18

232 38 2
                                    

dowoon membuka amplop cokelat yang diberikan sungjin
ke dalam tangannya. Isi uang dalam mata uang dolar, dan ada banyak sekali di dalamnya. Dia tidak mau menghitungnya, jadi dimasukkannya uang itu kembali ke dalam amplop dan dijejalkannya ke dalam tas pakaiannya.
sungjin telah menyiapkan uang itu sejak lama. Uang investasi katanya. Berarti brian sudah menyiapkan rencana ini sejak lama.

brian... dowoon tidak bisa menahan diri untuk menyebut nama lelaki itu berulang-ulang kali dibenaknya. Apa kabar dia? Apakah dia baik-baik saja? Ataukah dia sudah terkubur dalam-dalam, ditidurkan dengan paksa oleh youngk?

Dia masih mengingat jelas percintaannya dengan lelaki itu. brian begitu lembut, memperlakukannya penuh kasih sayang. Dari semua hal yang dilakukannya,  dowoon tidak pernah menyesal menyerahkan keperjakaannya kepada brian.

Meskipun percintaan berikutnya dowoon menghela napas, berusaha menghilangkan kenangan akan percintaan liar dan brutal yang dilakukan oleh youngk kepadanya.

Andwe, dia tidak boleh memikirkan  brian lagi. Dia tidak bisa mencintai brian, karena mencintai brian berarti dia harus mencintai sisi kejamnya youngk.  Dowoon tidak bisa, dia takut dan benci. Takut atas semua kekejaman yang dengan teganya dilakukan oleh lelaki itu. Dan benci atas kejahatan lelaki itu yang telah merenggut seluruh keluarganya dari sisinya.

Malam sudah datang dan dino mengintip dengan hati-hati di pintu kamar dowoon, pria manis itu sedang tertidur lelap. Dino menelan ludahnya, dia harus mendapatkan informasi apa pun sebelum besok pagi.

Dino melihat bahwa malam itu dowoon membawa tas dan menggenggam erat-erat sebuah amplop cokelat. Dia harus bisa mengorek tas itu, mungkin saja ada informasi rahasia di dalamnya.
Setelah mengintip lama, Dino  makin yakin bahwa dowoon sudah benar-benar tertidur pulas. Dia membuka pintu kamar dowoon pelan-pelan dan mengendap-endap melangkah masuk ke dalam kamar dowoon.

Pria manis itu sedang tertidur dengan keadaan miring dan membelakanginya, sehingga Dino  mulai leluasa bergerak.
Dia melihat tas itu, tas cokelat berukuran sedang yang diletakan di atas kursi di samping ranjang. Dengan hati-hati diambilnya tas itu dan diangkatnya ke atas meja. Dibukanya resleting tas itu pelan-pelan, berusaha untuk tidak menimbulkan suara sekecil apa pun.
Isi tas itu terbuka. Menampakkan pakaian-pakaian pria yang tidak seberapa jumlahnya. Di dalamnya ada sebuah amplop cokelat yang terselip di sana.
Uang atau dokumen ...?

Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, dino mengambil amplop cokelat itu dan membukanya. Isinya uang, dan dalam bentuk mata uang dolar. Pelayan itu ternyata kaya juga. Dino tergoda untuk memilikinya, dia kemudian memutuskan untuk mengambil uang itu. Toh dowoon tidak membutuhkannya lagi.

Besok brian mungkin akan menjemputnya dan membawanya pergi, dan dino yakin brian bisa memberikan dowoon lebih banyak uang daripada yang ada di amplop ini.

Dia berusaha memasukkan amplop itu ke dalam saku belakang celana jeansnya karena dia masih ingin menggeledah isi tas jinjing dowoon, siapa tahu ada dokumen-dokumen penting tersembunyi di sana.

Tetapi karena terburu-buru, amplop itu meleset dan jatuh ke lantai, menimbulkan bunyi jatuh yang cukup mengganggu.
Dowoon  membuka matanya waspada ketika mendengar suara benda jatuh itu.

Sejak tahu bahwa youngk mengejarnya, dowoon membiasakan diri untuk selalu waspada, malam ini dia tertidur pulas mungkin karena kelelahan lahir dan batin.

Tetapi suara berisik benda jatuh di lantai itu membuatnya terbangun.
Matanya terbuka dan dia langsung terduduk kaget, menangkap basah dino yang sedang menggeledah isi tasnya. Dowoon melihat amplop cokelat berisikan uang pemberian sungjin terjatuh di lantai.

“Apa yang kau lakukan di sini?!”  dowoon berteriak panik karena ketakutan. Dia hanya berdua di apartemen ini bersama dink  dan dengan bodohnya dia mempercayai lelaki ini, karena sungjin mengatakan lelaki ini akan menolongnya. Seharusnya dia curiga.

from the dark side (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang