32.

367 51 113
                                    

-Assalamualaikum-
Haloo gays

Selamat siang semuaa👋
Penasaran gak sih kemarin sama ceritanya? Kesel sama Sasha gak? Kesel sama Iqbaal gak? Seneng karena Iqbaal udah peka?

Di jawab alhamdulilah, gak di jawab ya gapapa heheh. Yaudah kuy kita baca ceritanya
.
.
.
Happy Reading
***

{POV AUTHOR}

Hari yang cerah tapi tidak dengan hidup Vanesha dan Iqbaal. Vanesha masih sajah terus memikirkan kejadian kemarin, begitu pun Iqbaal.

Vanesha seharian tidak makan, seluruh keluarga Sasha pun begitu khawatir akan keadaan Sasha saat ini, apalagi Mamah.

Vanesha pun tidak keluar kamar, mamahnya menyuruhnya makan pun juga ia acuhkan. Terlihat sekali bahwa Sasha begitu terluka dan kecewa akan kejadian kemarin.

Ia juga masih memikirkan perkataan Iqbaal yang berkata ia mencintai Vanesha. Semua orang tidak ada yang tau bagaimana terlukanya seorang Vanesha.

Semua orang bilang padanya bahwa seharusnya Vanesha tidak seperti ini, Dia tidak seharusnya bersikap ke kanak-kanakkan seperti ini. Namun jujur, dirinya begitu kecewa kepada Iqbaal.

Bukan hanya kecewa karena Iqbaal menghancurkan pertunangannya tapi ia juga kecewa kepada Iqbaal yang tiba-tiba berkata dirinya mencintai Sasha.

Apakah Iqbaal tidak berpikir bagaimana perasaan Adipati? Zidny? Dan beraninya Iqbaal berbicara kepada orang tua Adipati soal dirinya.

Dan sesuatu yang ia takutkan dan tidak ia inginkan terjadi, orang tua Adipati sudah benci dan kecewa kepada Sasha dan itu karena Iqbaal. Sasha heran kepada Iqbaal, apasih yang ia inginkan?

Tok.. Tok.. Tok..

Mama:"Sayaang.. Buka pintunya ya?, kamu belum makan dari kemarin loh."

Vanesha tidak menjawab, ia masih terduduk di lantai kamarnya dengan derai air mata.

Mama:"Sayang, Buka pintunya nak. Kamu gak sayang sama Mama? Kakak kamu? Papa kamu?, Mama mohon.. Jangan kaya ginih ya?"

Vanesha tetap sajah diam, seakan dirinya tuli dan tak mendengar apa yang ibunya katakan. Vanesha begitu hancur, vanesha tidak habis pikir dengan apa yang dirinya terima selama ini. Apakah Sasha emang tidak berhak bahagia?

Kenapa dunia seakan mempermainkan perasaannya. Di saat Sasha sudah mengikhlaskan semuanya, kenapa dunia kembali mempermainkan perasaannya?

Tidakkah cukup penderitaan yang Vanesha alami? Dan Iqbaal, kenapa dia baru menyadari bahwa Sasha mencintainya disaat Sasha sudah berusaha untuk melupakan Iqbaal sepenuhnya?

Semuanya begitu terasa rumit. Apakah emang serumit ini yang namanya cinta? Sasha cape dengan semuanya, bisakah ia beristirahat sebentar dari masalah yang terus menimpa dirinya? Bisakah Sasha merasakan kebahagiaan walau hanya sebentar? Rasanya itu semua begitu tidak mungkin.

Mama:"Sha, mama tau kamu kecewa, mama tau kamu terluka. Tapi bisakah kamu mengerti perasaan Mama? Mama pun juga terluka juga kecewa dengan sikapmu yang seperti ini. Ayo dong sayang, jangan kaya ginih"

Hanya Sekedar Sahabat?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang