BRUAK!!!
Akaza terlempar ke belakang. Tangannya terbelah lagi menjadi dua, tapi dengan cepatnya tangan tersebut bisa beregenerasi kembali.
"Jangan pernah kau menyentuh semua orang yang ada disini, apalagi orang tersebut sampai mati oleh mu. Kalau kau berhasil menyentuh nya, kau akan tahu akibatnya!!!"ucap Himeko sambil mengarahkan katananya ke depan.
"Siapa kamu?"ucap Akaza.
"Himeko-chan!!!"ucap Tanjirou, Zenitsu, Inosuke, dan Rengoku berbarengan.
Mereka berempat senang dan tidak perlu khawatir lagi.
"Oh Himeko. Kalau begitu perkenalkan namaku Akaza."ucap Akaza.
"Kamu tidak perlu memperkenalkan dirimu lagi disini, yang aku mau kau pergi dan enyahlah dari hadapan ku."ucap Himeko.
Kedua mata gadis itu seketika berubah menjadi emas yang begitu pekat dan mimik wajahnya terukir seperti wajah psikopat yang kehausan darah. Akaza yang mendengar bahwa dirinya diusir tidak suka, dia ingin sekali membunuh gadis yang dihadapannya itu tapi sekarang dia mengurungkan niatnya terlebih dahulu.
"Aku akan pergi saat aku sudah membunuh 3 orang lemah itu dan pilar yang ada di sampingmu itu."ucap Akaza.
"DAN JUGA KAMU, KALAU KAMU TERUS MENGHALANGIKU UNTUK MEMBUNUH MEREKA!!!"teriak Akaza sambil mengeluarkan jurusnya untuk membunuh Himeko.
"Himeko-chan awas!!!"teriak Tanjirou.
Seketika Himeko menghilang dihadapan mereka bertiga, mereka terkejut saat melihatnya terutama dengan Akaza yang terus mencari Himeko berada.
BUGH!!!
Himeko berhasil menendang perut Akaza dengan keras, dengan menggunakan lutut kakinya sampai sang empunya mengeluarkan darah dari mulutnya dan meringis kesakitan. Setelah itu, Himeko terus menyerang Akaza dengan katananya terus menerus sampai tangannya terpotong kembali dan untuk memperlambat gerakan uppermoon ketiga itu.
Mereka tidak bisa membaca pergerakan Himeko karena kecepatan penyerangannya. Akaza mendengus kesal, dia melompat dan mendarat di atas pohon yang tidak jauh di depan Himeko.
"Kau gadis yang benar-benar menjengkelkan, tapi aku akan menawarkan hal bagus untuk mu."ucap Akaza.
"TIDAK!!!"teriak Tanjirou.
"Bagaimana kalau kau ikut dengan ku menemui dia dan berubah menjadi iblis sama sepertiku?"ucap Akaza.
"TI-"ucapan mereka semua terpotong oleh Himeko.
"Arigatou. Tapi aku tidak mau ikut dengan mu menemui dia dan berubah menjadi iblis untuk menjadi kuat."ucap Himeko.
"Benarkah? Kalau ku lihat kau sama dengan pilar yang ada di samping mu itu cukup kuat, tapi kalau kau ikut dengan ku menjadi iblis kau akan jauh lebih kuat dan tidak akan lemah seperti mereka."ucap Akaza.
"Hah~ aku harus berapa kali untuk menjawab tidak."ucap Himeko.
"Dengar ya iblis bola basket, orang yang kau bilang lemah itu tidak akan selamanya akan menjadi lemah, dia akan berusaha sekuat-kuatnya untuk menjadi kuat atau semakin kuat apapun latihan yang dia kerjakan. Bukan seperti mu dan temanmu ingin menjadi kuat tapi meminta kepada dia."ucap Himeko sambil menekan kata bola basket dan sambil berjalan ke arahnya.
"Apa kamu bilang bola basket?"ucap Akaza geram karena dirinya dipanggil bola basket.
"Iya benar bola basket, memangnya kenapa? Dan terus satu hal lagi kau dan temanmu itu bodoh sekali ya ingin sekali terus di perintahkan menjadi babu untuk nya."ucap Himeko sambil tersenyum mengerikan.
"Dia tidak menganggap ku dan yang lainnya seperti yang kau ucapkan sialan."ucap Akaza semakin geram dan ke dua tangan nya perlahan-lahan beregenerasi kembali, Himeko menyadari itu, dia tetap tersenyum mengerikan. Tangannya terus saja menggenggam erat katanya dan kakinya terus berjalan mengarah Akaza.
"Pfft.... Hahaha........."
Himeko tertawa mengerikan. Mereka berempat yang melihat Himeko seperti itu ketakutan karena mereka baru pertama kali melihat nya begitu dan mereka juga berkata, Himeko lebih mengerikan dari pada tatapan milik Shinobu sang pilar serangga.
"Benarkah? Dia tidak menganggap mu dan temanmu seperti babu?"ucap Himeko yang masih tertawa.
"DASAR SIALAN!!!"ucap Akaza sambil melompat dari pohon untuk menyerang Himeko dengan jurus iblis nya karena dia tidak bisa lagi menahan amarahnya.
BUGH!
Tangan kanan Akaza hampir mengenai muka Himeko tapi dengan cepatnya Himeko menyerang kembali dengan katananya. Mereka terus menyerang dan menyerang dengan pernafasan dan jurus iblis milik mereka.
Gerakan uppermoon ketiga itu kembali melambat karena Himeko terus menyerang dan menyerang tanpa henti. Akaza mengeluarkan jurus darah iblis nya untuk kembali menyerang, karena Himeko tidak bisa melihat pergerakan iblis tersebut karena tertutup kabut. Himeko kembali menghilang dan tiba-tiba Himeko sudah berada dibelakang Akaza sambil menusuk perut iblis tersebut dengan katananya. Kabut menghalangi mereka berdua menghilang dan menampilkan mereka. Trio Kamaboko dan Rengoku terkejut bukan main. Akaza memegang perutnya yang masih tertusuk oleh katana, dia berusaha untuk melepaskan katana tersebut. Himeko yang melihat Akaza berusaha untuk melepaskan katana miliknya, dia memperdalam tusukan di perut iblis tersebut sampai Akaza berteriak kesakitan.
Akaza melakukan serangan dengan tangan satunya, tapi dengan cepat Himeko menarik katananya dengan paksa dan menebas tangan kiri milik iblis tersebut yang berusaha menyerangnya. Setelah menebas tangan kiri milik iblis tersebut, Himeko langsung mengarahkan katananya di samping lehernya. Karena tahu apa yang dilakukan Himeko, Akaza berhasil menahannya dengan tangan satunya lagi tapi hasilnya sia-sia tangan tersebut tertebas kembali dan katanya milik Himeko berhasil tertancap dileher iblis tersebut. Dengan sisa tenaga yang dimiliki Himeko, dia berusaha untuk menebas leher Akaza.
"OOOOOAAAAAGGGGHHHH!!!"
teriak Himeko sambil berusaha menebas leher Akaza.Matahari pun terbit dan usaha Himeko untuk menebas leher Akaza tidak membuahkan hasil. Akaza menendang perut Himeko dengan sisa tenaga nya dan katana yang berada di lehernya berhasil terlepas. Himeko terpental dan menabrak pohon yang berada dibelakang nya. Akaza pun berusaha untuk pergi ke dalam hutan tapi sebuah katana berhasil menancap ke perut nya lagi. Dia berbalik untuk melihat siapa pelakunya, ternyata pelakunya Tanjirou. Tanjirou berteriak sekeras-kerasnya bahwa dialah yang lemah dan berusaha untuk kabur dari Himeko. Akaza kesal dan geram ingin dia mengajar anak itu tapi mau bagaimana lagi matahari sudah terbit dan dia mengurungkan niatnya tersebut dan setelah itu menghilang.
"Ukhh sa-sakit."ringis Himeko sambil berusaha berdiri.
"Kamu tidak apa-apa Himeko-chan?"ucap Zenitsu yang sudah ada di depannya.
Himeko melihat wajah mereka begitu khawatir kepadanya terutama sang pilar api yang masih tertunduk di sana bersama Tanjirou dan Inosuke.
"Ah~ cuman sakit sedikit."ucap Himeko berusaha berdiri.
"Tidak, luka mu itu Himeko-chan tidak dibilang cukup sakit sedikit. Kemarikan tanganmu biar ku bantu untuk berdiri."ucap Zenitsu sambil menyodorkan tangannya.
"Arigatou Zenitsu-kun."ucap Himeko sambil meraih tangan Zenitsu.
"Ukhh~"ringis Himeko berusaha untuk berdiri.
Setelah Himeko hampir berdiri mulut nya mengeluarkan darah. Mereka berempat yang melihat terkejut. Darah yang keluar dari mulutnya sangat panas, dia tidak tahu apa ini karena efek luka yang dialami nya atau karena dia menguras tenaga begitu dalam. Pandangan nya kini mulai memburam dan kaki yang tadinya berdiri tegak mulai sempoyongan.
BRUK!
"HIMEKO-CHAN!!!"
Next>>
![](https://img.wattpad.com/cover/232066152-288-k276474.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōken
Fanfiction⚠️ WARNING!!! Spoiler Manga! Ishimoto Himeko adalah gadis cuek nan dingin kepada semua orang kecuali dengan keluarganya. Ia seorang anak yang hobby nya bermain katana dan bela diri. Pada saat di sekolah, Himeko mendengarkan teman-temannya yang sedan...