05

2.7K 434 6
                                    

Jaemin tidak menyangka akan bertemu Renjun tepat keesokkan harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tidak menyangka akan bertemu Renjun tepat keesokkan harinya.

Jaehyun baru saja selesai melakukan pemeriksaan rutinnya, meski menurut Jaemin hal itu sama sekali tidak penting. Hanya kakinya yang patah. Ia tidak memiliki penyakit parah seperti yang lainnya, seharusnya pria itu tidak perlu sampai memeriksanya setiap hari. Kalau ada satu hal lagi yang Jaemin benci adalah, ia benci diperlakukan seperti anak-anak. Ia benci diperhatikan, ia benci dirawat, ia benci diperlakukan seperti orang lemah.

Atau mungkin, ia hanya salah mengartikan rasa asingnya itu sebagai benci.

Terdengar suara ketukan pintu tepat setelah Jaehyun selesai memeriksanya. Perawat pria itu langsung tersenyum penuh arti padanya ketika melihat Renjun datang ke kamarnya.

"Kau kedatangan tamu," ujar Jaehyun.

"Siapa?"

"Siapa kira-kira?"

Jaemin menatap Jaehyun dengan kesal.

"Aku pergi dulu."

Setelah Jaehyun pergi, barulah ia bisa melihat dengan jelas siapa yang baru saja masuk ke kamarnya. Jaemin terdiam melihatnya.

Renjun, pria itu nampak sangat kecil, berdiri di dekat pintu kamarnya tanpa berani melangkah masuk. Terlihat sangat berbeda dengan Renjun yang biasa ia lihat, Renjun yang biasa menatapnya dengan tajam dan terlihat membencinya. Ia terlihat sangat berbeda. Sampai Jaemin bertanya-tanya, sebenarnya berapa banyak kepribadian yang disembunyikan anak itu?

Ia bisa melihat Renjun menarik nafasnya pelan sebelum akhirnya berjalan masuk mendekati Jaemin.

Keduanya saling melihat satu sama lain.

"Ada apa?"

Renjun menelan ludahnya.

"Itu..."

Jaemin menatapnya dengan bingung.

"Apa?"

Renjun menarik nafasnya.

"Maaf."





Maaf.

Salah satu kata yang sulit Jaemin ucapkan.

Saking tingginya egonya, ia tak pernah mau minta maaf pada siapapun, meski ia tahu perbuatannya salah. Harga dirinya serasa dijatuhkan apabila ia minta maaf. Ia takkan pernah mau minta maaf pada siapapun. Minta maaf berarti mengalah, dan Jaemin tidak suka kalah. Ia diajarkan untuk selalu menang, untuk selalu diatas.

Namun Renjun baru saja membukakan matanya.

Dengan satu kata.

Maaf.





"Apa?"

Jaemin masih terkejut menatap Renjun.

"Maaf buat yang kemarin, dan hari-hari sebelumnya," ujar Renjun pelan. "Maaf aku bersikap kasar padamu. Aku tau sikapku itu salah, tapi aku tidak bisa menahan diriku untuk selalu mendorongmu. Kau hanya disini untuk sementara waktu, suatu saat nanti kau akan meninggalkan kami. Sedangkan kami akan selalu di tempat ini, mungkin untuk selamanya. Aku takut—"

"Kau takut merasa sakit ketika aku pergi nanti," potong Jaemin.

Renjun menundukkan kepalanya.

"Ya."

Jaemin menarik nafasnya.

"Karena itu, maaf. Anak-anak yang lain merindukanmu. Mereka ingin kembali bermain denganmu."

Jaemin terdiam mendengarnya. Ini pertama kalinya seseorang ingin berteman dengannya. Ia terlalu dingin di sekolah, ia terlalu memperhatikan pelajarannya dan terlalu ambisius. Waktunya selalu digunakan untuk belajar. Lucu, ia banyak merasakan hal baru di tempat ini.

Perlahan, Renjun mengangkat tangannya dan menyerahkan ponsel miliknya itu.

"Aku juga minta maaf," ujar Jaemin. Ia merendahkan egonya dan berani minta maaf. "Seharusnya aku tidak pergi begitu saja kemarin."

Renjun tersenyum. Saat itulah pertama kalinya Jaemin melihat anak itu tersenyum. Bukan senyum yang memaksa, melainkan senyum yang tulus.

"Kalau begitu, ayo pergi," ujar Renjun. "Anak-anak yang lain menunggumu."

Jaemin mengangguk pelan.





Kadang, kata maaf diperlukan dalam hidup. Bukan untuk meminta pengampunan, melainkan untuk mengembalikan hubungan yang sebelumnya rusak. Menekan ego masing-masing untuk bisa memperbaiki hubungan yang putus.

Jaemin kini mulai mengerti apa maksudnya.

Setelah ia ada di tempat ini.

Setelah ia ada di tempat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hospital Playlist (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang