22

1.9K 275 248
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto
.
.
.
Selamat Membaca...

Semenjak Naruto tau Hinata hamil, pria itu menjadi over protektif pada Hinata. Sampai ia tak sadar jika mengabaikan wanita satunya lagi yang katanya ia cintai. Shion merasa cemburu dengan perhatian Naruto pada Hinata. Saingan dengan Hinata bukanlah level untuk seorang aktris papan atas macam Shion, namun nyatanya dirinya kalah dari seorang pelayan cafe.

Mulai beberapa hari lalu, Hinata sudah mengurusi semua keperluan Naruto. Mulai dari pakaian kantor, jas, dan lainnya. Seperti sekarang ini, mata Shion dengan sengit menatap Naruto dan Hinata.

"Hinata, masa pink sih?" Gerutu Naruto yang tidak terima jika ia memakai kemeja berwarna merah muda itu. Apa kata para karyawannya?

"Ini sangat cantik." Puji Hinata yang melihat kemeja pink itu sangat cocok ditubuh sang suami.

"Ck...!" Naruto hanya bisa berdecak, mau bagaimana lagi? Jika Hinata bilang ia mengidam melihat Naruto memakai kemeja pink dengan jas abu-abu terang.

Shion melihat itu menjadi geram, suaminya terlihat aneh dimatanya. Jauh sekali dengan style suaminya yang biasa cool dan keren. Dengan bersedekap dada, Shion menghampiri mereka.

"Ganti saja, kau tidak cocok Naru." Ujar Shion sinis, matanya melirik singkat pada Hinata. Seakan tak peduli, Hinata tetap mengagumi tubuh Naruto yang berbalut kemeja pink itu.

"Ganti warna merah hati saja." Jemari Shion mulai melepaskan kancing kemeja pink yang dikenakan Naruto. Hinata hanya memandang datar kelakuan madunya itu. Tanpa suara, Hinata berbalik untuk meninggalkan mereka berdua, terserah jika Naruto ingin menggantinya. Naruto yang melihat gelagat Hinata pun, mencekal pergelangan tangan Shion.

"Tidak usah, Shion. Biar aku pakai yang ini saja." Ujar Naruto membuat Hinata menghentikan langkahnya. Badan mungil itu berbalik, dan tak lama mata mereka saling bertemu. Hinata melayangkan kecup jauhnya pada Naruto, membuat pria pirang itu terkekeh geli melihat bibir Hinata yang maju dengan genit seakan mencium bibirnya. Ada-ada saja, Hinata.

"Apa yang lucu?" Tanya Shion.

"Dirikulah..." Celetuk Hinata, mengundang lirikan tajam dari Shion untuk dirinya. Hinata berlalu dari kamar sejoli itu. Naruto masih terkekeh, ia tak menyangka jika Hinata selalu bisa menghiburnya disaat apapun.

"Ck... Benahi sendiri." Kesal Shion.

"Sudah kuduga." Balas Naruto dengan nada biasa, ia sudah bisa menebak jika akhirnya pasti akan begini. Shion hanya mendengus kesal, sepertinya suaminya itu sudah terkena virus absurd Hinata. Shion yang merasa kalah, menyusul Hinata keluar, rasanya dirinya harus memberi sedikit pelajaran bagi wanita Hyuga itu.

Dengan langkah cepat Shion menyusul Hinata yang akan melangkah menuruni tangga, terbersit niatan mendorong Hinata dari tangga. Dengan santai Hinata berjalan menuju tangga sedangkan Shion dengan tergesa. Hinata melihat sesuatu yang aneh disamping lemari dekat tangga, kakinya berbelok menghampiri benda yang membuatnya penasaran itu. Shion yang tak menduga Hinata mengubah arah jalannya, sedangkan dirinya sudah dalam kecepatan lumayan dan terjadilah, keseimbangan Shion hilang saat kakinya tergelincir lantai marmer. Hinata yang melihat Shion jatuh terguling dari tangga pun terkejut, wanita itu menganga tak percaya melihat saat tubuh Shion sudah tergeletak dilantai satu.

"Shion...!" Teriakan itu menggema, suara milik Khusina. Yang melihat dari atas menantunya terkapar mengenaskan. Matanya memandang Hinata yang juga terpaku, apa ini perbuatan Hinata? Sebelum keluar kamar ia tadi melihat wajah Shion yang kesal, pasti karena Hinata.

Look at MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang