~Flashback on~
Sudah berkali-kali dowoon terus saja berlari ke dalam toilet, dirinya terus saja memuntahkan isi perutnya yang sudah kosong melompong. Namun anehnya hanya ada cairan bening yang keluar dari tenggorokannya itu. Membuat dowoon mulai merasa lemas, dia menyangga tangannya pada dinding di kamar mandi.
Para pelayan yang berjaga di kamar dowoon pun mulai terlihat khawatir lebih tepatnya gelisah, takut sekali terjadi apa-apa kepada Tuannya yang satu ini, jika terjadi sesuatu pada dowoon, kepala mereka yang mungkin saja akan dipenggal Tuan besarnya atas kelalaian yang mereka lakukan.
Salah satu pelayan wanita berjalan mendekat menghampiri dowoon yang sudah bersandar lemah di dinding kamar mandi. Membantu Tuannya itu untuk kembali ke kamar dan beristirahat di sana, sampai Tuan besarnya itu pulang kembali ke rumah. Pelayan itu perlahan mendudukkan dowoon pada ranjangnya.
“Terima kasih.” Gumam dowoon berucap lirih.
Dirinya sudah lemas sekali, bahkan wajahnya sudah mulai pucat seperti mayat hidup. Kemudian pelayan itu mengangguk dan setelahnya dia memberikan segelas air untuk dowoon minum.Hanya beberapa tegukan dan menyisakan setengah gelas. Dowoon mengembalikan gelas itu kembali kepada pelayan,
“Tuan...” pelayan itu terlihat sangat ragu dan takut.
“Iya, Yuna Nuna?”jawab dowoon
Perlahan Yuna mengeluarkan sebuah benda di saku celemek maid yang dikenakannya, sebuah tespack. Dowoon mengernyit dalam saat mengamati tespack yang pelayan itu bawa,
“Tespack. Untuk apa nuna?” Beo dowoon tidak paham.
“Saya ragu dengan spekulasi saya saat ini, jadi saya diam-diam membeli tespack ini ke apotek. Saya pernah melihat teman saya yang terus saja muntah-muntah dan hanya mengeluarkan cairan bening, dan setelahnya...” Ucap Yuna seraya menyerahkan tespeck itu pada dowoon
“Dia hamil?” Potong dowoon cepat, pelayan itu hanya membalas dengan mengangguk, tidak berani menatap Tuannya atas sikapnya yang lancang hari ini.
“Tapi aku ini laki-laki, bagaimana mungkin?” sangkal dowoon seraya menggeleng-geleng tak percaya.Yuna itu tersenyum melihat tingkah Tuan barunya,
“Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin Tuan, dan aku percaya keajaiban itu ada. Lebih baik Anda mencobanya lebih dulu, saya akan meninggalkan Anda untuk membuat bubur. Saya permisi undur diri, Tuan...”balas Yuna
Setelah pelayan yuna pergi meninggalkan dowoon sendirian di kamarnya, dowoon menatap tespack ditangannya. Apakah mungkin? Pikirnya penuh keraguan. Walau penuh keraguan di dalam benaknya, dowoon tetap saja mengikuti bisikan hatinya untuk mencoba benda itu. Kakinya melangkah beranjak pergi ke kamar mandi dengan langkah sempoyongan, dirinya masih merasa lemas, tetapi dirinya terus saja berjalan ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
from the dark side (End)
Fanfictionremake langsung aja guys briwoon jaepil sungjin BXB homophobic go away aja cussssssssssss