk kembali ke kantor-nya. Jadi hanya ada Kirana yang ada dirumah saat ini.
Setelah sampai di rumah mewah dan elegan, Langit langsung memarkirkan mobil sport merah-nya lalu beranjak masuk ke dalam rumah.
Saat sampai di ruang tamu, dia menemui Kirana yang sedang menonton drama korea di ruang tengah. Langit pun lewat tanpa mempedulikan Kirana yang ada di sana. Sebenarnya dia tidak marah dengan Kirana, hanya saja dia berfikir kenapa Kirana malah ikut-ikutan membela Jhon.
Biasanya Kirana akan membela dirinya."Langit" Panggilan dari wanita yang masih segar itu membuat-nya menghentikan langkahnya tepat didepan tangga.
Langit menoleh ke belakang mendapati Kirana yang sedang menatap-nya lembut "Duduk sini sayang" Kinara menepuk nepuk sofa yang ada disebelah-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSIS
Fiksi Remaja- Ketika garis takdir berubah - Cerita ini menceritakan tentang Awan Ameta Hujan yang bertemu dengan seorang most wanted bernama Langit Fosisdipa yang memiliki sifat humoris. Namun siapa sangka pertemuan mereka yang klise bisa membuat Langit jatuh c...