...• P R O L O G •...

48.9K 2.3K 66
                                    

HAPPY READING!!
🐝🐝🐝

Pagi kembali memperlihatkan dirinya dengan sinar matahari yang bersinar terang menghangatkan seluruh penjuru bumi selayaknya senyuman manis seorang gadis yang tengah berada disalah satu pusat perbelanjaan yang sering didatangi banyak orang dan tidak lain adalah Mall. Wajahnya Nampak berseri-seri bahagia membuat seluruh pasang mata yang melihatnya menjadi terpesona. Ia mencuri perhatian walau hanya diam memperhatikan.

Senyuman manisnya menular ke semua orang, sampai banyak yang berpikir apakah dia bukan manusia? Lihatlah kecantikan itu. Mata yang tidak terlalu besar namun tidak juga terlalu kecil, hidung mancung, alis rapi dan juga bibir yang terlihat sangat seksi.

"Na, main itu, yuk," ajak salah seorang perempuan dengan rok pendek berwarna hitam senada dengan tanktopnya yang juga berwarna hitam dan dipadukan dengan kemeja crop berlengan Panjang. Sangat cocok ditubuhnya, apalagi kemeja yang ia gunakan dibiarkan terbuka begitu saja. Namanya adalah Eudora Ryas namun lebih dikenal dengan nama kecil Rara.

Gadis cantik yang berdiri disebelah Rara lantas mengangguk cepat. “Yuk!” balasnya penuh semangat kemudian menarik tangan Rara agar lebih cepat berjalan. “Gue senang banget, akhirnya bisa bebas dari si ikan Lele itu,” monolognya ditengah perjalanannya membuat Rara terkekeh pelan.

“Kalo gitu habisin waktu ini sama gue. Gue buat bahagia lo dengan semua permainan ini,” kata Rara diangguki gadis itu. Namanya adalah Ana, Lyona Amoura Evender.

Rara menepati janjinya. Dalam setiap permainan yang mereka mainkan, Ana nampak begitu bahagia. Mereka bermain semua permainan yang begitu digemari Ana, sampai tiba saatnya dimana kedua gadis itu akhirnya merasa lelah dan duduk di salah satu tempat duduk umum.

“Capek…” Ana mengusap peluh didahinya. “Tapi asik,” lanjutnya dengan senyum merekah.

“Iya, dong. Ayo makan,” ajak Rara yang tentu saja mendapat jawaban anggukan cepat dari Ana. Gadis ini, selain suka dengan permainan, ia juga begitu suka makan. Tapi untungnya karena rajin olahraga, maka body-nya masih aman terjaga.

Saat sampai di salah satu kafe yang menjadi tempat favorit Rara, mereka berdua langsung memesan semua menu yang kata waiters-nya merupakan menu baru. Rara terkejut, namun ia tidak bisa melarang. Ana itu sangat sulit dilarang, terlalu keras kepala orangnya.

Ketika tengah asik menunggu sembari bercerita beberapa hal dengan Rara, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang langsung berdiri di sebelah Ana, menatap gadis itu dengan tatapan yang begitu tajam.

Wajah tampan tanpa ekspresi itu berhasil mengundang seluruh pasang mata untuk menatapnya. Banyak yang mengenal dirinya, sampai mereka sedikit membolakan mata masing-masing, begitupun dengan Rara. Gadis itu menelan kasar salivanya.

"Ngapain disini?" tanya lelaki itu dengan datar.

Peluh sudah membasahi dahi Rara. Ia yakin, ini akan jadi hari terakhirnya karena berani mengajak perempuan Didepannya keluar dari rumah tanpa persetujuan lelaki ini.

Ma, tolong Rara. Nanti kalo Rara udah gak pulang, jangan cari Leon, ya. Nanti Mama jadi korban selanjutnya, batin Rara yang sudah berpikir kemana-mana. Bagaimana tidak? Tatapannya yang walau hanya sekejap melirik pada Rara saja sudah berhasil membuat gadis itu gemetar tidak terkendali ditempatnya.

Tatapan itu. Tatapan yang selalu membuat semua musuhnya bertekuk lutut bahkan semua orang yang melihatnya pun akan ikut bertekuk lutut. Apa yang harus Rara lakukan sekarang?

Dia adalah Lenadro Haides Demien, laki-laki dengan tatapan yang begitu tajam. Terkenal dingin memang, namun selalu hangat kepada Ana Ketika dia tidak sedang marah pada gadis itu. Leon sering dikatakan sebagai penggambaran sosok singa iblis yang selalu ditakuti banyak orang. Ia merupakan Ketua Grucula, geng yang selalu memegang posisi teratas dari seluruh geng.

VINATTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang