14

2.3K 328 302
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto
.
.
.
Selamat Membaca...

Hinata menoleh, wanita itu mengeryit heran ketika melihat pria nanas yang ia tau sebagai sahabat dari Naruto. Pria nanas itu semakin mendekat padanya.

"Sedang apa disini? Mencari seseorang?" Tanya Shikamaru pelan dengan wajah yang kentara sekali senang dan tidak ada raut mengantuk.

"Tuan Naruto. Ada tidak ya? Kelihatannya sih ada."

Shikamaru terkikik, "kau tanya tapi kau jawab sendiri." Hinata tersenyum hingga mata bulannya menyipit. Shikamaru merona melihat itu, bagaimana pun saat ini Hinata terlihat sangat cantik di matanya.

"Dia ada didalam langsung masuk saja."

"Tidak apa-apa?" Tanya Hinata ragu. Sedikit sungkan masuk kedalam ruangan milik Naruto.

"Tidak apa-apa. Mau aku antar?"

"Tidak usah, kalau tidak berani aku bisa pakai senter nanti." Gurau Hinata, mengundang tawa Shikamaru.

Suara pintu yang terbuka membuat mereka berdua menoleh. Naruto yang penasaran dengan siapa Shikamaru tertawa akhirnya memutuskan untuk keluar ruangannya. Dan betapa terkejutnya ia mendapati Hinatalah yang sedang bersenda gurau bersama Shikamaru.

"Tuan..." Panggil Hinata. Wajah Naruto berubah datar saat safirnya melihat pancaran kekaguman di mata Shikamaru pada istri pertamanya itu.

"Apa?"

"Aku bawakan makan siang untukmu." Hinata tersenyum manis sekali. Entah mengapa Naruto merasa menang dari Shikamaru. Senyum manis Hinata saat ini hanya untuknya.

"Masuk." Titah Naruto.

"Ah, baiklah." Hinata beranjak. Wanita itu berhenti disamping Naruto. Ia juga membisikkan sesuatu, "aku juga suka dimasukimu, Tuan." Wajah Tan itu menoleh cepat.

"Jangan aneh-aneh." Ancam Naruto dengan tegas.

"Ya ya, hanya neko-neko saja." Balas Hinata santai.

Naruto mencebik dan itu tak luput dari mata Shikamaru. Sejak kapan sahabatnya itu mempunyai ekspresi seperti itu? Hinata masuk kedalam ruangan Naruto.

"Naruto, ingat secepatnya kau harus lepaskan Hinata." Peringat Shikamaru.

"Hn."

"Jangan sampai kau jatuh cinta."

Naruto termenung. Jatuh cinta, ya? Mana mungkin ia jatuh cinta pada wanita aneh macam Hinata, tidak mungkin.

Naruto menutup pintu ruangannya, atensinya kini penuh tertuju pada Hinata. Wanita yang bergelar istri pertamanya itu sedang duduk di sofa putih didalam ruangannya. Wanita yang pertama memberikan keperawanannya untuk dirinya. Hinata... Nama itu mulai merasuki pikirannya tanpa dirinya sadari.

"Tuan... Ternyata kerja kantoran enak ya..." Ujar Hinata dengan mata yang masih sibuk memindai ruangan milik suaminya itu.

"Mau apa datang kemari?" Tanya Naruto langsung.

"Membujuk Tuan lagi."

"Sexs? Anak?"

"Betul.betul.betul." wajah tampan itu mendatar. "Kau tau jawabanku."

Look at MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang