11

2.2K 319 90
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto
.
.
.
Selamat Membaca...

Setelah melakukan sesi bercinta mereka, kedua manusia itu berdiam bersandar dikepala ranjang dengan berbalut selimut.

"Tuan... Tidak ingin lagi? Satu kali saja cukup?" Naruto menoleh pada Hinata.

"Tidak."

"Padahal belum coba banyak gaya."

"Kau mau gaya apa?"

"Gaya..." Hinata berfikir sejenak, menempelkan jari telunjuknya di dagu.

"Gaya batu? Gaya kupu-kupu? Atau gaya bebas?" Sela Naruto. Hinata menepuk keras paha Naruto. "Aishhh, aku tidak sebodoh itu, Tuan. Yang Anda sebutkan tadi, gaya dari olahraga renang." Naruto lagi-lagi terkikik geli.

"Kau selalu saja terkikik, terkekeh geli saat bersamaku. Hati-hati Tuan, itu gejala pertama jatuh cinta." Naruto membuang mukanya kesamping, tak dapat ia pungkiri jika memang ia banyak mengeluarkan ekspresi seperti itu.

"Semoga saja dia cepat ada disini," mengelus pelan perutnya.

Naruto tersenyum melihat itu, sayang sekali Hinata tidak melihatnya. Sebenarnya, Naruto sendiri sudah sangat ingin mempunyai anak. Tapi, sang istri yang dia cintai belum siap memberikan anak. Tak pernah terfikir oleh naruto untuk mempunyai anak dari istri pertamanya itu.

Tiba-tiba Naruto teringat akan kedua sahabatnya. Pria itu penasaran bagaimana bisa kedua orang dekat dengannya mengenal Hinata.

"Hinata... Bagaimana kau mengenal kedua sahabatku?"

"Sahabat Anda yang mana Tuan?"

"Sasuke dan Shikamaru." Wajah cantik itu mengeryit, dia bahkan tidak kenal dengan nama yang disebutkan oleh Naruto. "Aku tidak mengenalnya."

Naruto percaya? Tidak, tentu saja. Tetapi dari melihat ekspresi Hinata, Naruto juga bisa menyimpulkan jika istrinya tidak mengetahui kedua sahabatnya itu. Lalu, bagaimana bisa mereka mencintai Hinata.

"Ah, Sasuke yang datang ke cafe tempatmu bekerja." Ya, Naruto ingat jika, Sasuke yang mengajak dirinya makan siang di kafe tempat Hinata bekerja. Kini Hinata sedang berusaha menggali ingatannya.

"Oh... Tuan, pantat ayam itu? Jadi namanya Sasuke?"

"Pantat ayam?"

"Heem, biasanya pria emo itu datang bersama si pria nanas. Tapi saya tidak tau siapa namanya. Yang saya tau, mereka mengenal Ibu dan Deidara-kun." Jelas Hinata.

"Nyonya Hikari?" Hinata mengangguk.

Memang benar jika, Sasuke dan Shikamaru mengenal ibu dari Hinata. Karena memang wanita paruh baya itu dulu bekerja di kantor Namiuzu corp. Apa ada hal yang Naruto lewatkan? Kedekatan Shikamaru dengan para pegawainya yang lain memang tidak pernah dipedulikan  oleh Naruto. Ya, buat apa juga.

"Bagaimana kau mengenal mereka? Pantat ayam dan rambut nanas?" Naruto bertanya lagi.

"Si pantat ayam itu adalah teman dari Deidara, sedangkan si rambut nanas aku mengenalnya karena sering mengantarkan ibuku pulang."

Look at MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang