Dowoon sedikit mengernyit ketika menatap Brian yang tiba-tiba terasa begitu berbeda. Lelaki itu tampak begitu bergairah, tatapan matanya seolah-olah akan melahapnya hidup-hidup dan meskipun kegelapan meliputi sosok lelaki itu, dowoon bisa merasakan nafsunya yang meluap-luap.
Dengan penuh nafsu, Brian memosisikan dirinya di tengah paha dowoon, kemudian meluncur masuk tanpa permisi, menyatukan dirinya. Dowoon mencengkeram pundak Brian, sejenak menahan perasaan tidak nyaman, karena ini baru kedua kalinya Brian memasukinya. Tetapi lelaki itu tidak mau menunggu, dia menggerakkan tubuhnya dengan penuh gairah, seakan begitu kehausan dan akan mati kalau tidak dipuaskan.
Gerakan Brian sedikit kasar, lelaki itu mengecupi seluruh wajah dowoon, lalu bibirnya melumat bibir dowoon dengan penuh gairah, melahapnya tanpa batas. Bibirnya melumat bergantian bibir atas dan bibir bawah dowoon, menyesapnya, menghisapnya, mengulumnya dan menikmatinya sesukanya. Lalu lidahnya menyelusup masuk begitu dalam dan intens. Ciuman itu menyatukan bibir dan lidah mereka, lalu bergerak menggoda, seiring dengan gerakan pinggul lelaki itu yang semakin begitu cepat di bawah sana.
Percintaan itu begitu kasar dan cepat, Brian tidak lembut lagi, tetapi setidaknya dia membawa dowoon ke puncak kenikmatan dengan cepat dan meledak, hingga dowoon hampir tak sadarkan diri ketika akhirnya Brian mencapai puncak kepuasan, sekali lagi meledakkan dirinya begitu dalam dan jauh ditubuh milik dowoon
Nafas mereka terengah-engah dengan tubuh yang berkeringat. Dowoon membuka matanya dan bertatapan langsung dengan mata tajam itu. Brian menatapnya seakan-akan menembus hatinya. Lelaki itu tampak berbeda... tiba-tiba perasaan takut itu datang lagi, membuat dowoon bergidik dan merasakan dorongan untuk menjauh. Tetapi Brian tiba-tiba saja meraih pinggangnya dan membalikkannya supaya membelakanginya. Lelaki itu menempelkan kejantanannya yang mengeras di bagian belakang pinggul dowoon. Jemarinya menelusuri penuh gairah, menyentuh paha dowoon dan mengangkatnya ke atas.
“hyung...?”kata brian “Aku belum puas sayang, malam ini belum selesai untuk kita.” Lelaki itu menyelipkan dirinya dari belakang dan menyatukannya lagi dengan lubang milik dowoon. Dia menggerakkan lagi tubuh dengan penuh gairah. Membawa dowoon kembali naik ke dalam pusaran yang makin lama semakin membawa kesadarannya. Brian benar, malam itu seakan tidak ada ujungnya, gairah Brian seakan tidak ada habisnya untuk dowoon Yang tidak dowoon sadari—sepanjang sisa malam itu, dia bercinta dengan youngk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
... Dowoon Zhan menggeliat ketika terbangun dari tidurnya, dan langsung merasakan rasa tidak enak yang amat sangat. Lubangnya terasa tidak nyaman dan seluruh tubuhnya terasa pegal. Dia membuka matanya dan mengernyit, kemudian baru menyadari bahwa Brian masih ada di sebelahnya. Lelaki itu masih telanjang dengan selimut putih membungkus pinggangnya, dia berbaring miring dengan bertumpu siku dan telapak tangannya menopang kepalanya. Lelaki itu tampaknya sudah mengamati dowoon sedari tadi, matanya terlihat sedih.