29

140 14 0
                                    









Hari ini dowoon sudah boleh pulang dari rumah sakit sambil membawa bayinya, putra kecil yang sangat tampan dengan rambut tebal dan wajah tampannya yang menurun dari ayahnya.

Dowoon menoleh ke arah youngk  yang sedang mengamati bayinya dengan begitu tertarik,

“Di mana Brian  hyung?” tanya nya
dia mengernyit karena Brian  tiba-tiba saja menghilang pagi ini. Dua malam yang lalu Brian lah yang menemani  dowoon melahirkan anak mereka, menggenggam erat tangannya di ruang operasi dan terus memberikannya semangat sampai proses itu selesai. Kata Brian , dia sengaja tidak memberi kesempatan pada youngk untuk masuk ke ruang operasi karena khawatir, di sana ada darah dan darah bisa memicu youngk untuk kembali melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Brian  pulalah yang menggendong putra mereka untuk pertama kali dan memeluknya penuh kebahagiaan. Youngk sama sekali tidak muncul. Tetapi pagi ini ketika mereka hendak pulang dari rumah sakit, Brian menghilang dan youngk lah yang menemaninya pulang.

Sejenak dowoon sangat cemas akan reaksi youngk terhadap putranya, tetapi lelaki itu hanya mengangkat alisnya dan tersenyum. Tidak bereaksi apa-apa. Berbeda sekali dengan sikap Brian  yang penuh kasih sayang kepada putranya.

“Kami berganti peran.” youngk  menjelaskan.
“Aku—sebenarnya aku ketakutan dengan bayi itu.” youngk  melirik lagi ke arah putra mereka lagi,
“Aku takut aku akan melukainya… tapi Brian  mendorongku, katanya aku harus mencoba.” lanjutnya

“Kau mau menggendongnya?” dowoon menaikkan bayinya, menunjukkan wajah mungil putranya yang sedang tertidur pulas dengan damai.

“Tidak!” youngk langsung beringsut menjauh, lalu menatap dowoon dengan tatapan menyesal,
“Maafkan aku dowoon , aku hanya tidak ingin melukai bayi itu... pelan-pelan ya?” ucap youngk

Dowoon pun hanya menatap youngk dan tersenyum melihat kesungguhan yang ada di sana. Youngk  pastilah mencemaskan anaknya, kalau tidak dia tidak akan mungkin menanggung ketakutan yang amat sangat bahwa dirinya mungkin akan melukai anak mereka.

“Kau tidak akan melukai anak ini, aku yakin.” dowoon  tersenyum lembut kepada youngk,
“Mungkin kau hanya harus membiasakan diri.” ucapnya dengan senyum itu

Youngk tersenyum masam,
“brianc bisa begitu baik menggendong anak ini seperti sudah melakukannya bertahun-tahun, sementara aku berjingkat ketakutan. Kau pasti menertawakan kekonyolanku.” ucap nya

Dowoon  tersenyum, “Seperti yang kubilang tadi, kau hanya perlu terbiasa.”

•••












•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Tetapi youngk terus saja menghindari jisung putra mereka itu seperti wabah. Dia tidak mau berada dalam jarak kurang dari 15 meter dari bayinya. Lelaki itu sangat tertarik kepada bayinya, dia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan mengamati dowoon . Matanya terus mengikuti gerakan dowoon  ketika menggendong anaknya, mengganti popoknya, maupun ketika dowoon  menyusuinya.

from the dark side (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang