"Excuse me?"
"Kenapa?"
"Oh, orang indo juga ya mas?"
Pemuda yang diajak berbicara dengan pemuda lain yang terlihat sedikit lebih tua menganggukkan kepalanya pelan.
"Iya haha, ada apa ya? "
Pemuda itu memberikan gestur aneh yang membuat pria didepannya mengernyitkan keningnya merasa bingung.
"Ngomong aja gue ga gigit,"
"Boleh pinjem ponselnya ga mas?"
Pemuda itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kemudian berkata, "Aduh gimana ya, gue habis kena jambret nih, yang kesisa cuma diri sama harga diri gue doang."
Pemuda yang bertanya tadi melotot tidak percaya. "Wah! Saya juga habis kena jambret juga mas, wah parah sih ini ga aman banget bandaranya."
"Hah serius lo?"
Pemuda itu menganggukk cepat.
"by the way, namanya mas?"
"Bright vahcirawit, panggil aja Bright. Lo?"
"Nani hirunkit, Nani aja manggilnya mas, saya dari jogja, masih single mas, umur saya masih 19 tahun mas alamat saya-"
"I-iya...Nani 'kan?" Potong Bright sebelum pemuda yang bernama Nani ini mengiceh panjang lebar dan menambah beban pikirannya.
Sudah cukup ia repot mikirin barangnya yang dibawa entah kemana oleh orang tidak tau malu itu. Sekarang ditambah pemuda kampung di depannya ini.
Tapi tak apa, Bright gini-gini seneng punya temen senasib. Bisa diajak menderita bareng. Lagian kayaknya pemuda didepannya ini keliatannya kaya polos polos gitu, pantes aja barangnya dijambret bentar lagi juga orangnya yang kena jambret.
Bercanda deh, kalo ntar si nani nani ini kena jambret jadinya Bright gapunya temen sependeritaan disini.
"Terus gimana dong ya, mas bright?"
Bright mau melipat bibirnya kedalam. Berusaha menahan gelak tawanya gara-gara pemuda didepannya ini berbicara dengan suara medoknya yang kedengeran canggung di telinganya.
"Bright aja kali gausah make mas, masih muda gue," Kata Bright.
Nani ngangguk-ngangguk cemas. Abisnya pemuda Bright ini tidak menunjukkan ekspresi apapun yang membuatnya merasa terintimidasi. Bahkan daritadi nada biaranya sedikit terdengar ketus. Padahal Bright sendiri tidak merasa begitu.
"Kenapa lo liatin gue?" Tanya Bright ke Nani yang sepertinya kepergok lagi ngeliatin dia.
"Ah...Nggak kok mas, mas mau kopi?" Tawar Nani.
"Boleh sih kalau lo ada uangnya mah," Jawab Bright seraya duduk di kursi tunggu yang ada di bandara.
Ya, mereka masih di bandara sambil meratapi nasib barang-barangnya yang hilang. Soalnya bingung mau kemana di keadaan ga megang duit sepeserpun kaya gini.
"Saya ada duit sih mas, tapi bisanya cuma buat beli permen sugus doang, disini ada ndak ya permen sugus, mas?" Tanya Nani lagi.
"Nan, mending lo duduk sini samping gue cerita ke gue lo ada masalah hidup apa," Kata Bright sambil menepuk spot kosong yang ada disebelahnya.
Nani menurut untuk duduk. Kemudian menjawab perkataan Bright barusan.
"Masalah hidup saya ya banyak mas, mau saya ceritain satu-satu mas? Jadi mas-"

KAMU SEDANG MEMBACA
brisexual ; brightwin
Fiksyen PeminatWin itu bukan homo cuma Bright-Sexual aja! Inget Win bukan homo! top!Bright bott!Win Harsh words🔞 semi baku